15🦋

5 2 0
                                    

Mata Dilan membulat tak percaya mendengar ucapan Venus.

“Sepupu lo?!” tanya Dilan tak percaya.

Venus hanya mengangguk kecil. Sedangkan Dilan menatap gadis itu dengan tatapan sendu.

“Rumah lo dimana?” tanya Dilan berniat mengantar Venus pulang.

“Di rumahnya Rhea.”
Jawaban Venus semakin membuat Dilan bingung. Ia pernah beberapa kali ke rumah Rhea namun tidak pernah sekalipun ia melihat Venus.

“Kenapa?” tanya Venus yang dibalas gelengan kepala oleh Dilan, “Gapapa.”

Venus lalu mengambil alih kapas dari tangan Dilan membuat Dilan terperanjat dengan gerakan tangan Venus yang tiba-tiba.

“Kamu kenapa?” tanya Venus pada Dilan yang terlihat terkejut.

“Ah gapapa.” sahut Dilan kemudian berdeham. “Siniin tangan lo.” ucap Dilan lalu menarik tangan Venus dan menempelkan plaster dengan rapi.

“Makasi.” ucap Venus tersenyum membuat Dilan salah tingkah dan menggaruk belakang kepalanya.

Dilan berdeham, “Gue pergi dulu.” ucapnya lalu pergi namun Venus menahan tangannya membuat Dilan menoleh.

“Makasi ya Dilan.” ucap Venus manis. Ah kenapa Venus sekarang terlihat sangat manis? Dilan menggaruk belakang kepalanya lalu pergi.

Venus lalu meletakan kembali kotak P3K itu dan keluar dari UKS.

🦋

“Apa Pa? Dia cuma yatim piatu? Dan papanya dulu bangkrut?!” ucap Elen pada papanya di telepon. Setelah beberapa hari akhirnya papa Elen menyampaikan apa yang Elen minta yaitu menyelidiki Sea.

Elen tertawa lucu, merasa bahwa dirinya disingkirkan oleh seorang gadis yatim piatu miskin itu. “Oke Pa, thank you so much!” ucapnya pada papanya lalu mematikan panggilannya.

“Ternyata cuma yatim piatu miskin. Berani-beraninya ngerebut Ken dari gue.” ucapnya bermonolog lalu segera pergi menemui Sea.

Sea kini tengah duduk di kantin bersama dengan Ken. Sebenarnya tadi Gilang mengajaknya untuk ke kantin bersama namun tiba-tiba ia dipanggil untuk masalah OSIS, jadilah Ken yang mengajaknya makan.

“Gue beli minum dulu ya.” ucap Ken pada Sea yang diangguki olehnya.

Saat Sea sedang sibuk memakan sotonya, tiba-tiba seseorang menumpahkan jus jeruk yang membuat pakaiannya berwarna kuning seketika. Sea nampak kaget mendapati pakaiannya berubah warna menjadi kuning karena minuman itu. Sea mendongak lalu menemukan Elen yang terlihat sok kaget dengan gelas jus jeruk di tangannya.

Ups, maaf-maaf.” ucap Elen sok meminta maaf namun tidak membantu Sea sama sekali.

Sea menarik napasnya pelan mencoba menahan emosinya. Ia mengambil beberapa tisu lalu mengelap bajunya yang basah.

Elen yang sudah sangat gemas dengan sikap Sea yang sok polos lalu menggebrak meja. Semua pandangan di kantin mengarah kepada murid baru yang sudah berani bertingkah itu.

Dari arah belakang Ken berlari dengan minuman botol di tangannya menghampiri kerumunan yang berada di meja makannya dengan Sea tadi.

Terlihat jelas Elen berusaha menjambak Sea sebelum Ken datang dan menahan tangan Elen.

“LO NGAPAIN?!” bentak Ken pada Elen membuat gadis itu tersentak. Ia tidak tau Ken ada di kantin saat itu. Ditambah lagi teriakannya menggunakan kata ganti ‘lo’.

“K-ken? Kamu ngapain d-disini?” tanya Elen gelagapan.

“LO YANG NGAPAIN!” teriak Ken lalu menghempaskan tangan Elen.

Sweet ChaosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang