LM - Bagian 69

738 110 10
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Semuanya sudah terlambat."

---Last Mission---

Sani mengangguk pelan. "Maaf, Ven. Tapi ... lo harus mati!"

Jleb!

"Venaa!"

Waktu seolah terhenti. Baik Nathan, Daniel dan Geri hanya bisa mematung di tempat. Kejadiannya begitu cepat, sehingga otak masih mencoba untuk memproses segalanya.

Sementara itu, Vena hanya terdiam sambil menatap Sani tak percaya. Tangan kanannya menggenggam erat pisau tersebut tanpa berniat melepasnya, membuat tubuhnya perlahan mundur.

Sani yang ada di hadapannya hanya terkekeh miris. Ia menepuk tangannya, membuat Vena seketika limbung karena sudah tak sanggup menahan bobot tubuhnya.

"Ve-"

Dor! Dor!

Semuanya kembali terdiam kala suara tembakan masuk ke indra pendengaran. Sani yang menjadi sasaran langsung meluruh ke lantai dan tak sadarkan diri.

"Jangan ada yang bergerak!"

Beberapa pria berseragam masuk dan langsung membawa tubuh Sani dan mengamankan keadaan sekitar.

"Vena! Vena! Bangun, Ven!" Nabila yang baru datang langsung menghampiri gadis itu, dan betapa terkejutnya ia ketika melihat kondisi Vena yang begitu mengenaskan.

Tak lama Geri datang. Ia langsung mengerahkan tenaganya untuk mencabut benda tajam yang menancap di perut Vena, membuat darah semakin merembes keluar.

"Mbak di sini ada satu!" teriak Nabila dan berhasil mengambil atensi para anggota rumah sakit yang ditugaskan untuk membawa orang-orang yang terluka.

Beberapa orang langsung mendekat dan menaikkan tubuh Vena ke atas tandu, sementara seorang gadis yang baru datang langsung menghampiri Vena dengan raut khawatir. "Lo gak papa, Ven?"

Vena yang masih sadar langsung mengangguk singkat dengan senyum tipis. "I'm ok. Goodbye, Fina."

Suara Vena yang menyebutkan nama Fina langsung mengalihkan atensi Nathan dan Daniel. Keduanya tersentak kaget, lalu berseru. "Fina?! Lo masih hidup, Fin?"

Fina menoleh lalu terkekeh sinis. "Jangan panggil gua Fina!" Keduanya terhenyak dengan nada sinis gadis itu. "Gua kecewa sama kalian berdua."

Second Chance: Last Mission (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang