37 - Like A Diamond

125 109 107
                                    

37 – Like A Diamond

        "Sion Jonathan Ferdy." Lirih Asna bergetar saat melihat lelaki itu membuka topi dan maskernya.

        "Sion," panggil Asna membuat laki-laki itu menoleh melihat gadis yang memangginya. "Aku kangen." Lanjut Asna langsung memeluk tubuh laki-laki itu membuat semua orang semakin bingung.

        Sion diam kaku tanpa membalas pelukan Asna. Laki-laki berambut coklat itu memasang wajah teramat dingin.

        "Kenapa kamu ninggalin aku di New York? Kenapa kamu putusin aku tiba-tiba?" Tanya Asna menuntut. Gadis itu bahkan sudah meneteskan air matanya.

        "Lepasin gue, Bintang." Desis Sion sedikit menunduk melihat Asna.

        Ya, Sion memanggil Asna itu Bintang.

        Asna menggeleng cepat. Bahkan gadis itu semakin memeluk tubuh Sion erat. "Kamu jahat, Sion!" Gumam Asna.

        Sion meneguk salivanya kasar. Ia tak menyangka akan bertemu sosok Bintang di hidupnya dulu di tempat ini.

        Alfa bahkan hanya mematung. Ia sangat bingung dengan apa yang terjadi saat ini.

        Sementara Ken tersenyum sinis melihat Asna. Dan Dara? Gadis itu hanya duduk tak mengubris apapun yang terjadi di sekitarnya saat ini, dia sibuk dengan ponselnya.

        "Gue ke sini buat temui Asya, bukan lo." Kata Sion dingin berhasil membuat hati Asna serasa di tusuk ribuan jarum ––sangat sakit.

        "Lo bilang lo gak pernah pacaran, Naa." Ujar Alfa. "Lo bohong sama gue selama ini?"

        Asna menoleh cepat melihat Alfa. Ia melepaskan pelukannya dari Sion lalu menjawab. "Maaf Al, dia Sion, pacar aku selama di New York."

        Alfa mengangguk paksa. Ia tersenyum sinis melihat Asna.

        "Jagain sahabat gue! Jangan tinggalin dia lagi!" Tutur Alfa kepada Sion.

        "Sorry, gue gak bisa. Gue udah punya Asya." Balas Sion datar.

        "Asya punya gue!" Tegas Alfa dan Ken bersamaan.

        "Gak! Sion, mudah banget kamu lupain aku?! Dulu kamu bilang kamu cinta banget sama aku?! Sekarang apa?!!" Teriak Asna menangis hebat.

        Sion diam lama.

        Asna mengangguk mengerti menatap Sion penuh kekecewaan. "Sekarang aku tahu alasan kamu putusin aku dan ninggalin aku di New York, itu semua karena Asya, cewek penyakitan!"

        Asna segera berlari pergi dengan air mata mengalir deras di pipinya. Alfa menatap Sion tajam.

        "Apa yang udah lo perbuat sama sahabat gue?!" Bentak Alfa menarik kerah jas Sion lalu memberi bogemen mentah-mentah pada laki-laki tampan itu.

        "Kakek dan nenek Asya di Paris sama keluarga gue udah jodohin kami dari kecil. Bahkan gue aja belum pernah bertemu langsung dengan gadis bernama Asya itu." Ujar Sion memilih jujur.

        "Gue terpaksa putusin Bintang dan tinggalkan dia lalu kembali ke Paris karena di paksa keluarga gue." Lanjut Sion membuat emosi Alfa sedikit mereda.

        "Lo cinta sama Bintang?" Tanya Alfa pada Sion.

        Sion mengangguk cepat.

        "Kejar dia, dia ternyata selama ini ngelampiasin rasa sakit hatinya dengan pura-pura cinta sama gue." Alfa tersenyum tipis. "Dia cewek baik, dia masih cinta sama lo."

SimbiosisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang