07 - Seven Questions

582 498 1.1K
                                    

07 – Seven Questions

        Sepanjang pelajaran berlangsung, Asya tidak bisa konsentrasi. Gadis itu memangku dagunya di atas meja dan melihat guru yang menjelaskan di depan tapi otaknya terus berkeliaran memikirkan Alfa, cowok yang berhasil membangkitkan rasa kagumnya.

        "Besok kita akan practicum di lab kimia. Jangan lupa bawa jas lab kalian masing-masing. Kalau sampai besok kalian lupa jas lab atau alpha, ibu beri minus 100. Kalian mengerti?"

        "Mengerti buk!!" Kompak satu kelas membuat guru itu tersenyum tipis.

        "Kita akhiri pertemuan kali ini dan selamat beraktivitas." Ucap guru itu kemudian keluar dari kelas membuat seluruh murid bernapas lega.

       "Dar, gue udah maafin kak Alfa." Ucap Asya memberi tahu.

        "Mudah banget sih lo maafin orang? Padahal kak Alfa itu udah keterlaluan banget sama lo! Heran gue! Lo itu terlalu baik Sya, gue takut lo semakin sering di sakitin sama orang-orang." Balas Dara menutup buku-bukunya.

        "Gue ke kelas kak Alfa! Lo kalau mau ke kantin sendiri aja ya, bye!" Ujar Asya sambil berlari keluar kelas.

        "Ikut Asya gak ya?" Gumam Dara bimbang.

        "Tauk ah! Mending gue ke kantin daripada mati kutu di godain sama kak Kevin gara-gara kak Riko!!" Monolog Dara sebal. Padahal di ingin bertemu Kevin!

        Baru saja Dara keluar kelas, ia dibuat terkejut dengan penampakkan sosok Kevin yang bersandar pada tembok luar kelasnya.

        "Kenapa?" Tanya Kevin menaikan alis kanannya bingung melihat ekspresi Dara yang shok.

        "Sejak kapan kak Kevin di sini?" Tanya Dara masih tak percaya dengan apa yang dilihatnya.

        "Temenin gue makan di kantin!" Ujar Kevin lalu berjalan duluan membuat Dara sangat ingin berteriak kencang.

        Dara berlari kecil mengejar sosok Kevin lalu berjalan di sebelah kanan cowok itu.

       "Kakak gak lagi salah orang kan? Kenapa tiba-tiba ngajak aku? Emangnya kak Riko sama kak Alfa kemana?" Tanya Dara memastikan pendengarannya tidak salah.

        "Riko lagi adu bacot sama Jenny di kelas karena soal-soal biologi dan kimia yang setara dengan tingkat S2." Kata Kevin terus berjalan menghadap ke depan tak melihat bagaimana ekspresi Dara berjalan di sampingnya. Tapi dia tahu, gadis itu sangat senang.

        "Kak Alfa dimana?" Tanya Dara lagi.

        "Dia ke perpus, ngisi soal-soal matematika yang setara dengan tingkat S3 di kasi sama pak Supri." Jawab Kevin selalu berhasil membuat Dara meneguk saliva kasar.

        "Terus kenapa kak Kevin bisa bebas dari soal-soal gila itu?" Tanya Dara membuat Kevin menoleh.

        "Gue gak pengen stress di sekolah, di rumah nanti baru gue stress. Gue mau santai dulu sama lo." Balas Kevin membuat Dara terdiam seketika.

        "Bantu gue balas perasaan lo, jangan nyimpan rasa sendiri. Gue juga pengen ngerasain hal itu." Ucap Kevin berhasil membuat darah Dara berdesir cepat.

*****

        "Kata kak Kevin, kak Alfa ada di perpus. Tapi mana? Jangan-jangan kak Alfa sembunyi dari aku? Jangan-jangan dia ketakutan lihat aku?" Monolog Asya menduga-duga.

        Gadis terus menelusuri setiap sudut perpustakaan yang sangat luas itu. Tak lama kemudian, matanya melembar saat melihat Alfa menelungkupkan kepalanya di atas meja paling pojok ruangan.

SimbiosisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang