Happy Reading
🌻🌻🌻🌻"Gue bikinin hickey, mau?" Vino menatap mata Jisella lembut.
"Hickey?" Tanya Jisella tak mengerti.
Anggukan Vino lakukan sebagai jawaban. "Cupang,"
"Ikan?"
Vino berdecak kesal. Percuma ia menjelaskan, Jisella tak akan mudah mengerti. "Mau gak?"
Jisella mengangguk walau tak paham. "Mau dong!" Ujarnya semangat.
Vino melipat bibirnya kedalam. Ia menatap leher Jisella lamat. Tak apa kah? Mungkin memang tak masalah, tapi ia jadi berpikir tentang hubungannya. Mereka baru beberapa hari berpacaran, bahkan belum sampai satu Minggu. Apa membuat tanda tidak terlalu cepat?
Tak dapat dipungkiri memang, jika setiap bersama dengan Jisella, pikirannya selalu saja kotor. Tapi, ia tak berani melakukan hal lebih pada gadis yang amat ia cintai tersebut. Ia tak akan sampai merebut mahkota Jisella hanya karena nafsu-nya semata.
"Yakin?"
Jisella mengangguk yakin.
Vino terkekeh dibuatnya. Vino tau jika Jisella tak mengerti apa yang dimaksudnya dan apa yang akan dilakukannya.
"Gue bikin satu aja ya?" Tanya Vino.
"Lala gak ngerti. Tapi Vino bikin aja, gimana caranya?"
Vino membasahi bibirnya yang mendadak kering. "Ya gitu,"
Jisella menarik surai Vino pelan. "Iya gimana Vinoooo?"
Vino menatap kembali mata Jisella. "Gue bikin aja ya? Tapi lo jangan keluarin suara,"
Alis Jisella mengkerut. "Loh, kok gitu?"
Tangan Vino mengelus pelan leher tersebut. "Nanti gue makin nafsu,"
Jisella mengangguk-angguk. "Ya udah, cepet bikin!" Rengeknya.
Vino menghela nafasnya panjang. Ia mulai mendekat pada leher tersebut. Hembusan nafasnya terasa begitu berat dileher Jisella.
Tanpa ragu, cowok itu mulai menempelkan bibirnya pada leher Jisella. Dihisapnya permukaan leher tersebut dengan cukup kuat.
Baru beberapa saat, suara isakan-isakan kecil terdengar di telinga nya. Sontak ia menghentikan kegiatannya, lalu mendongak. "Kok nangis?" Tanyanya heran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vino & Jisella [OPEN PO!]
Teen FictionOPEN PO dari 3 Juni-3 Juli!! Jisella, si gadis polos imut yang mampu membuat seorang Vino Darendra bertekuk lutut padanya. Kenyataan bahwa mereka ternyata teman semasa kecil membuat Jisella semakin masuk dalam lingkar kehidupan Vino. Dingin, kadang...