17🦋

7 2 0
                                    

Sea tengah sibuk merapikan semua berkas-berkas yang sudah selesai ia gunakan. Malam nanti, tepatnya pukul 12 malam fotonya dan Ken akan dipublikasikan. Sea memijit pelipisnya, bagaimana jika satu sekolah melihatnya?

Tak lama kemudian Ken datang dengan sekantong plastik yang berisi makanan. Senyumnya merekah melihat gadis yang sangat ia sukai duduk disana.

“Gue kira ga jadi kesini.” ucap Sea sambil melirik jam tangannya.

“Jadi dong, masa engga.” sahut Ken sambil meletakkan makanannya.

Sea lalu berjalan menuju sofa dimana Ken sedang sibuk mengeluarkan semua makanan yang ia bawa. Sea lalu duduk di sebelahnya dan langsung mengambil sepotong pizza.

Sea memejamkan matanya sebentar, lalu melahapnya dengan ganas.

“Laper banget ya mbak?” ucap Ken terkekeh melihat Sea makan dengan berantakan.

“Kalo makan pelan-pelan dong. Jadi belepotan kan.” ucapnya sambil mengelap saus tomat di ujung bibir Sea.

Sea menatap Ken yang sibuk mengelap bibirnya dengan tangan. Ken yang merasa diperhatikan lalu menoleh, “Kenapa? Gue ganteng ya?” ucapnya malah membuat Sea berdecih.

“Ganteng kan?”

Sea memutar bola matanya lelah. Ia memilih untuk mengabaikan Ken dan melanjutkan makannya.

Ken menghela napas berat lalu menunjuk fotonya dan Sea di majalah yang terletak di depannya, “Gue ga siap denger ocehan Baruna sama Rey besok.” ucapnya kemudian.

“Gue juga males jawabin semua pertanyaan Bianca.” ucap Sea.

“Bolos aja kali ya?” gumam Ken yang didengar oleh Sea.

“Ga usah macem-macem.” ucapnya tajam malah membuat Ken tergelak.

Keduanya lalu terdiam, sibuk menikmati pizza yang terlihat sangat lezat di depan mereka.

Suara alarm terdengar dari ponsel Ken, menunjukan pukul 12 malam yang artinya poster mereka berdua akan diunggah.

“Sekarang.” ucap Ken sambil menunjukan layar ponselnya pada Sea.

Sea lalu beralih ke meja kerjanya dan melihat halaman utama web perusahaannya. Terlihat poster dirinya dan Ken dengan pakaian yang terlihat sangat serasi dan tentunya romantis.

“Btw, kita keliatan cocok ya.” celetuk Ken sambil memandangi layar ponselnya dengan senyum menghiasi wajahnya.

“Ya kan?” tanya Ken pada Sea.

“Iya.”
Jawaban tak terduga Sea membuat Ken sangat bahagia. Raut wajah bahagia tidak bisa ia sembunyikan di wajahnya.

Tak lama kemudian ponsel Sea berdering menandakan ada panggilan masuk.

“Kenapa?” ucap Sea segera setelah mengangkat teleponnya.

“...”

“Gue pulang sekarang.” ucap Sea lalu bergegas merapikan barangnya.

“Kenapa Se?” tanya Ken khawatir melihat raut wajah Sea yang terlihat panik.

“Gapapa, gue pulang dulu.” ucap Sea buru-buru namun Ken mencekal tangannya, “Gue anterin ya?” ucapnya lembut.

“Ga usah.” jawab Sea menolak ajakan Ken. Namun bukan Ken namanya jika cepat menyerah.

“Gue khawatir lo kenapa-napa di jalan.” ucapnya lagi.

Sea memejamkan matanya lalu menghela napas, “Yaudah ayo.” ucapnya.

Ken mengambil kunci mobilnya lalu bergegas turun ke tempat parkir.

Sweet ChaosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang