21🦋

2 2 0
                                    

Ken menatap langit-langit kamarnya dengan tatapan kosong. Perkataan Sea masih terngiang-ngiang di kepalanya. Misse? Sea Misse? Ken masih belum bisa mempercayai hal itu. Jika rumor bahwa Misse memiliki hubungan spesial dengan Leon, itu artinya Misse adalah seorang wanita. Bagaimana bisa seorang wanita menjadi Misse yang notabenenya adalah orang yang sangat kejam?

Ken belum menceritakan tentang Misse kepada teman-temannya. Ia hanya tidak ingin memberikan informasi yang belum pasti kebenarannya. Kepalanya masih terasa pusing akibat dari alkohol yang ia minum.

Suara teman-temannya dari ruang tamu membuatnya sedikit tersadar. Ia lalu bangun dan berjalan menuju ruang tamu untuk menemui teman-temannya. Disana ia melihat teman-temannya sedang menonton TV sambil bercanda gurau. Ken lalu melirik jam di dinding yang menunjukkan pukul 01.00.

Ken mulai melangkahkan kakinya mendekati teman-temannya. Dilan yang menyadari kedatangan Ken pun menoleh.
“Ken. Lo udah sadar?” tanyanya sambil memberikan segelas air pada Ken.

Ken langsung duduk di salah satu sofanya dan mengambil air minum yang disodorkan oleh Dilan.

“Masih pusing?” tanya Rey yang diangguki oleh Ken.

Ken lalu menengguk habis airnya dan meletakkan gelasnya kembali. Sembari memijit kepalanya, ia melihat baju yang dikenakan oleh Baruna. Setelah beberapa saat terdiam, ia kemudian menyadari baju yang dipakai Baruna adalah baju miliknya.

“Lo ngapain make baju gue?” tanya Ken dengan wajah garang.

Baruna yang sedang asik memakan keripik di tangannya pun menoleh.
“Soalnya baju gue lo muntahin.” jawabnya malas.

Ken mengerutkan keningnya mencoba mengingat-ingat kapan ia melakukannya pada baju Baruna. Melihat Ken yang mengerutkan keningnya, Rey lalu mengusap wajah Ken dengan kasar.
“Awas ntar kerutan.” ucapnya asal.

Ken menepis tangan Rey dari wajahnya dengan kasar. Ken lalu memukul pelan kepala Rey yang membuatnya malah tertawa geli. Di sisi lain sofa, ia melihat Bryan tengah tertidur pulas dengan ponsel di tangannya.

“Mabok juga?” tanya Ken sambil menunjuk Bryan.

“Engga. Abis sleepcall sama Bianca.” sahut Rey membuatnya mengangguk-angguk.

Ken lalu mengambil beberapa keping keripik dari tangan Baruna lalu melahapnya. Ia terlihat sibuk dengan keripik dan TV di depannya, namun sebenarnya ia sedang sibuk dengan pikirannya.

“Udah-udah, jangan mikirin Sea terus.” celetuk Baruna membuatnya tersadar dari lamunan .

“Siapa yang mikirin dia.” sahut Ken tak tertarik. Ia sedang berusaha untuk tidak memikirkan Sea untuk sekarang ini. Banyak hal yang harus ia lakukan sekarang. Terutama bagaimana caranya untuk mengungkap semua tentang Gilang ke hadapan semua orang.

“Kenapa Gilang mau ngancurin pesta sekolah? Padahal kan dia yang nyiapin semua itu.” celetuk Rey membuat semua yang disana mulai berpikir.

“Dia pengen Braspati bubar.” sahut Dilan membuat mereka terdiam.

“Dia ngirim anak Wingston kesana seolah-olah kehadiran Wingston karena ada Braspati di sekolah itu. Dengan begitu pihak sekolah bakalan ngebubarin Braspati dengan alasan mencegah geng lain dateng ke sekolah.” lanjutnya membuat mereka semua mengangguk-angguk.

“Kenapa mau bubarin kita?” tanya Rey.

“Ga perlu nanya alasannya apa. Udah pasti mereka pengen jadi satu-satunya geng disini.” sahut Ken sengit.

“Kenapa Sea bisa tau semua?” tanya Dilan membuat Ken terdiam. Tidak mungkin ia mengatakan bahwa Sea adalah Misse. Ia saja masih belum bisa percaya bahwa Sea adalah Misse.

Sweet ChaosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang