P A R T XIV

1.1K 81 5
                                    

Suara nada panggilan terdengar dari telpon genggam guru.

" Sebentar ya ada telfon" kata guru tersebut singkat sambil mengangkat telfon genggam nya lalu berjalan keluar.

Sepertinya ada kepentingan yang harus di selesaikan saat itu juga. Guru tersebut bergegas meninggalkan kelas dengan memberi sebuah tugas.

" Kerjain halaman 44, bagian A, bapak ada urusan dulu " ujar guru tersebut sambil tergesa-gesa meninggalkan kelas.

Sontak setelah guru tersebut keluar suasana kelas mulai kembali ramai tidak jauh berbeda kondisinya seperti pasar.

Tetapi tidak dengan Sandrinna hanya terdiam bahkan malah melamun.

" Woii san, kenapa? " tanya Ratu dengan wajah polosnya. Sandrinna hanya menggelengkan kepala nya, bertanda bahwa ia baik-baik saja. Ratu, Qella dan juga Saskia semakin penasaran melihat sikap Sandrinna yang sangat aneh.

" Ah bohong pasti, yakan? " celetuk Qella.

" Ini pasti gara-gara Rey kan? " ujar Saskia.

" Kok lu tau? " tanya Sandrinna dengan muka polosnya.

" Lo diapain sama Rey, jangan-jangan lu di gituin lagi, ingat dosa San. " ucap Qella

" Iii apaan si Qel, ngada-ngada lu, gini gue bingung sifat nya Rey sekarang beda, kayak ada sesuatu yang dia sembunyikan, tadi pas mau bel, guekan di samping dia, terus dia terkejut ngeliat gue udah di sanping nya, lebih parah nya lagi dia nyembunyikan hp nya, terus gue kepo dong pengen ngeliat isi nya gak di bolehin sama dia, kesel lah gue gimana gak kesel coba. " jelas Sandrinna.

" Ohh gitu.. yaudah lah mungkin dia mau kasi lo kejutan gitu, kan bentar lagi Rey ultah " ucap Qella.

" Qella.. Qella kebalik yakali Rey mau ngasih Sandrinna, yang ultah Rey bukan Sandrinna. " ujar Ratu.

" Nah itu, dari dulu sampai sekarang gak pernah benar omongan nya. " ujar Saskia.

" Hahahahahh " serempak.

Tak lama mereka bicara tiba-tiba Rey cs menghampiri Sandrinna cs.

" Hallo, bidadari ku tercinta " ujar kiesha

" Iii apaan si lo " ujar Saskia

" Cie, cie tak lama kemudian ada yang ikut Rey bucin ni. " ledek Jefan.

" Gak bakal " ujar Saskia, kiesha serempak.

" Kantin yok gais, di sini panas banyak setan nya. " ujar Sandrinna.

" Ayokk. " ujar cowok-cowok.

" Gak ada yang ngajak lo pada. " ujar Ratu.

Mereka pun pergi dari hadapan cowok-cowok itu, belum sempat keluar kelas Sandrinna di tarik sama Rey.

" Sann, tunggu. " ujar Rey.

" Apalagi sih "

" Aku bisa jelasin ke kamu "

" Kayak nya gak perlu di jelasin lagi deh, udah jelas semua nya byee. " ujar Ratu yang narik tangan Sandrinna.

Mereka pun mulai melangkah menuju kantin, tiba-tiba saja dada Sandrinna terasa seperti diremas sekuat tenaga. Pandangan nya mulai kabur dan kepalanya terasa berputar-putar. Sandrinna mendengar suara Ratu, Qella dan juga Saskia yang semakin lirih sampai akhirnya tak terdengar apapun. Pandangannya mulai gelap dan napasnya terasa berat. Sandrinna pun di bawa sama Ari ke UKS.

" Emang bener-bener si Rey, awas aja ketemu gue abis lu " batin Ari.

Tiba di UKS.

Perlahan-lahan Sandrinna membuka matanya, pemandangan pertama yang ia lihat adalah langit-langit dengan satu lampu neon. Aroma obat-obatan yang menyengat menusuk hidungnya. Ia mencoba bangkit dari tempat ia berbaring. Kepalanya masih berputar dan tubuhnya terasa berat. Sandrinna mulai melihat sekeliling. Sandrinna melihat lemari kaca yang terisi berbagai macam obat dan Ari yang berjaga di sampingnya.

Kisah Kasih REYSAN [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang