P A R T 27

1K 91 8
                                    

"Nih."

Sandrinna tersenyum dan menerima gelas berisikan susu vanila yang di sodorkan Rey.

"Udah lebih lega?" tanya Rey yang sudah duduk di samping Sandrinna dan menatap cewek yang menjabat sebagai pacarnya ini.

Sandrinna langsung menangis di hadapan Rey, "rindu mama"

"Sini peluk, tadi kan udah di peluk Bunda sekarang giliran aku nenagin kamu."

"Udah lega kan sekarang?"

"Udah kok"

"Senyum dong"

"Eeemmm:)"

"Nah kan cantik."

"Kamu tenang aja ya gak sendirian kok, ada aku yang selalu nemanin kamu kemana pun kamu mau, jangan nangis lagi ya cantik nya Rey, semangat ya, kamu kuat." Sambung Rey.

Sandrinna tersenyum dan mengangguk semangat, "iya aku gak bakal nangis lagi"

Rey tersenyum hangat, tangan nya bergerak menghelus kepala Sandrinna.

"Makasih," ucapnya.

Sandrinna menyerngit, "buat?"

"Semuanya. Kamu udah mau jadi pacar aku, meski awal nya aku sok jutek. Tapi aku juga terima kasih sama Allah udah nyiptain cewek sesabar kamu, sekuat kamu dan secantik kamu."

Sandrinna tersenyum dan mengangguk.

"Nah gitu dong senyum."

***

Hari ini Rey sudah masuk lagi ke sekolah setelah seminggu di scorsing. Cowok yang menjabat sebagai kapten basket itu kini sedang berada di kantin bersama teman-temannya.

"Rey, si Andra pindah sekolah lagi, trauma sama lo," lapor Gema.

Rey terkekeh, "nyari ribut kok sama gue."

"Dari dulu sampai sekarang masih aja gangguin milik orang. " ujar Jefan.

"Oh iya lupa tadi ada anak baru namanya lodi.. " jeda nya lalu menatap Rey," kenal sama Sandrinna. Akrab banget kayaknya, Sandrinna aja sampai merona gitu pipinya, " lanjut nya dengan gaya melapor ke Rey.

Rey mengangkat alis dan mendesah kesal.

"kali ini apa lagi?" ujar Rey

"Kok anak baru pada kenal sama Sandrinna?pertama  Andra, sekarang anak baru ini, cewek lo anggota TU ya? tanya Jefan membuat Gema dengan ganas memukul kepalanya.

"Tu yang baru di omongin muncul."

Rey menoleh kearah pintu kantin, terlihat Sandrinna masuk bersama teman-temannya dan satu cowok asing yang Rey tak kenal.

"Mungkin itu anak baru nya." batin Rey

"Gila sih cerah amat senyumnya, kenapa sama lo berantem mulu?" tanya Emiliano.

Rey mengalihkan wajahnya dan kembali memakan bakso yang tadi ia pesan meski tinggal setengah karna Gema dengan kurang ajarnya memakan bakso miliknya.

"Rey!"

Sandrinna berlari menghampiri Rey yang tak menoleh saat dipanggil nya.

"Nanti aku pulang nya bareng Tutu, Kia, Qella ya?" ijin nya.

Rey langsung noleh dengan raut wajah tak suka, " ada Ari?" tanya nya dan dibalas anggukan Sandrinna.

"Gak boleh!"

"Ih Rey plis, sekali aja." minta nya dengan wajah imut.

Rey melirik cowok tinggi bermata sipit di samping Ratu, Kia dan juga Qella. Cowok itu tersenyum tipis memandang Sandrinna.

"Terserah deh," balas Rey malas.

Senyum Sandrinna langsung merekah dan berjalan menghampiri teman-temannya lalu duduk di salah satu meja yang tak jauh dari meja Rey cs.

"Gak peka," ledek Jefan yang mana kakinya langsung di injak Rey kesal."

"Gais, cari tau siapa tu cowok," minta Rey dan di balas anggukan sama teman-teman nya.

Mata Rassya melirik ke meja dimana Sandrinna dan yang lain duduk. Diam-diam menatap salah satu teman Sandrinna dengan ekspresi tak terbaca. Melihat gadis berkulit kuning langsat itu tertawa riang, membuat Rassya sedikit menyiungkan senyum lalu kembali menghadap ke meja nya.

"Mie ayam gue mana?!" teriaknya setelah sadar mangkok mie ayam yang dia pesan tadi sudah menghilang dari hadapannya.

"Dimakan Gema!" tunjuk Emiliano.

"Gema-Gema kelaparan lo?"

Di meja Sandrinna, anak baru itu kaget saat melihat kerusuhan di meja Rey cs.

"Emang yang lain gak ke ganggu sama mereka?" tanya anak baru itu.

Sandrinna, Kia, Ratu serta Qella menggeleng.

"Udah biasa mereka rusuh," balas Sandrinna dan menatap ke meja Rey cs yang sekarang sudah saling sewot-sewotan.

Rassya mencolek lengan Rey, tak memperdulikan keributan didepan nya. Dimana jefan sudah dicekik oleh Gema. Sedang kan Gema di tabok oleh kiesha Karna cowok itu teriak  tepat disamping telinganya.

Kisah Kasih REYSAN [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang