06 – Apologize
"Ini, susu coklat buat kamu Al." Kata Jenny tersenyum sambil menyodorkan sekotak susu coklat yang baru ia beli di kantin tadi tepat di depan Alfa.
"Thanks, Jen." Ucap Alfa menerima minuman itu langsung menyeruputnya hingga setengah.
Jenny tersenyum senang. Cewek itu memilih duduk di samping Alfa, tepatnya di kursi Riko.
"Enak ya?" Tanya Jenny sambil memangku dagunya melihat Alfa di samping kanannya.
"Hem,"
"Udah sarapan?" Tanya Jenny lagi.
"Udah." Jawab Alfa singkat sambil memainkan ponselnya.
"Kamu beneran pacaran sama Asya?" Jenny bertanya sedikit ragu.
Alfa menoleh, melihat Jenny dengan raut datar. "Kata siapa? Gue gak pacaran sama dia." Balas Alfa membuat Jenny senang sekali mendengarnya.
"Alfa, kamu sadar gak kalau selama ini aku suka sama ka..."
"ADA TUGAS DARI PAK SUPRI GENGS!!" Teriak Riko memasuki kelas membawa setumpuk buku-buku latihan matematika.
"YANG PACARAN HARAP KEMBALI KE TEMPATNYA MASING-MASING!" Teriak Riko sengaja karena melihat banyak teman-temannya yang mojok.
"Gak jadi kuis?" Tanya Alfa.
"Pak Supri mendadak rapat sama guru-guru pembimbing olimpiade." Jawab Kevin sambil menulis tugas di papan tulis.
"Ngapain lo duduk di bangku gue Jen?" Tanya Riko mengintimidasi.
Jenny mendadak kalut, gadis itu segera kembali ke kursinya di deret paling depan.
"Kalau mau pdkt nanti aja ya? Kerjain tugas dulu." Ujar Riko menyindir Jenny.
"Siapa yang pdkt?" Kesal Jenny sambil membuka buku-bukunya kasar.
"Simpanse." Jawab Riko membuat satu kelas tertawa lepas.
"Inget, Asya lagi sakit." Ucap Riko duduk di samping Alfa.
"Emangnya dia siapa gue?" Sahut Alfa dingin.
"Tega lo Al!" Kata Riko memegang dadanya memandang Alfa tersakiti. "Lo nganggap dia apa selama ini?" Tanya Riko sangat dramatis.
"Parasit," jawab Alfa santai membuat Riko langsung menempeleng kepala Alfa.
"Berarti lo suka sama Jenny?" Tuding Riko menyipitkan matanya.
Alfa merotasi bola matanya jengah. "Dia cuma gue anggap sebagai sahabat."
Jenny dengar ucapan Alfa, karena Alfa duduk di belakangnya. Apakah Alfa sengaja berbicara kuat? Munafik jika Jenny bilang dia baik-baik saja. Jenny terluka mendengar ucapan Alfa yang terlalu jujur.
Riko mangut-mangut saja, cowok itu juga sangat tahu bagaimana perasaan Jenny saat ini. Hanya saja dia pintar mengubah topik.
"Lo udah dapat maaf dari Asya?" Tanya Riko sambil menulis.
Alfa diam membuat Kevin yang duduk di belakangnya menyahut. "Kata maaf itu mahal. Mudah diucapkan, tapi sulit diterima hati."
"Eh, Asya sekolah gak ya hari ini?" Tanya Riko pada siapa saja yang mau menjawab.
KAMU SEDANG MEMBACA
Simbiosis
Teen FictionDia Asya, gadis penuh kejutan istimewa. Siapa sangka, dirinya hadir di dalam kehidupan seorang Alfa hingga menciptakan romansa luka. Lalu, bagaimana kisah mereka selanjutnya? Cover by Pinterest