Happy Reading
🌻🌻🌻🌻Gadis dengan wajah yang tampak kusut itu sedari tadi tak berhenti menggerutu kesal. Bagaimana tidak? Jika setelah debat tadi, Raisa tetap saja tak ingin mengalah.
Waktu sudah menunjukkan sore hari, dan gadis itu masih tetap rebahan dikasurnya. Tak ada niat untuk beranjak sedikitpun, apalagi untuk mandi.
Terhitung sudah sekitar satu jam ia rebahan di kasur. Dengan berbagai posisi, Jisella terus menggerutu kesal.
"Males banget mandi ih!" Ogah nya.
Otak kecilnya itu tiba-tiba mendapat sebuah ide. Jika digambarkan, mungkin sekarang tengah ada sebuah lampu bohlam diatas kepalanya.
"Lala telfon Vino ah,"
Entah terpikir ataupun terinspirasi dari mana, Jisella bisa mencetuskan ide tersebut.
Setelah mengotak-atik hp-nya, akhirnya suara deringan terdengar dan tak lama panggilan itu tersambung.
"Halo Vino,"
"Hm, kenapa?"
"Lala bosen,"
"Kayang aja Sel,"
"Asal Vino tau, Lala lagi kayang sekarang,"
"Gabut banget sih,"
"Iya emang, makanya Lala telfon Vino,"
"Gue gak bisa lama-lama telfon-an sama lo,"
"Lho, kenapa?"
"Gue lagi dikondangan,"
"Kondangan siapa?"
"Sodara gue,"
"Oh, jadi bunda nyuruh Vino pulang gara-gara itu?"
"Hm,"
"Vino kapan pulangnya?"
"Gak tau, keknya masih lama deh. Soalnya banyak keluarga kumpul,"
"Ya udah deh. Lala tutup ya?"
"Hm. Jangan pergi kemana-mana!"
"Iya, bye Vino,"
"Bye,"
Hembusan nafas kesal terdengar dari Jisella. Jika sudah seperti ini, ia harus bagaimana? Ia benar-benar gabut sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vino & Jisella [OPEN PO!]
Teen FictionOPEN PO dari 3 Juni-3 Juli!! Jisella, si gadis polos imut yang mampu membuat seorang Vino Darendra bertekuk lutut padanya. Kenyataan bahwa mereka ternyata teman semasa kecil membuat Jisella semakin masuk dalam lingkar kehidupan Vino. Dingin, kadang...