15 - Disappointed

408 361 202
                                    

15 – Disappointed

        Satu sekolah gempar karena kedatangan Alfa bersama seorang gadis cantik. Rambut gadis itu panjang dan di curly bagian bawahnya berwarna biru. Gadis itu sangat cantik dan benar-benar cocok di sisi Alfa. Siapa dia? Itu pertanyaan seluruh murid yang melihatnya.

        "Kata mama, aku sekelas sama kamu." Ucap gadis itu dan direspon dengan anggukan kecil oleh Alfa.

        "Sekolahnya bagus, gak kalah kaya di New York." Kata gadis itu melihat-lihat kiri kanannya.

        Alfa berjalan santai dengan wajah datar sambil terus menggenggam jemari kanan gadis itu.

        "Kamu pasti kangen banget ya sama aku? Hampir dua tahun kita gak ketemu, beberapa bulan kemarin juga kamu jarang bales chat aku."

        Alfa berdehem singkat, wajahnya tampak dingin dan berbeda. Terlihat jelas, laki-laki itu menatap tajam para laki-laki yang menatap kagum gadis di sampingnya.

        "Gak sabar juga ketemu Kevin dan Riko," ujarnya membuat Alfa menoleh.

        "Apa tujuan lo pindah sekolah?" Tanya Alfa. Pertanyaan itu yang sebenarnya ia ingin tanyakan sejak tadi malam.

        "Karna kamu dong!"

        Alfa menggeleng-gelengkan kepalanya berusaha menolak kata-kata itu dari otaknya. Sedangkan gadis itu malah tersenyum manis.

        "Kamu masih suka aku kan, Alfa?"

        Tepat di bawah tangga langkah kaki Alfa terhenti. Ia melihat gadis itu dan melepaskan genggemannya.

        "Gak tau, Na." Jawabnya. "Tapi, gue tetap sayang sama lo. Dari dulu sampai sekarang gak pernah berubah." Sambung Alfa jujur.

        "Gak sabar pengen hidup berdua sama kamu Al! Mama kamu cerita di New York waktu itu, dia pengen banget punya mantu kaya aku! Bahkan keluarga kita udah setuju kita di jodohin."

        "Asna Bintang Galaksi," Alfa menyebut nama gadis itu lengkap.

        "Iya?"

        "Gue memang sayang sama lo, tapi tentang masalah perjodohan itu..." Alfa menghembuskan napasnya panjang. "Gue gak bisa."

        "Lho kenapa?"

        "Gue-" Alfa mengacak-acak rambutnya frustasi.

        "Shut!" Potong Asya menyimpan jari telunjuknya di depan bibir Alfa. "Cuma butuh waktu buat yakinin perasaan kamu untuk aku, kita bisa bertunangan dulu."

        Kenapa papa sama mama bawa lo balik Jakarta sih Na! Disaat perasaan gue udah mulai berubah?! Pekik Alfa dalam hatinya.

        "Gantengnya tiga kali lipat kalau rambutnya acak-acakan gini." Kekeh Asna kembali mengacak-acak rambut Alfa gemas.

        "Kak!"

        Alfa dan Asna kompak mendongak ke atas. Di anak tangga seorang gadis cantik berambut coklat panjang bergelombang itu melihat mereka sedari tadi tanpa mereka sadari.

        "Istirahat nanti ajarin aku ya?" Pinta Asya berusaha tak peduli dengan gadis di hadapan Alfa itu.

        "Gak bisa! Alfa harus nemenin gue makan." Sahut Asna duluan.

        "Kak! Kamu mau kan?" Tanya Asya sambil melihat Alfa dan melangkah menuruni tangga itu.

        "Al," Asna melihat Alfa yang juga melihatnya. "Kamu harus nemenin aku buat jalan-jalan di SMA Kalingga istirahat nanti, kalau aku sesat gimana? Sekolah ini luas banget Al." Kata Asna.

SimbiosisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang