9🦋

12 3 1
                                    

"Tanpa lo minta pun gue bakalan ngelindungin acara itu, karena ada orang yang harus gue jaga.” ucap Ken tajam tepat di depan wajah Gilang lalu pergi.

🦋

“Kemana?” ujar Samuel yang tiba-tiba datang ke ruang kerja Sea.

“Ketemu Pak Rangga.” ucap Sea yang sibuk mengatur dokumen.

“Lo mending diem deh, lo bahkan ga tidur belakangan ini. Mending gue telpon Pak Rangga aja suruh kesini.” Samuel sudah mengeluarkan ponselnya hendak menelepon sekretaris Sea, namun dilarang.

“Gue aja yang ke kantor.” ucap Sea lalu mengambil jasnya dan keluar.

Samuel menatap punggung Sea yang menjauh. Punggung kecil yang sudah menanggung banyak beban sejak dulu. Ah, jika Samuel berada di posisi Sea, mungkin dia memilih untuk melarikan diri karena tak mampu menahan semua rasa sedih yang ia terima.

“Gue anterin ya.”

🦋

Sea bergegas masuk ke dalam kantornya, takut sekretarisnya menunggu terlalu lama.

Setelah selesai berurusan dengan dokumen-dokumen itu, Sea berdiri dan berjalan-jalan di dalam kantornya sekedar menghilangkan kantuk dan pegal tubuhnya.

Tring! Tring! Tring!

Ponsel Sea berbunyi. Dengan segera Sea mengambil ponselnya dan melihat nama di layar ponselnya.

Yup. Ken.

Sea menggeser tombol hijau lalu mendekatkan ponselnya ke telinga.

“Selamat malam cantik.” sapa Ken dari seberang sana.

“Apa?”

“Lo ngapain?”

“Telponan sama lo.” sahut Sea jujur. Tak lama kemudian Ken mengalihkan panggilan video.

Sea menghela napas lalu mengalihkannya ke panggilan video.

Terlihat Ken mengenakan kaos hitam tengah berbaring di atas kasurnya.

“Lo dimana?” tanya Ken

“Kantor.” sahut Sea seadanya. Jujur, Sea sangatlah lelah saat ini. Jelas terlihat di wajahnya dan sepertinya Ken menyadarinya.

“Lo keliatan cape banget, mau gue temenin ga? Kantor lo dimana?”

“Ga usah.” tolak Sea cepat.

“Gapapa, kalo kerjaan lo masih banyak gue bakalan nemenin lo. Udah malem banget, bahaya kalo sendiri.”

“Ga usah, ntar gue suruh Sam kesini.” tolak Sea lagi.

“Gue aja, please.” Sea yang tidak tahan melihat wajah Ken yang sangat memelas pun mengangguk dan memberi tau alamat kantornya.

“Tunggu gue. Otw.” ucap Ken yang diakhiri dengan flying kiss.

Sea perlu orang menemaninya untuk sekedar menghilangkan rasa kantuk. 15 menit berlalu, Ken datang dengan beberapa makanan.

“Tadaa.”
Ken muncul dari balik pintu dengan sebuah kresek besar di tangannya.

“Ayo makan dulu, biar lo ga sakit.” Ken mengeluarkan sebuah bungkus pizza dan air putih. Air putih?

“Lo ngapain bawa air putih?” tanya Sea sambil menunjuk air putih di dalam botol minum yang Sea tebak itu milik Ken.

“Biar lo ga sakit, gue bawain air putih dari rumah gue. Siapa tau lo jadi suka sama gue.” ucap Ken yang diakhiri dengan gurauan yang sukses membuat Sea berdecih geli.

Sweet ChaosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang