[35] Kabar Duka dan Kabar Bahagia

201 69 27
                                    

[BGM Recommendation : BTS– Spring Day]

Sehari, 7 hari, dan 14 hari.

   Terhitung hari ini, sudah hari ke-14 semenjak pencarian pertama korban jatuhnya pesawat. Namun yang ditemukan hanya beberapa serpihan dan beberapa potongan pakaian. Tak ada potongan tubuh, maupun tubuh utuh yang berhasil ditemukan.

   Setiap harinya, zayn selalu kembali dan kembali lagi ke tempat pencarian korban. Terkadang ia akan ditemani jeffrey yang tidak ingin membiarkan zayn merasa kacau sendirian. Lagipula jeffrey juga mengenal aqila, hal ini juga berat bagi jeffrey karena aqila sudah seperti teman yang baik baginya.

   Zayn duduk sambil menunduk ke arah laut dari pinggiran pantai tempat ia berdiri sejak sejam yang lalu. Hari ini, merupakan pencarian terakhir terkait pesawat yang 2 minggu lalu terjatuh. Namun, zayn belum juga menemukan titik terang mengenai aqila atau bahkan ia takkan pernah menemui titik terang tersebut.

   "aqila.." rintih zayn masih dengan posisi menunduk.

   "mas harus gimana, aqila.."

   "m-mas gak bisa.." ucapan zayn terhenti, ia tersekat tarikan nafasnya sendiri. Air matanya terjatuh.

   Suara tangisan zayn mungkin tidak akan terdengar oleh siapapun di sana. Namun, angin yang sedang berhembus dan matahari yang hampir terbenam mungkin tahu, bahwa ada rasa sakit yang tidak akan pernah bisa menemukan obatnya. Sore ini, zayn menyambut luka terdahsyat dalam hidupnya.

Luka, tentang kehilangan. Luka, tentang kepergian aqila.

***

25 may 2020.

   Selepas diumumkannya penutupan pencarian korban dari pesawat yang beberapa hari lalu terjatuh. Hari ini, akan diadakan upacara pemakaman massal yang akan di adakan di atas laut, di tempat titik jatuhnya pesawat itu ditemukan. Banyak dari keluarga korban yang berdatangan untuk mengucapkan salam perpisahan untuk terakhir kalinya, termasuk zayn dan papa aqila. Jeffrey, sasa, dan dewa pun ikut datang menghadiri upacara tersebut.

Bahkan, salma pun ikut menghadiri upacara tersebut.

   Beberapa hari lalu, di saat zayn mengetahui bahwa salma selamat. Ia langsung menghampiri salma di rumahnya dengan harapan bahwa di sana ia dapat melihat sosok aqila. Namun, hasilnya nihil. Setelah berhasil mendapatkan alamat rumah salma dari jeffrey, zayn langsung melajukan mobilnya menuju rumah salma. Ia memarkirkan mobilnya asal dan langsung berlari ke dalam pelataran rumah yang diyakini merupakan rumah milik salma.

   Ia mengetuknya pelan, berusaha membuat dirinya sedikit tenang. Tidak ada jawaban di sana. Namun, zayn tidak menyerah. Ia terus mengetuk pintu rumah itu sampai akhirnya terbuka dan menampilkan sosok salma di hadapannya. Sosok salma yang terlihat lusuh dan sedang menangis.

Ternyata benar seperti yang dikatakan jeffrey. Salma, ia selamat.

   "bang.."

   "aqila di mana?" tanya zayn penuh dengan penekanan.

   "maaf bang.. maafin gue.."

   "gue gak butuh maaf lo. Jawab pertanyaan gue, aqila di mana?" tanya zayn sekali lagi dengan tatapan yang dingin.

   "aqila.. di pesawat itu bang." Ucap salma terbata.

   Zayn menghela nafas kasar, ia kembali menatap dingin ke arah salma, "terus maksudnya lo bisa ada di sini apa?"

   "maaf bang—"

   "gue gak butuh maaf lo, salma! Cukup jelasin ke gue kenapa aqila bisa tetep ada di dalem pesawat itu, sedangkan lo sekarang ada di sini!" bentak zayn pada salma. Ia benar-benar sudah hilang kendali atas dirinya sendiri.

ETERNAL DESTINY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang