Ia mengeluarkan sesuatu dari kantong jaketnya dan menunjukkan sebuah pin sayap bertuliskan WS dengan tinta berwarna emas.
“Gue dapet pin ini di jaket milik Gilang.” ucap Ken.
“Dan warna emas ini, artinya ketua.” jelas Ken pada Sea.
Deg. Jantung Sea rasanya jatuh ke dalam perutnya. Keringat dingin mulai bermunculan di dahinya. Apa yang harus Sea lakukan sekarang? Haruskah ia mengungkap semuanya sekarang?
Sea membeku dengan mata yang bergerak gelisah memandang ke segala arah. Menyadari perubahan raut wajah Sea membuat Ken memegangi kedua bahunya.
“Kenapa? Sakit?” tanya Ken khawatir melihat keadaan Sea yang sedikit pucat.Tak perlu menunggu berlama-lama lagi, Ken mengangkat tubuh Sea dan berlari menuju gerbang sekolah. Sea yang digendong secara tiba-tiba tentunya kaget dan sedikit memberontak.
“Lo apa-apaan sih. Turunin gak?” ucap Sea memberontak.
“Enggak. Diem aja, bentar lagi sampai.” ucap Ken sambil terus berlari menuju ke UKS.
Sea memejamkan matanya dan berusaha menulikan telinga karena semua murid di sekitarnya kini tengah berbisik-bisik tentangnya yang kini berada di dalam pelukan Ken yang notabenenya adalah most wanted sekolah.
Sedangkan Ken, laki-laki itu terus berlari tak menghiraukan bisikan semua orang di sekitarnya, hingga sampailah ia di UKS. Ken merebahkan tubuh Sea di atas sebuah ranjang dan segera mencari petugas UKS.
Kebetulan Bianca lewat disaat Ken memerlukan seseorang untuk merawat Sea. Ia langsung menarik tangan Bianca ke dalam UKS. Bryan yang tengah berjalan bersama Bianca kaget karena Bianca ditarik ke dalam UKS secara tiba-tiba.
“Lo apa-apaan sih.” ucap Bianca risih sambil menghentak-hentakan tangannya.“Tolong cariin obat buat Sea.” ucap Ken langsung tanpa basa-basi.
“Kenapa?” ucap Bryan yang baru saja masuk dan mendengar ucapan Ken.
“Kayaknya dia sakit.” ujar Ken membuat Bianca dan Bryan saling tatap.
“Kayaknya?” ucap Bianca dan Bryan berbarengan.
“Cepetan, ngapain bengong.” ujar Ken menarik Bianca untuk masuk ke dalam ruangan dimana Sea berada.
“Ish iya-iya.”
Bianca lalu masuk ke dalam ruangan yang Ken tunjukkan. Bryan kini menatap Ken yang terlihat khawatir dengan tatapan menggoda.
“Sejak kapan lo jadi bucin kayak gini?” ucapnya menggoda.“Ngaca!” ucap Ken kesal pada Bryan.
Bryan tertawa lalu menarik Ken ke sebuah sofa dan meyuruhnya duduk.
“Gimana luka lo?” tanya Bryan sambil menatap wajah Ken yang lukanya terlihat masih sedikit basah.“Udah mendingan.” sahut Ken singkat.
“Sea kenapa?” tanya Bryan.
Ken diam sebentar merenungkan kesalahan yang sudah ia lakukan. Ia lalu mengatakan apa yang sudah terjadi. Setelah mendengar cerita dari Ken, Bryan lantas memijit pelipisnya. Bagaimana Ken bisa berbuat seceroboh itu. Tidak seharusnya ia menceritakan hal penting ini pada orang lain.
“Lo gila.” ucap Bryan kesal.
“Gini nih bahayanya orang yang bucinnya di atas rata-rata. Bego.” ucap Bryan kesal. Jelas saja ia kesal. Ken adalah ketua Braspati, bagaimana bisa ia menceritakan hal yang sangat penting ini pada orang luar.
“Gue tau lo cemburu sama Gilang, tapi bukan berarti lo bisa ngasih tau Sea yang sebenarnya dengan harapan Sea menjauh dari Gilang. Engga bisa.” ucap Bryan keras.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Chaos
Teen FictionHAI, AYO MAMPIR. BOLEH DICOBA DULU, SEMOGA SUKA YA ʕっ•ᴥ•ʔっ Sea, seorang gadis dingin tak tersentuh dan penuh rahasia. Siapa sangka gadis itu menjadi jinak karena keberadaan Ken yang tidak terduga. Kenzio, ketua sebuah geng yang cukup ditakuti dan j...