[44] Duka dan Kehilangan

195 63 12
                                    

++ Trigger Warning ++
harsh words, violence, blood.

[BGM Recommendation: Above The Clouds - DAY6]

"tunggu sini bentar ya, mas ambil mobil dulu."

"iya."

"jangan kemana-mana."

"iya ih, udah sana keburu macet ntar."

Setelah meminta aqila menunggu, zayn segera berjalan menuju ke tempat ia memarkirkan mobil. Ia segera masuk ke dalam mobil dan mengendarainya menuju ke tempat aqila menunggunya, namun aqila tidak ada di sana. Ia sempat melihat ke sekitar dari dalam mobilnya, namun nihil. Akhirnya zayn memutuskan untuk memarkirkan mobilnya di tepi jalan dan turun dari mobil untuk mencari aqila selagi ia terus menghubunginya melalui via telepon.

Nomor yang anda hubungi sedang tidak aktif atau sedang berada di luar jangkauan. silahkan -

Zayn panik, namun ia tetap berusaha tenang sambil terus mencari aqila di sekitar taman di tempat ia meminta aqila untuk menunggunya. Saat zayn sedang sibuk menghubungi aqila, muncul 3 orang lelaki asing yang tiba-tiba menghampirinya. Ketiga lelaki tersebut menggunakan masker, sehingga zayn tidak dapat mengenali wajah dari ketiga lelaki yang kini terlihat berusaha mengintimidasinya.

"ikut kita, nanti lo akan ketemu cewek lo." Ucap salah satu lelaki bermasker tersebut.

"atas dasar apa gue harus percaya sama omongan kalian?" tanya zayn sinis. Lelaki tersebut akhirnya mengeluarkan ponselnya, menampilkan satu buah foto di mana aqila terlihat sedang memasuki mobil bersama seorang perempuan, yaitu salma.

"lo kenal dia kan?"

"jadi mending lo nurut sebelum cewek lo celaka." Ucap lelaki itu sekali lagi yang berhasil membuat zayn mau tidak mau harus menuruti ucapannya. Ia sudah terlalu cemas, ia tidak ingin aqila celaka.

Zayn melajukan mobilnya mengikuti satu mobil yang berada di depannya. Saat ini ia tidak sendiri, melainkan dua dari komplotan tadi kini berada di dalam mobil miliknya dan terus mengawasinya. Selama di perjalanan pun zayn hanya diam, meskipun kedua lelaki tersebut terkadang terus berusaha memancing emosinya. Ia sudah terlalu cemas untuk mengeluarkan waktu dan tenaganya meladeni kedua lelaki yang sedang mempermainkannya saat ini.

Setelah melewati jalanan yang terbilang cukup sepi, mobil mereka kini terhenti di salah satu gudang besar yang terlihat kosong dan berada di tepi jalan tersebut. Mereka semua turun, termasuk zayn. Ia memindai ke sekitar gudang tersebut dan tidak mendapati keberadaan aqila di sana, hanya terdapat 3 lelaki lain yang terlihat sedang menunggu area tersebut, bahkan tidak ada mobil lain yang berada di sana selain mobilnya dan mobil milik lelaki bermasker tersebut.

"mau lo apa?" ketus zayn dengan suara yang sangat dingin. Ia sadar, aqila tidak ada di sini, begitu juga dengan salma.

Lelaki yang terlihat seperti ketua dari komplotan itu menggeleng, "gue gak mau apa-apa."

"lo cukup diem di sini sampe gue bilang lo boleh pergi, dan gue gak akan nyakitin lo." Ucap lelaki itu santai.

"di mana aqila?" tanya zayn dengan nada yang semakin dingin.

"gue gak tau. Ahh, lebih tepatnya gue gak bisa kasih tau. Nanti deh, gue kasih tau kalo udah waktunya." Ucap lelaki itu sambil terkekeh.

Zayn mulai terlihat geram, ia pun berbalik berniat untuk meninggalkan tempat tersebut, namun ia kini dihadang oleh dua lelaki yang berada di hadapannya.

"minggir."

"gue udah bilang kan, gue gak akan nyakitin lo kalo lo diem aja di sini, tapi itu gak berlaku kalo lo berusaha pergi dari sini tanpa izin dari gue." Ucap lelaki tersebut dengan intonasi yang cukup dingin.

ETERNAL DESTINY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang