P A R T 20

1.1K 72 1
                                    

Keesokan hari nya di lapangan SMA TARUNA BANGSA , para murid X sampai XII berkumpul dan membentuk barisan kelas masing-masing. Di mimbar tak jauh dari tiang bendera, terdapat seseorang guru yang ingin menyampaikan sesuatu.

" Asalam'ualaikum anak-anak semua nya, udah pada kumpul semua kan? Yaudah langsung aja ya, buat hari ini kita free class , yang gak ikut serta dalam acara ini kalian bantuin para guru-guru ya, yang ikut serta kalian hari ini latihan terakhir, kenapa bapak berikan 2 hari? Karna disini masih banyak yang harus di kerjakan, jadi butuh banyak orang, bapak harap kalian gak bikin rusuh di acara nanti, terutama untuk Rey, jangan bikin rusuh, apalagi ini kedatangan murid dari sekolah lain, dan satu lagi jaga baik nama sekolah!! Paham semua? "

" Paham pak, " ujar semua murid

" Baguss, cuman itu aja yang mau bapak sampaikan, sekian dari bapak wasalam'ualaikum warohmatullahi wabarakatu."

" Waalaikumsalam warohmatullahiwabarakatu " ucap semua murid.

" Sst, emang Rey ngapain sampe di peringatin gitu " bisik Sandrinna kepada Ratu.

" Nanti aja pas di kantin cerita nya, gak bisa ngomong bapak ini galak, bisa-bisa nanti dihukum mati-matian " ujar Ratu.

Dalam keadaan istirahat di tempat, Ari yang berada di samping Sandrinna tersenyum gembira karna berada di samping Sandrinna.

" Kali ini gak bosan-bosan gue mandang lo, yaallah cantik dan imut bidadari yang ada disamping gue, andai gue bisa memiliki nya " batin Ari.

" Woii, ngapain lo senyumin cewek gua, mau cari masalah lo sama gue. " ujar Rey.

" Ngapain juga gue sentumin cewek lo, cewek banyak kali. "

" Oi, bukannya lo sukak ya sama Sandrinna, hahaha " ucap Jefan.

" Move on bro cewek banyak kali " kata Rassya.

Ari, Rey, Jefan dan Rassya pun ditegur oleh guru yang jaga di belakang mereka.

" Barisan ke dua yang cowok diam, dengerin apa yang di bicarakan, nanti ibu hukum kalian ya kalo gak diem, posisi nya istirahat di tempat bukan ngobrol, paham kalian! "

Mereka tak menjawab melainkan menunduk kepalanya.

" Sandrinna itu bagaikan bidadari jatuh dari kayangan yang di turun kan ke bumi. Benar-benar cantik! Dan terlihat mempesona, tapi sayang yang punya orang lain bukan gue. " batin Ari.

" Wahh, ni orang cari masalah, tunggu aja lo " batin Rey.

" Lo suka ya sama gue, dari tadi lo merhatiin gue " ujar Ari.

" Iiihh gue masih normal!! " kalimat yang di ucapkan Rey barusan dengan nada membentak dan terbilang cukup keras saat guru bicara membuat semua orang menoleh ke arah Rey dengan kening berkerut.

" Rey silahkan kedepan. Sekarang juga. " Rey menelan ludah pahitnya mendengar guru itu berbicara seperti itu, ia merutuki dirinya yang berteriak tak ingat tempat.

" Udah sana maju, jangan malu-malu, " sahut Ari sambil cekikian. Wajah nya terlihat puas melihat Rey yang sudah menatap tajam.

" Gue tunggu lo di kantin!!! " akhirnya Rey maju dengan langkah gemetar. Menyebabkan beberapa murid membicarakan diri nya yang berteriak sekeras itu

Rey terus menerus menyalahkan Ari, karna Ari dia harus di hukum hormat bendera sampai jam istirahat tiba. Malu dan kesallah yang di rasakannya saat ini.

" Awas aja lo gue tungguin lo di kantin nanti!! "

***

Kisah Kasih REYSAN [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang