"Aw!"
Teriakan Lisa membuat Kim Tan datang untuk melihat apa yang terjadi pada gadis itu.
"Nona, kau baik-baik saja?" Tanya Kim Tan khawatir.
"Aku telah di maki didepan semua orang oleh bedebah Nam Gyu, kemudian terjatuh karena selimut sialan, dan sekarang aku di paksa mencuci semua piring dengan embel-embel hukuman yang membuat tanganku terkena pisau, lihat! Aku tidak baik-baik saja!", Cerocos Lisa sembari memperlihatkan jarinya yang sedikit berdarah.
"Astaga, nona kau duduk saja dan obati lukamu. Biar aku yang menyelesaikan ini", Kim Tan membawa Lisa duduk di sebuah kursi dapur.
Mendengar penuturan Kim Tan barusan dan mendapat perlakuan baik dari pemuda itu membuat Lisa tersenyum senang.
"Ouh Kim Tan-ie kau manis sekali! Gomawo!", Lisa menepuk pundak Kim Tan sebanyak dua tepukan.
"Aih nona kau membuatku tersipu malu", Kim Tan menutup wajahnya dengan kedua tangannya.
"Palli palli cuci semuanya, fighting!", Lisa mengepalkan tangannya keatas untuk menyemangati Kim Tan.
Sementara Kim Tan menganguk penuh semangat dan segera melanjutkan pekerjaan Lisa yang sempat tertunda.
"Nona apa kau sama sekali tidak ingat apapun tentang dirimu?", Tanya Kim Tan.
"Aniya", jawab Lisa sambil memasang Handsaplast pada jarinya.
"Tapi, entah mengapa aku merasa bahwa aku adalah orang kaya. Kau tau, bikini ehm maksudku pakaian yang aku pakai tadi itu berasal dari merk terkenal dan harganya akan sangat mahal jika kamu menjualnya", ucap Lisa bangga.
"Wah kalau itu benar, lalu siapa yang akan mengurus semua kekayaanmu nona?", Tanya Kim Tan yang nampak tertarik dengan topik obrolan Lisa.
"Entahlah", jawab Lisa sekenanya.
"Bagaimana jika ada orang yang merampok rumahmu selagi kau tidak bisa kembali karena tidak ingat apapun?", Tambah Kim Tan menjadi antusias. Pemuda itu kini berjongkok di depan Lisa dengan mimik serius.
Mendengar penuturan Kim Tan membuat Lisa tiba-tiba merasa khawatir. Bagaimana jika ia memang benar orang kaya dan siapa nanti yang menjaga uangnya jika Lisa tidak ada?
"Kau benar! Aku harus secepatnya mendapatkan kembali ingatanku. Tapi bagaimana caranya?", Beo Lisa.
"Bagaimana kalau nona berenang lagi, dengan begitu ombak akan membawa nona lagi dan nona bisa mendapatkan ingatan nona kembali", usul Kim Tan membuat Lisa menahan diri agar tidak memukul pemuda imut di depannya ini.
"Apa kau se pabo ini huh?!", Geram Lisa membuat Kim Tan terkekeh.
"Mianhae nona, aku hanya bercanda", Kim Tan nyengir.
"Ngomong-ngomong berapa usiamu?", Tanya Lisa.
"19 tahun", jawab Kim Tan.
"Benarkah?", Lisa terlihat terkejut, dan Kim Tan menganguk.
"Wah kau sangat muda! Bagaimana Jika mulai sekarang aku akan menganggap dirimu adik laki-lakiku. Ne?", Usul Lisa.
"Wah daebak! Nona kau serius?", Tanya Kim Tan dengan mata berbinar.
"Yak apa kau meragukan nonamu ini?", Lisa menunjukkan 2 jarinya, "Duarius!".
"Setuju!", Sarkas Kim Tan.
Mereka kemudian tertawa bersama. Mereka menghabiskan banyak waktu untuk saling bertukar cerita, sebenarnya hanya Kim Tan saja yang banyak bercerita sementara Lisa hanya mendengarkan dan menanggapi.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Okay To Not Be Lisa (COMPLETED)
RomanceModel terkenal serta penari terbaik bernama Lalisa Manoban harus menjalani hari-harinya tanpa tau siapa namanya dan siapa dirinya karena telah mengalami hilang ingatan. Ombak pantai yang membuatnya hanyut dan ditemukan oleh 5 anggota tentara membuat...