Sudah beberapa hari Ken tidak melihat Sea di sekolah. Bahkan ia sudah pergi ke taman mencari Sea selama beberapa hari itu namun ia tidak menemukan Sea. Selama itu juga Ken menyadari bahwa ia tertarik dengan Sea. Seorang gadis yang ia tidak tau dengan jelas asal-usulnya.
Ken kemudian meminum minuman yang ia bawa sampai habis dalam sekali teguk. Tak lama kemudian Bianca datang bersama Bryan ke taman itu. Ken menoleh ke arah Bryan dan Bianca lalu mengabaikannya. Bryan yang menyadari keberadaan Ken pun menghampirinya.
“Kenapa lo Ken, kayak orang stress lo.” ucap Bryan melihat penampilan Ken yang cukup berantakan, tidak seperti biasanya.
“Gue tau nih, lo pasti nyariin Sea kan?”
Mata Ken menoleh ke arah Bianca dengan penuh harap. Berharap ia mendengar kabar Sea dari Bianca.“Dia kemana? Kenapa ga sekolah lama banget? Dia sakit?” tanya Ken langsung tanpa jeda.
“Ehem, santai dong. Ga gitu juga kali saking kangennya.” ucap Bryan menggoda dengan Bianca.
“Lo tunggu aja, bentar lagi dia pulang.”
“Pulang? Dia kemana?”
“Lagi di Amerika, ga tau ngapain.” ucap Bianca sambil mengedikan bahunya.
“Amerika? Lo punya nomor nya ga?”
“Punya.”
“Please kirim ke gue sekarang. Thanks.” ucap Ken lalu pergi dengan berlari menuju arah rooftop.
Bianca yang tidak tau apa-apa pun hanya menuruti ucapan Ken.
“Sea di Amerika ngapain Bi?” tanya Bryan yang juga penasaran.“Ga tau, dia ga ngasih tau aku. Bahkan dia ga bales line.” Bryan hanya manggut-manggut.
Disisi lain Ken melirik jam tangannya, 13.20. Ia ragu akan menelepon Sea karena disana malam hari saat ini. Ia takut akan menganggu Sea yang sedang istirahat.
Setelah beberapa menit memandangi nomor Sea, ia akhirnya menelepon Sea walaupun sejujurnya ia sangat gugup. Beberapa saat terdengar nada tunggu hingga akhirnya Sea menjawab panggilan Ken.
“Sea.”
Hening sejenak.
“Ken? Ini lo Ken?”
“Maaf gue nelfon lo semalem ini. Maaf, gue minta nomor lo tanpa izin. Gue kangen sama lo.”
🦋
Sea melirik jam tangannya, pukul 01.00 malam. Ia akan menyiapkan materi rapat untuk besok pagi selarut ini karena sekretarisnya sedang sakit. Ia tentu punya banyak orang yang bisa ia suruh untuk menyiapkan materi rapatnya, namun kali ini ia ingin mengerjakannya sendiri.
Beberapa menit ia mengerjakan pekerjaannya, ponselnya berdering menunjukkan sebuah nomor dengan kode +62. Ia lalu menjawab panggilan tersebut dan terdengar suara laki-laki memanggil namanya.
“Sea.”
Sea sedikit terkejut dan juga merasa familiar dengan suara itu.“Ken. Ini lo Ken?” Sea tentu ingat dengan suara laki-laki yang selalu mengganggunya belakangan ini.
“Maaf gue nelfon lo semalem ini. Maaf, gue minta nomor lo tanpa izin. Gue kangen sama lo.”
Sea membeku. Bagaimana bisa laki-laki yang baru saja ia kenal ini mengatakan rindu padanya.
“Sea, gue kangen sama lo. Gue ga bercanda kali ini.”
Dengan inisiatif sendiri Sea mematikan ponselnya sepihak. Tak lama kemudian ponselnya berdering menunjukkan nomor yang sama. Ia menjawab telfon itu dan langsung mengalihkannya ke panggilan video.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Chaos
Teen FictionHAI, AYO MAMPIR. BOLEH DICOBA DULU, SEMOGA SUKA YA ʕっ•ᴥ•ʔっ Sea, seorang gadis dingin tak tersentuh dan penuh rahasia. Siapa sangka gadis itu menjadi jinak karena keberadaan Ken yang tidak terduga. Kenzio, ketua sebuah geng yang cukup ditakuti dan j...