37

2.1K 122 1
                                    

Happy new year gaissss
Gak nyangka udah 2022 nih.
Harapan kalian di bulan ini apa?
Kalau aku sih harapannya gak banyak rajin ibadah dan kedua orang tua sehat selalu..
.
.
.
Silahkan membacaaaaaa

***

Sekarang kehamilan Arumi sudah memasuki bulan ke-3. Dan di sini ustadz reihan yang di sini notabenya sebagai suami Arumi, ustadz Raihan Harus ekstra sabar dan selalu siaga terhadap istrinya itu.

Ya seperti sekarang ini Arumi ngidam ingin di belikan sate di jam 11 malam gimana coba ada penjual sate di jam segini ada ada aja Arumi. Tapi karena gak mau anaknya ileran ustadz Raihan akhir pergi mencari penjual sate.

"Di mana ada coba penjual sate jam segini" Gumamnya

Ustadz Raihan terus mencari penjual sate dengan menggunakan mobilnya.
Dan ya matanya menangkap penjual sate di pinggir jalanan.

"Alhamdulillah"

Ustadz Raihan segera menjalankan mobilnya menuju ke penjual sate tersebut.
Sesampainya di sana ustadz Raihan keluar dari mobilnya dan berjalan ke penjual sate tersebut.

"Assalamualaikum Mang"

"Wa'alaikumussalam deng"

"Satenya masih ada Mang?" Tanya nya

"Iya masih ada"

"Alhamdulillah, saya pesan 2 bungkus yang Mang"

"Siap deng, duduk dulu" Ucapnya sambil mempersilahkan Ustadz Raihan duduk.

Setelah menunggu beberapa menit akhirnya sate pesanan ustadz Raihan selesai ustadz Raihan pun mengangguk dan berdiri dari duduknya.

"Ini deng satenya"

Ustadz Raihan pun mengambil kantong kresek dari mang penjual Sate itu "Berapa Mang?" Tanyanya.

"Dua puluh ribu rupiah deng" Ucap mang penjual sate tersebut.

Ustadz Raihan pun mengambil dompet nya dan mengeluarkan uang senilai Lima puluh rupiah.

"Ini Mang, kembaliannya untuk Mang saja"

"Alhamdulillah ya Robb, maksih banyak deng semoga Allah memberikan Rezeki melimpah kepada Deng"

"Aamiin, kalau begitu saya pamit dulu mang, Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumussalam"

***

Di rumahnya tepat di ruang tamu Arumi duduk sambil menunggu suaminya.
Beberapa menit Arumi mendengar suara mobil suaminya memasuki pekarangan rumah dengan semangat 45 Arumi berdiri dari duduknya dan berjalan ke arah pintu utama.

"Mana satenya Mas" Ucap Arumi setelah membuka pintu rumahnya.

Ustadz Raihan yang baru saja melangkah kaget karena ulang istrinya "astaghfirullah sayang kamu ngangetin Mas aja" Ucapnya sambil mengelus pucuk kepala Arumi.

Arumi hanya memperlihatkan cengiran nya
"Mana satenya" Pintanya.

"Eh astaghfirullah Assalamu'alaikum" Ucap ustadz Raihan.

"Wa'alaikumussalam, ish Mas mana satenya" Kesalnya.

Ustadz Raihan mengangkat tangannya dan memberikan kantong kresek yang berwarna hitam ke Arumi, dengan sigap Arumi menerima Kantong kresek tersebut dan berjalan ke arah kursi ruang tamu.

Sebelum sate pesanan nya datang Arumi sudah mempersiapkan semuanya di atas meja ruang tamu.

Tanpa memperdulikan suaminya Arumi memakan sate tersebut.

"Mas di cuekin nih" Ucap ustadz Raihan dengan muka cemberut.

"Mas mau?" Tanya Arumi.

Ustadz Raihan menggeleng kepala

"Yaudah"

Arumi melanjutkan makanannya sampai jam setengah 12 Arumi selesai menghabiskan 2 bungkus sate. Benar benar ini bumil hehe.

"Udah ya sayang, ayo tidur udah malem banget" Ajak ustadz Raihan dengan mata yang menahan rasa kantuk.

Arumi Mengangguk dan mereka berjalan ke arah kamar tapi terlebih dahulu ustadz Raihan membereskan tempat makan istrinya dan membawanya ke dapur setelah itu dia menyusul Arumi ke kamar.

Sampainya di kamar ustadz Raihan melihat Arumi yang sudah tertidur di atas ranjang dengan pelan pelan ustadz Raihan pun naik ke atas ranjang.

"Anak Abi sehat sehat yah di perut ummah, abi sama ummah gak sabar dengan kehadiran mu nak" Ucapnya sambil mencium perut Arumi.

Setelah itu ustadz Raihan mendekat ke wajah Arumi "selamat tidur Bidadari nya Raihan Iskandar" Ucap ustadz Raihan dengan mencium kening Arumi dengan sayang, dan setelah itu ustadz Raihan membaringkan tubuhnya di dekat Arumi dan menyusul Arumi ke alam mimpinya.

***
Pukul 04:30 Arumi terbangun dari tidurnya karena suara adzan dari mesjid yang pertanda bahwa waktu sholat subuh telah tiba.

Arumi menoleh ke samping dan mendapati suaminya yang sedang tidur dengan pulas nya.

Kalau di pikir pikir Mas Raihan kalau tidur ganteng juga ya hehe

"Mas bangun yuk sudah subuh nih, nanti ketinggalan lagi subuhnya" Ucap Arumi sambil mengeluh pipi ustadz Raihan.

Merasakan ada sesuatu yang menyentuh pipinya ustadz Raihan mengubah posisi.

"Mas Raihan sayang bangun yuk nanti telat loh sholat Subuhnya"

Mendengar kata 'sayang' ustadz Raihan segera membuka matanya dan pandangan pertama yang ia lihat adalah wajah cantik istrinya.

"Tadi panggil apa?" Tanya nya dengan suara serak khas bangun dari tidur.

"Gak manggil apa apa, ayo cepat mandi nanti keburu iqomahnya"

Bukannya bangun ustadz Raihan malah memeluk Arumi dan wajah dia tempelkan di perut Arumi.

"Ayolah Mas, nanti aja manja manjaan nya cepat mandi terus itu sholat"

"Iya sayang ku" Dengan rasa ngantuk yang masih ada ustadz Raihan bangun dari tidurnya dan berjalan ke arah kamar tapi terlebih dahulu ustadz Raihan mencium pipi Arumi membuat sang embuh pasrah.

Beberapa menit berlalu kini ustadz Raihan selesai mandi dan akan segera ke mesjid karena sebentar lagi akan iqomah.

"Mas pamit dulu hati hati di rumah"

"Iya Mas"

"Dan ingat jangan lama lama menunda-nunda sholat"

"Iya Mas, nanti setelah ini Arumi langsung mandi dan sholat"

Ustadz Raihan mengangguk dan mencium dahi istrinya dan Arumi mencium tangan ustadz Raihan.

"Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumussalam"

***
Yuhuuuuu akhirnya bisa update juga hehe.
Maaf update nya lama karena sibuk hehe. Jangan lupa komen dan bintangnya. See you part selanjutnya...

Jangan lupa baca Al-quran 🙏

Pengagum Rahasia (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang