11🦋

7 3 0
                                    

“Samuel! Lo sekolah disini?”
Ken melihat Samuel tengah berjalan-jalan mengelilingi sekolah mengenakan seragam yang sama dengan seragam Ken.

Samuel yang melihat Ken pun tersenyum dan mendekatinya.

“Woi bro. Iya, gue pindah hari ini.” sahutnya ramah.

“Sea mana?” tanya Ken yang menyadari bahwa Sea tidak ada bersama dengan Samuel.

“Masih di rumah. Dia ga tau gue pindah sekolah sekarang.” sahut Samuel cekikikan, membayangkan wajah Sea yang pasti sangat kesal karena Samuel mengerjainya.

“Jail banget lo.” ucap Ken yang ikut tertawa.

“Mau gue ajak keliling sekolah ga?” lanjut Ken yang diangguki oleh Samuel.

Di sisi lain, Sea sedang berusaha menelepon Samuel yang tidak ada sejak pagi dan kini tidak bisa dihubungi. Sea mengumpat. Laki-laki itu tidak pernah membuat Sea tenang!

“Selamat pagi.”

Seseorang tiba-tiba saja muncul saat Sea berusaha menghubungi Samuel.  Sea hanya membalas sapaan Gilang dengan senyum singkat yang membuat Gilang canggung.

“Udah sarapan?” tanya Gilang berbasa-basi.

“Udah.” sahut Sea singkat.

“Padahal gue mau nraktir lo makan di kantin pagi ini. Hitung-hitung sebagai ucapan terimakasih gue karena lo udah ngajarin gue.” ucap Gilang sedikit kecewa.

“Kapan-kapan aja ya.” sahut Sea lembut.

Sea masih berusaha menelepon Samuel berulang kali, namun hasilnya tetap sama.

“Nelpon siapa?” tanya Gilang yang penasaran dengan siapa yang Sea telepon sepagi ini.

Belum sempat menjawab, seseorang muncul di hadapannya secara tiba-tiba yang membuat Sea terkejut. Samuel berdiri di hadapannya dengan wajah tanpa dosa.

Dengan kesal Sea memukul lengan laki-laki itu yang membuatnya meringis.

“Kemana aja lo?” ucap Sea kesal yang bahkan tidak menyadari seragam yang Samuel kenakan.

“Liat seragam gue dong.” ujar Samuel sambil menunjukan seragam yang melekat di tubuhnya, barulah Sea menyadari bahwa seragam yang mereka kenakan berasal dari sekolah yang sama.

Sea mendengus kesal. Bisa-bisanya Samuel tidak mengatakan akan pindah sekolah hari ini.

Gilang yang sedari tadi hanya diam memperhatikan interaksi antara Sea dan Samuel akhirnya disadari keberadaannya oleh Samuel.

“Eh sorry, gue ga liat ada lo.” ucap Samuel yang membuat Gilang hanya tersenyum kikuk.

“Gue Samuel.” Samuel menjulurkan tangannya, mengajak Gilang berkenalan.

Gilang menatap tangan Samuel lalu menjabat tangannya.
“Gilang.”

🦋

Samuel kini berada di kelas yang sama dengan Sea dan Gilang. Sea merasa tidak akan mempu bertahan dengan laki-laki cerewet ini di kelas yang sama.

Bel istirahat telah berbunyi 3 menit yang lalu, namun Sea masih belum berniat untuk pergi ke kantin padahal Bianca sudah merengek mengajaknya untuk pergi ke kantin.

“Seaaaa, ayo ke kantin. Gue laper banget.” rengek Bianca sambil menarik-narik tangan Sea.

“Laper apa mau ketemu pacar lo?” sahut Sea malas. Tau apa yang sebenarnya Bianca inginkan.

“Serius demi apa, sekarang gue bener-bener laper. Masalah Bryan nomer 2 deh.” sahut Bianca yakin sambil mengacungkan jarinya.

Sea melirik Bianca yang sedang mengeluarkan jurus wajah memelas. Sea berdecak lalu berdiri.

Sweet ChaosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang