<52> Peluk

18.7K 1.9K 289
                                    

Happy Reading🌻🌻🌻🌻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading
🌻🌻🌻🌻

Vino menatap gadis didepannya tajam. "Temen?"

Anggukan cepat gadis itu balaskan. "Iya, aku temennya Jisella, hehe,"

"Oh,"

Anggi sontak menampakkan wajah kesalnya. Jawaban Vino tidaklah seperti yang ia harapkan.

"Ja-jadi, kamu mau aku ngapain?" Tanya Anggi kaku.

Sorot mata Vino semakin memahami. "Menurut lo, gue harus ngapain?" Tanyanya datar.

Anggi melipat bibirnya gugup. Tangannya terangkat untuk menyampirkan beberapa helaian rambut ke belakang telinganya. "Te-terserah kamu aja, aku siap kok kalo kamu butuh apapun,"

Helaan nafas kasar Vino lakukan. "Tapi sayangnya...gue gak butuh lo,"

Anggi sontak menatap sekelilingnya. "M-maksud nya? Kan udah perjanjian, kalo yang menang bisa dapet apapun dari aku,"

"Dih cantik lu?"

Ucapan julid Jian terdengar begitu lantang. Anggi sampai dibuat menggerutu kesal dalam hatinya.

"Gis, bawa motor Tian ke markas," titah Vino.

Agis mengagguk. Setelahnya melakukan hal yang Vino perintahkan.

"Dan untuk lo, gue gak peduli. Gue gak butuh lo," ujar Vino. Cowok itu mulai menyalakan mesin motornya dan beberapa saat kemudian melaju meninggalkan kawasan balapan.

Anggota-anggota BLACON yang ditinggalkan hanya bisa berdecak kesal. Kenapa Vino malah pergi lebih dulu dan meninggalkan mereka? Huh, benar-benar ketua biadab.

Seluruh anggota yang menonton pun satu-persatu mulai meninggalkan kawasan tersebut, hingga akhirnya tersisa Anggi, Tian, kedua teman Anggi, dan beberapa orang lainnya.

"Udah gue bilang, kalo mimpi, jangan ketinggian," ejek Tian.

Anggi berdecih kesal sekaligus marah. "Bisa-bisanya gue kalah sama cewek bego kayak Jisella,"

🌻🌻🌻🌻

Vino memarkirkan motornya di area parkiran rumah sakit. Sehabis kejadian tadi, cowok itu bukannya ikut kumpul di markas untuk sekedar perayaan sebuah kemenangan, Vino malah belok dan melajukan motornya menuju rumah sakit.

Ahh, Vino sangat merindukan kekasihnya itu. Ingin cepat-cepat menceritakan hal-hal kecil yang terjadi hari ini pada Jisella.

Vino & Jisella [OPEN PO!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang