LM - Bagian 24

758 143 190
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Bersikap baik-baik aja
terkadang butuh tenaga."

-Last Mission-
_______________________________

Jangan menatap lawan jenismu dalam jangka waktu panjang kalau tidak ingin menimbulkan kesalahpahaman di antara orang sekitar.

Layaknya Vena yang tengah menatap Geri. Laki-laki itu tengah asik bersenda gurau dengan Nabila. Tak lama Vena memalingkan wajah. Untuk apa melihat mereka?

Tiba-tiba sebungkus roti mendarat tepat di meja Vena. Gadis itu mendongak, menatap si pelaku yang baru saja melempar rotinya sendiri. Oh ... ternyata Nathan.

"Makan gih!" titahnya lalu duduk di sebelah Vena. Roti itu dibiarkan begitu saja. Vena tak selera makan.

Alis Nathan menyatu. Ia mendorong roti itu mendekat pada Vena. "Makan, Ven." Dengan cepat Vena menggeleng. Perutnya sedang tak ingin menerima asupan makanan.

Nathan langsung meraih roti itu, lalu menyodorkannya tepat di depan wajah Vena. Otomatis Vena menoleh pada si pemilik tangan. "Makan! Soalnya bersikap baik-baik aja kadang butuh tenaga."

Alis Vena menyatu, namun tak urung ia mengambil roti tersebut. Memakan isinya dengan tatapan lurus ke depan.

"Gua tahu lo suka Geri."

Uhuk! Uhuk!

Vena langsung tersedak makanannya. Dengan cepat Nathan meraih botol air minum milik teman sekalasnya tanpa izin. Bodo amat! Lagian orangnya gak di sini.

"Minum dulu." Vena langsung meneguk setengah isi botol itu, lalu menarik napas panjang. Tak lupa menghembuskannya kembali.

Nathan terkekeh. "Ternyata beneran lo suka Geri? Gak nyangka sih." Kepala Vena menoleh pada Nathan yang tengah tersenyum menggoda padanya.

"Enggak!" bantah Vena. Nathan menatap Vena tak percaya. "Lo pikir gua percaya?"

Kepala Vena kembali menoleh. "Terserah mau percaya atau enggak, tapi gua emang gak punya perasaan lebih sama dia." Fokus Vena kembali ke arah depan. "Suka natap bukan berarti ada rasa. You don't know me, Nathanael."

Nathan terdiam sebentar kemudian tersenyum kecil. Vena memang penuh misteri. "Bodo amat! Yang penting lo suka mandang dia." Vena melirik sinis. Dasar bebal.

Tak lama Vena tersenyum miring. Ia mendekatkan dirinya pada Nathan. "Terus apa kabar sama lo yang suka diam-diam ke ... Nabila." Tubuh Nathan menegak. Ia menatap Vena tak percaya, kemudian ia terkekeh pelan. "Mana ada gua suka sama Nabila."

Second Chance: Last Mission (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang