04 - Mistake

694 552 1.2K
                                    

04 – Mistake

        Sudah 5 menit Alfa menunggu Asya sadar dengan sabar. Cowok itu bersandar pada sofa di pojok ruangan UKS. Masih tak habis pikir, mengapa ia selalu berurusan dengan gadis gila?! Alfa mendesah berat.

        Rasanya cowok itu ingin kembali ke kelasnya. Namun meninggalkan gadis itu seorang diri bukanlah solusi terbaik, yang ada nanti dia yang malah di salahkan. Alfa berusaha menenangkan pikirannya dan mencoba lebih sabar.

        Beberapa saat kemudian, Asya mengerjap matanya mencoba mengumpulkan kesadarannya. Gadis itu menoleh dan melihat Alfa yang fokus membaca buku-buku PMR.

        "Kak, jam berapa?" Tanya Asya pelan namun langsung membuat Alfa berdiri dan mendekati kasur gadis itu.

        "Jam 9 lebih 20 menit." Jawab Alfa melirik jam tangannya.

       "10 menit lagi bel istirahat pertama bunyi, kita langsung ke kantin aja yuk kak! Aku lapar." Ujar Asya.

        "Gue balik ke kelas, lo ke kantin sendiri aja. Lo punya 2 kaki yang berfungsi dengan baik." Balas Alfa dingin lalu berjalan ingin keluar dari ruang UKS.

       "Kak aku gak bisa jalan! Kaki aku lemes, sumpah gak bohong!" Pekik Asya membuat langkah Alfa terhenti.

        "Gue gak peduli!" Sahut cowok itu lalu keluar tanpa menghiraukan bagaimana nasip Asya selanjutnya.

       "Jahat banget sih jadi cowok!"

       "Percuma ganteng tapi gak ber–attitude!"

       "Gue sumpahin tuh cowok ngejer-ngejer gue!"

       "Kak Alfaaa!! Bener-bener ishh nyebelin!!" Oceh Asya memilih kembali berbaring.

        Ia tidak bohong, kakinya sangat lemas untuk berjalan menuju kantin yang lumayan jauh dari UKS. Perutnya benar-benar lapar, ia juga sangat haus. Kepalanya saja masih pusing. Alfa adalah spesies laki-laki terkejam yang pernah ia temui!

        "Hp di kelas, gak bisa chat Dara." Asya mengerutu.

        "Niatnya tadi cuma pengen jahilin kak Alfa, eh malah gue yang apes." Gumam Asya berbaring miring menutup seluruh tubuhnya dengan selimut.

         Tanpa Asya sadari, sedari tadi ada yang melihatnya mengoceh tak henti-henti. Laki-laki itu tersenyum sambil geleng-geleng kepala lalu mendekati Asya.

        "Sakit apa lo?" Tanya cowok itu membuat Asya membalikkan tubuhnya.

        "Kak Riko!" Kaget Asya segera duduk. "Sejak kapan di sini?" Tanyanya.

        "Sejak lo marah-marahin Alfa." Jawab Riko tersenyum lebar membuat Asya melotot.

        "Ngapain ke sini?" Tanya Asya heran.

        "Gue mau cari minyak kayu putih, perut gue mules-mules tadi di kelas." Jawab Riko sambil berjalan menuju rak-rak P3K.

        "Lo sakit apa?" Tanya Riko lagi sambil menggosok perutnya membelakanginya Asya.

        "Sakit hati!" Jawab Asya jutek.

        Riko tertawa lepas, laki-laki itu kemudian duduk di samping kasur Asya. "Gue lihat di story Instagram lo kemarin malam, minggu depan lo konser di pasar malam taman kota. Boleh dong gue booking 3 tickets duluan." Ujarnya membuat Asya mengangguk semangat.

        "Ih, seriusan?" Tanya Asya tak percaya.

        "Iya," jawab Riko. "Btw, lo benar pacaran sama Alfa?" Riko mulai kepo.

SimbiosisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang