3🦋

15 3 5
                                    

Sea sedang berada di taman sekolahnya. Dengan earphone di kedua telinganya Sea menatap gelang yang ada di tangannya. Ia menghela napas lalu menundukkan kepalanya hingga seseorang kemudian melepas salah satu earphone di telinga kirinya.

"Lagunya enak." Gilang pun memejamkan matanya menikmati alunan musik dari earphone milik Sea.

"Lo ngapain disini?" Gilang kemudian menunjukkan bukunya, Sea hanya mengangguk dan membiarkan Gilang membaca bukunya sambil mendengarkan musik bersamanya.

Sea lalu mengambil buku yang ia bawa dan membacanya dengan Gilang di sebelahnya. Gilang tak sengaja melirik buku yang Sea baca namun tak memerdulikannya dan melanjutkan bacaannya.

15 menit kemudian bel masuk kelas berbunyi dan selama itu juga Sea hanya diam di sebelah Gilang. Sea kemudian melepaskan earphonenya. Gilang menyadari pergerakan Sea pun melirik jam di tangannya.

"Udah jam masuk. Balik yuk." Gilang melepas earphone Sea dan mengembalikannya.

"Makasih, maaf gue keenakan." Sea hanya mengangguk dan tersenyum.

"Mau ke kelas bareng ga?" tawar Gilang.

"Gue mau ke perpus dulu. Lo duluan aja." Sea lalu pergi menuju ke arah perpus meninggalkan Gilang yang belum menjawab perkataannya.

Sea menghela napas lega sambil menoleh ke belakang hingga tanpa sengaja menabrak Ken yang sedang berbicara dengan teman-temannya.

"Woi lo jalan hati-ha..eh Sea." Ken menyadari yang menabraknya adalah Sea langsung melembutkan suaranya. "Lo ngapain? Nyari gue ya." ucap Ken sambil menaikkan alisnya.

"Ngapain gue nyari orang gila." ucap Sea lalu langsung melewati Ken menuju ke perpustakaan.

Ken menahan tangan Sea. "Lo habis nabrak gue bukannya minta maaf malah ngatain."

"Siapa suruh lo di tengah jalan."

"Lo ngapain jalan ga liat-liat."

Sea mengabaikan Ken lalu menyentakkan tangan Ken. Dalam sekali sentakan Sea berhasil menyingkirkan tangan Ken. Dengan segera Sea pergi menuju perpuskaan mengabaikan Ken yang terus menyuruhnya minta maaf.

Sudah lima menit berlalu, Sea kemudian keluar dari perpustakaan dengan membawa beberapa buku. Ken yang sudah menunggu Sea pun mengambil satu buku dari tangan Sea.

"Lo apa-apaan sih." Sea berusaha mengambil buku itu dari tangan Ken namun sangat sulit. Ken memiliki tinggi badan yang jauh berbeda dengan Sea sehingga ia kesulitan mengambil bukunya.

Ken membaca sampul buku tersebut, "Lo belajar bisnis?"

"Ga usah kepo." Sea kembali berusaha mengambil buku tersebut dan lagi-lagi gagal.

Sea langsung pergi tanpa memerdulikan buku itu lagi. Ken lalu mengikuti Sea hingga depan kelasnya.

"Nih buku lo." Ken mengembalikan buku Sea yang ia ambil.

Dengan jengkel Sea mengambil buku tersebut lalu masuk ke dalam kelasnya. Ternyata semua murid di kelasnya melihat Ken mengikutinya hingga di depan kelas dan memberikan buku itu. Termasuk Gilang.

Ken lalu berbalik dan sudah berjalan beberapa langkah, namun ia teringat sesuatu. Ken berniat untuk kembali ke kelas Sea namun seorang guru tengah berjalan ke arahnya. Tepatnya ke arah kelas Sea.
"Ah, nanti aja gue cari dia." Ken lalu pergi menuju kelasnya.

Sea mengabaikannya lalu duduk di tempat duduknya sambil memasukan buku-buku itu ke dalam tasnya.

"Astaga Sea, lo dianterin sama Ken?!" Bianca datang dengan hebohnya.

Sweet ChaosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang