13

1.4K 177 18
                                    

Setelah cukup lama Arumi ngobrol dengan Rizal teman kecilnya, Arumi cepat-cepat menghampiri teman-temannya yang ada di dalam mesjid.

"Assalamu'alaikum, maaf lama" seru Arumi sambil duduk du dekat Sindi.

"Iya gak papa" ucap Amaliah dan di angkui orang ke dua temannya.

"Lo dari mana aja, setau gue kalau kita² ni ke WC tidak terlalu lama"

"Maaf han, gue tadi habis ngobrol sama teman kecil gue yang mondok di sini" ucap Arumi sambil memasukkan alat tulisnya di tas "oh gitu"

Setelah berbincang-bincang sedikit akhirnya mereka memutuskan untuk pulang karena jam menunjukkan pukul setengah 3 sebentar lagi memasuki waktu ashar.

"Rum kita pamit dulu ya Assalamu'alaikum"

"Iya wa'alaikumussalan, hati-hati" seru Arumi ketiga temannya mengangguk dan menaikkan jari jempolnya.

Setelah teman-teman sudah pergi meninggalkan perkarangan mesjid, Arumi pun mengambil tasnya dan segera pulang, tapi pas waktu mengambil tasnya Arumi di kejutkan oleh ustadz Reihan yang berdiri tepat di sampingnya.

"Maaf" lirih ustadz Reihan itu.

"Assalamu'alaikum",

"Wa'alaikumussalam, maaf ustadz ada apa ya?".

"Gak ada apa-apa, kamu di sini ngapaian?"

"Ta-di saya lagi kerja kelompok di mesjid ini, tapi kami tidak mengotori mesjid ini kok ustadz liat deh" ucap Arumi sambil melirik tehel mesjid yang bersih tanpa sedikit noda atau apapun.

"Iya rileks gak usah gugup saya gak makan kamu kok" ucap Reihan sambil terkekeh bisa-bisa gadis yang di dekatnya ini gugup kepadanya.

"Iya ustadz memang gak makan saya, tapi jantung saya itu ustadz mau copot" seru Arumi dalam hatinya.

"Kalau tidak ada apa-apa saya pergi dulu ya ustadz, takut ke nanti kemalaman" pamit Arumi.

Arumi mulai berjalan ke arah motornya tapi di tahan oleh ustadz Reihan.

"Tunggu" panggil ustadz Reihan.

Arumi yang tadinya berjalan menuju motornya berhenti dan menengok ke belakang dan melihat ustadz Reihan menghampirinya.

"Aduh ustadz itu kenapa lagi, gak tau apa jantung saya sekarang gak karuan"

"Maaf nama kamu siapa?"

"Buat apa ni ustadz tanya tanya nama saya segala"

"Buat apa yang ustadz tanya-tanya nama saya?"

"Gak saya hanya mau kenalan"

"What apa dia bilang, dia mau kenalan sama saya, Ya Allah Arumi kamu mimpi apa tadi malam sampai di ajak kenalan sama ustadz" batin Arumi menjerit kecil.

"Mm nama saya Arumi Al-haura ustadz" ucap Arumi sambil menundukkan pandangannya.

Ustadz Reihan hanya mengangguk sambil berkata 'oh'.

"Kalau nama saya Reihan Iskandar"

Arumi hanya mengangguk, "jantung Arumi kayak mau copot astaghfirullah" gumam Arumi.

"Udah gak ada yang mau di tanyakan ustadz, saya mau pulang takut ke kemalaman pulangnya "

"Iya gak ada apa-apa silahkan pulang"

"Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumussalam"

Arumi pun buru-buru melangkah ke arah motornya, sekarang dia harus jaga jarak dengan ustadz Reihan, karena kalau dekat dengan ustadz Reihan tidak baik buat kesehatan jantungnya.

Dari kejauhan Rizal yang melihat ustadznya ngobrol dengan akrab dengan Arumi membuat Rizal curiga, tidak biasanya ustadz nya kek gitu

Setelah Arumi gak kelihatan lagi di hadapannya ustadz Reihan berjalan masuk ke arah pesantren.

"Assalamu'alaikum ustadz"

"Wa'alaikumussalam, ada apa Rizal?"

"Gak papa ustadz hehe" ucap Rizal cengengesan dan ustadz Reihan hanya mengangguk.

"Maaf ustadz saya mau bertanya" ucap Rizal.

"Iya silahkan ada apa?"

"Ustadz ada hubungan apa sama Arumi?'"

"Kenapa Rizal bertanya seperti ini"

"Gak ada, saya sama dia gak ada hubungan apa-apa saya juga baru kenal dia"

"Oh, maaf ustadz saya kira ada hubungan soalnya ustadz ngobrol sama Arumi tadi akrab banget"

"Gak ada lagipula dia orangnya pemalu deh, nyatanya tadi saya bicara dia menunduk pandangan terus"

"Iya ustadz, Arumi memang orangnya pemalu apa lagi sama laki-laki yang baru dia kenal"

"Oh gitu, eh kamu kenal sama Arumi kapan?"

"Arumi itu teman kecil aku ustadz dulu kuta sering bermain bersama, tapi pas saya mondok kita sudah jarang bermain lagi"

Ustadz Reihan hanya mengangguk

"Boleh tanya gak sekali lagi?"

"Boleh ustadz, ustadz mau tanya apa?"

"Arumi, kelas berapa sekarang?"

"Oh Arumi kelas Xl SMA ustadz"

Reihan hanya mengangguk singkat, setelah berbicara banyak sama Rizal tentang Arumi Reihan mengambil kesimpulan bahwa Arumi itu gak terlalu suka berbicara kepada lawan jenis.

***

Sepulang dari kerja kelompok Arumi segera mandi karena dia tidak sengaja tembus untung saya dia sudah balik ke rumahnya.

Setelah selesai mandi Arumi duduk di atas kasur king size nya sambil memegang handphone dan di hadapan ada berbagai cemilan.

"Nama ustadz itu tadu Reihan Iskandar to" ucap Arumi berbicara sendiri.

"Arumi cari akun Instagramnya siapa tau ada" ucap Arumi tanpa sadar dia telah mendekati zina.

Ketika ingin mengetik nama ustadz Reihan Iskandar di pencarian Arumi cepat-cepat istighfar karena dia sekarang berzina pikiran.

"Astaghfirullah Arumi, kamu kenapa sih cukup kagumi dia karena akhlaknya gak usah cari-cari akun sosmed dia sadar Arumi itu ZINA gak baik" ucap Arumi kepada dirinya sendiri.

Arumi turun dari kasurnya dan berjalan ke arah meja belajarnya, Arumi mengambil buku Dear Diary nya yang berwarna biru mudah.

Arumi mulai menggerakkan jari jarinya di atas buku Diary nya.

Ya Allah, kali ini Arumi sedang mengagumi salah satu hamba mu ya Allah, Arumi mohon apabila Arumi terlalu berharap kepadanya tegur hamba ya Allah.
Arumi mengagumi dia karena Akhlak yang dia miliki ya Allah, Arumi hanya takut gak bisa mengendalikan perasaan Arumi kepadanya, maka Arumi mohon ya Allah bantu Arumi.
Arumi juga sadar Ya Allah Arumi terlalu fakir Ilmu buat dia yang kaya ilmu, Arumi gak berharap banyak Arumi hanya ingin menjadi Pengagum Rahasia nya, yang mencintai dia dalam diam, seperti dengan Fatimah Az-Zahra yang mencintai Ali bin abi thalib dalam diam sampai setan pun tidak mengetahuinya.

Setelah selesai menulis curhatan hatinya Arumi menyimpan kembali buku Diary nya di tempat semula.

***

Arumi Al-Haura
16-08-2021.

Segini dulu ya^^
Maaf kalau tidak menyambung Author hanya manusia biasa yang gak luput dari kesalahan.

Jangan lupa follow ig author @sayasymsiah.
Jangan lupa baca Al-Qur'an dan jangan lupa juga sholat Ya:)

Pengagum Rahasia (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang