•
•
•"Kepergiaan mereka orang-orang yang kita sayang akan menimbulkan rasa hampa di hati dan juga pikiran kita."
---Last Mission---
Hampa.
Itulah yang dirasakan Nathan dan Daniel. Mereka seakan kembali ke masa 2 tahun yang lalu, ketika hanya ada mereka berdua. Di mana hanya ada mereka berdua saja yang memecahkan teka-teki tak masuk akal di sekolah ini.
Nyatanya, keberadaan Vena dan Fina berhasil membuat mereka hidup kembali. Kedua gadis itu berhasil menciptakan warna baru di kehidupan keduanya. Tapi ... semua itu sudah tak ada gunanya.
Fina sudah kembali ke pangkuan yang Maha Kuasa, sementara Vena benar-benar menuruti permintaan Daniel yang menyuruhnya untuk pergi dan tak menampakkan diri lagi.
"Nath, kita cek nama seluruh murid di sekolah ini ya?" usul Daniel sambil bertopang dagu. Rasanya ia ingin tidur saja saking ngantuknya
"Buat apa?" Bukan hanya Daniel, Nathan pun ikutan bertopang dagu. Tampaknya merasa berdua tengah dilanda virus kantuk.
"Kata Vena, salah satu pelakunya adalah adik Serlia Rasya. Kita bakal cari di data murid sekolah ini, siapa tahu ada yang namanya bermarga Rasya." Usulan Daniel mendapat anggukan setuju dari Nathan. "Boleh, tapi ...."
"Kita ke ruang guru aja, Nath." Dan sekali lagi, Nathan mengangguk setuju, lalu menenggelamkan kepalanya di antara lipatan tangan. Bukan hanya dia, Daniel pun melakukan hal yang sama.
Ting!
Ting!
Keduanya tersentak kaget kala mendengar suara notifikasi pesan masuk. Nathan langsung meraih ponselnya dan melihat si pengirim pesan yang ternyata adalah nomor tak dikenal.
"Siapa?" tanya Daniel dengan kepala yang masih tenggelam di antara lipatan tangan. "Unknow number."
Nathan tak mengacuhkan ponselnya dan kembali menenggelamkan wajahnya di antara lipatan tangan. Sementara itu, Daniel yang memang sudah kepo langsung mengambil ponsel Nathan dan melihat pesan yang masuk.
Tak lama bola matanya melebar. "Nath!"
Nathan mendongak lalu ikut melihat apa yang dibaca Daniel. Bola matanya pun turut melebar setelah membaca pesan tersebut. Mereka tidak tahu pengirimnya siapa, tapi setelah membaca pesannya ... sepertinya dari si pembunuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Chance: Last Mission (End)
Mistério / Suspense(Ada part yang diacak, jadi harap diperhatikan!) Dia hanyalah murid baru di Sma Garda Putih, tapi kepindahannya bukan tanpa alasan. Lavender Bilvena, gadis yang kerap disapa Vena ini pindah karena sebuah keharusan. Ia harus menyelesaikan sebuah misi...