16🦋

5 2 1
                                    

Hera menjatuhkan garpu dan sendoknya ketika mendengar nama Sea. Gilang menatap Hera bingung, “Kenapa Ma?” tanya Gilang.

Hera menggeleng, “Engga, namanya mirip sama nama anak temen Mama.” ucap Hera sedikit aneh namun Gilang tidak terlalu memerdulikannya.

“Evanee Aubrey?” batin Hera.

🦋

Malam ini Ken memerintahkan semua anggota Braspati untuk berkumpul di markas utama untuk sebuah rapat darurat. Beberapa hari lalu, di salah satu markas terjadi penyerangan yang diduga dilakukan oleh anggota Wingston. Semua anggota Braspati yang datang ke rapat itu membawa pin berlogo Pegasus alias kuda bersayap menurut mitologi Yunani itu.

Semua anggota Braspati duduk menghadap meja tempat Ken duduk. Mereka semua memperhatikan Ken dengan serius. Tidak ada yang bercanda saat Ken mulai berbicara. Mereka sangat menghormati Ken sebagai ketua Braspati.

Ken memulai rapatnya. Setelah sekitar dua jam duduk di meja kebesarannya dan mendengarkan semua kritik dan saran yang dilontarkan oleh sahabat-sahabatnya, rapat itu pun selesai.

Ken membubarkan semua anggotanya karena jam sudah menunjukan pukul 11 malam, lagipula mereka besok harus bersekolah.

“Mau bar dulu ga?” tanya Baruna.

“Engga.” sahut Ken singkat.

“Lo ga part time disana lagi?” tanya Baruna pada Ken yang terlihat tidak pernah pergi ke bar lagi akhir-akhir ini.

“Gue udah selesai.” sahut Ken membuat teman-temannya menoleh bingung.

“Kenapa?” tanya Bryan yang terlihat sangat penasaran.

Ken terdiam cukup lama. Entah kenapa ia tidak ingin pergi ke tempat itu lagi setelah terakhir kali melihat Sea disana. Ia hanya tidak ingin memasuki tempat yang ia benci jika melihat Sea disana.

“Bukan apa-apa.” sahut Ken singkat lalu berdiri. “Ayo balik.” ucapnya lalu pergi meninggalkan ruangan itu yang diikuti oleh teman-temannya.

Mereka berlima mengendarai mobil masing-masing menembus jalanan yang sangat sepi dan pastinya dingin.

🦋

Venus baru saja pulang dari part time nya di restoran bakmi tempat ia bekerja. Jam sudah menunjukkan pukul 11 malam dan ia harus berjalan kaki sendiri. Ia sudah biasa pulang berjalan kaki malam hari, namun kali ini ia pulang satu jam lebih lama dari biasanya.

Venus berjalan dengan cepat untuk menghindari hal yang tidak diinginkan. Namun langkah cepatnya malah memancing 3 orang laki-laki yang tidak ia kenal mendekat.

“Hai manis. Mau kemana malem-malem gini?” ucap salah satu laki-laki yang terlihat seumuran dengan Venus.

Venus yang merasa tidak nyaman berusaha menarik diri untuk menjauh dari ketiga laki-laki yang terlihat seumuran dengannya.

Salah satu laki-laki itu menarik tangan Venus, hendak menyeretnya pergi. Venus tentu saja memberontak. Namun apa daya, tenaga Venus tak bisa dibandingkan dengan laki-laki itu.

Venus berteriak meminta tolong tetapi tidak berguna karena jalanan sudah terlihat sangat sepi. Venus ingin melawan namun ia tidak mampu. Venus hanya memberontak sekuat tenaganya, berharap laki-laki ini mengasihaninya lalu melepaskannya.

Venus memejamkan matanya, hingga terdengar suara sesuatu terjatuh dibarengi dengan cengkraman di tangannya terlepas.

Salah satu laki-laki itu terjatuh setelah ditendang oleh seorang laki-laki yang datang dari belakang Venus. Laki-laki itu lalu menarik Venus ke belakang punggungnya, berusaha menghilangkannya dari pandangan laki-laki di depannya ini.

Sweet ChaosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang