Jaewon terbangun mendapati dirinya berada di sebuah kamar yang nampak familiar. Ini kamarnya dan ini rumahnya. Ia ingat saat dirinya mengarahkan Lisa agar gadis itu mengemudi untuk sampai disini.
Ia meringis merasakan perih serta nyeri di sekujur wajahnya. Mendengus mengingat bagaimana ia membiarkan Chanyeol memukulinya tanpa bisa membalas agar Lisa berada di pihaknya.
Namun dengusan itu perlahan beralih menjadi seringaian. "Sudah kubilang aku akan selalu selangkah di depanmu. Bedebah", gumamnya kecil disertai senyum smirk.
Tok tok tok
Pintu diketuk kemudian terbuka menampilkan kepala Lisa yang menyembul ke dalam.
Jaewon tersenyum manis. "Anyyeong?"
"Kau sudah bangun? Apa aku boleh masuk?"
"Kenapa tidak? Masuklah"
Lisa berjalan masuk kemudian menutup pintunya kembali. "Bagaimana keadaanmu?"
"Seperti yang kau lihat. Wajahku tidak terbentuk dan tampak mengerikan"
"Seandainya kau tidak memukulnya lebih dulu mungkin ini tidak akan terjadi"
Jaewon menahan tangan Lisa yang membawa kain untuk mengompres wajahnya. "Kau memihaknya?"
"Aish apa yang aku ucapkan memang benar. Lain kali kau jangan sembarangan memukul orang atau kau akan berakhir sama seperti sekarang", Lisa terkekeh melihat Jaewon yang cemberut.
"Lalu bagaimana denganmu?"
Lisa mengerutkan kening. "Apanya yang bagaimana?"
"Kau tidak marah dia mencium bibirmu?"
"Ah kau memukulnya karena dia mencium ku?", Lisa bertanya karena baru sadar.
Jaewon mengaguk polos seperti anak kecil.
"Wae? Kau cemburu?" Goda Lisa. Gadis itu menaik turunkan alisnya.
Sekali lagi Jaewon mengaguk polos.
Lisa tertegun.
Ia hanya berniat menggodanya malah dirinya sendiri yang salah tingkah sekarang.
"Aigo kau sangat jujur haha", kekehnya mencoba mencairkan suasana yang tiba-tiba hening.
"A-aku harus membuang air kompres ini. Aku akan segera kembali"
Jaewon menahan lengannya. "Aku cemburu dia menciummu"
Lisa berusaha melepas tangannya. "Aku akan kembali setelah membuang ini, tolong lepaskan"
"Aku cemburu saat dia mengecup bibir mu dihadapan ku", Jaewon tetap menahan lengannya.
"Jaewon-shi air ini bisa tumpah mengenai dirimu. Aku akan membuangnya dulu"
"Kau tidak ingin bertanya kenapa aku cemburu?"
Lisa tersenyum samar. Melepas tangan Jaewon lembut kemudian berjalan menjauh dari pria itu untuk keluar dari kamar ini setelah cekalan tangannya lepas.
Lisa menurunkan ganggang pintu dan menariknya lalu menutupnya kembali setelah ia berhasil keluar.
"NAN JOAHAEYO. JEONGMAL JOAHAEYO"
Jaewon tetaplah Jaewon.
Teriakannya barusan berhasil membuat Lisa mematung di depan pintu.
"Nan.. joahaeyo. Jeongmal joahaeyo" ucapnya lagi dengan lirih.
•••••
Hanbin melirik empat orang yang sedang duduk dibelakang dengan orang suruhannya yang sedang mengemudi. Diantara empat orang tersebut, salah satunya terluka akibat perkelahian.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's Okay To Not Be Lisa (COMPLETED)
Storie d'amoreModel terkenal serta penari terbaik bernama Lalisa Manoban harus menjalani hari-harinya tanpa tau siapa namanya dan siapa dirinya karena telah mengalami hilang ingatan. Ombak pantai yang membuatnya hanyut dan ditemukan oleh 5 anggota tentara membuat...