ETERNAL DESTINY

[33] Sebuah Awal dan Sebuah Akhir

May, 2020.

Sudah terhitung tiga bulan semenjak hari valentine yang diadakan oleh zayn di kafenya. Juga, sudah terhitung tiga bulan semenjak sasa kehilangan om arya. Semenjak hari itu, sasa yang kembali menjalin hubungan dengan jeffrey perlahan-lahan saling memperbaiki apa yang telah retak.

Misalnya, sasa yang berusaha menjadi seseorang yang selalu terbuka pada jeffrey, tanpa menyembunyikan sesuatu dengan dalih untuk melindungi kekasihnya tersebut. Juga, jeffrey yang berusaha membuat pengakuan maaf pada salma, seseorang yang ia yakini merupakan korban dari keegoisannya kala itu.

Namun sampai hari ini, ia tidak pernah bisa menemui salma karena ia selalu menolaknya. "gue gak peduli, kak. Terserah lo." Hanya itu ucapan atau bahkan pesan yang salma balas ketika jeffrey berusaha menghubunginya melalui ponselnya.

Mereka berdua tahu, jika apa yang telah retak tidak akan bisa kembali seperti semula lagi. Namun dibanding membuangnya dan akan melukai orang lain yang mungkin menyentuhnya secara tidak sengaja, mereka memilih untuk merekatkannya kembali dan merawatnya. Tidak apa-apa jika tidak sesempurna yang dulu terlihat, yang terpenting adalah mereka yang mau belajar dari kesalahan yang pernah mereka perbuat.

Seminggu setelah kunjungan pertama sasa ke rumah yang diberikan oleh orang tuanya melalui om arya, sasa memutuskan untuk mulai pindah dan menempati rumah itu. Tidak banyak hal yang harus sasa lakukan, karena ia hanya perlu mengambil beberapa pakaian dan barang pribadinya di rumah tantenya. Yang nahasnya, ternyata semua barang milik sasa sudah tertata rapi di dalam beberapa kardus yang diletakkan di dekat garasi.

Sasa hanya tersenyum pahit, namun ia tetap ingin mengucapkan kalimat pamit terhadap tantenya dan savana. Walau bagaimanapun, mereka pernah merawatnya dengan baik sampai ia tumbuh dewasa seperti sekarang.

"tante, ini sasa." Ucap sasa ketika mengetuk pintu rumah itu beberapa kali, namun tidak ada jawaban.

"tante, maafin ya kalo selama ini sasa banyak salah sama tante. Maaf kalo sasa punya salah juga sama kak savana. Maaf kalo mungkin sasa yang gak sadar pernah nyakitin kalian. Selain itu, sasa juga mau ngucapin makasih, makasih udah mau rawat dan bawa sasa hari itu, hari waktu mama papa udah gak ada. Makasih banyak ya tante. Sasa pamit ya." Ungkap sasa sebelum akhirnya ia memilih pergi bersama jeffrey yang menemaninya hari itu.

Tante sasa dan savana tidak ingin membukakan pintu untuk terakhir kalinya kepada keponakannya hari itu, lebih tepatnya mereka tidak berani. Beberapa hari setelah sepeninggal omnya, sasa menceritakan semua hal yang ia takutkan ketika ia memilih untuk meninggalkan jeffrey. Ia menceritakan semuanya secara langsung kepada jeffrey, dan juga mama jeffrey yang tidak sengaja mendengar dan ikut bergabung mendengarkan penjelasan sasa hari itu. Semua ancaman dan semua perlakuan tante sasa sangat membuat geram bagi siapapun yang mendengar.

Itu sebabnya tanpa sepengetahuan sasa, mama jeffrey memutuskan untuk memberi sedikit pelajaran dan peringatan kepada tantenya. Apalagi, itu sudah menyangkut kedua anaknya. Mama jeffrey mencari tahu semua hal yang sasa ceritakan dan menemukan sebuah informasi bahwa orang yang diyakini sebagai mantan kekasih sasa, juga sebagai orang yang katanya akan menghancurkan dunia kuliah dewa, merupakan anak dari seorang ketua jurusan yang sebenarnya merupakan bawahan dari kerabatnya.

Mengetahui itu, mama jeffrey langsung menghubungi kerabatnya tersebut dan memberi tahu semua hal licik yang mungkin akan dilakukan oleh anak dari bawahannya, yang memungkinkan akan melibatkan bawahannya itu sendiri. Sehingga tidak butuh waktu lama, ketua jurusan tersebut yang merupakan orang tua dari nanda, langsung mendapatkan surat peringatan jika berani melakukan hal yang akan merugikan nama jurusan.

Tidak hanya sampai di situ, mama jeffrey pun menyempatkan dirinya untuk menghampiri langsung tante sasa di rumahnya. Tidak banyak yang mama jeffrey bicarakan, namun ia percaya kalimat itu sudah sangat cukup untuk membuat jera tante dan saudara sepupu sasa.