35

1.5K 112 7
                                    

Bulan berganti bulan, tahun berganti tahun rumah tangga Arumi berjalan dengan baik. Liku liku dalam berumah tangga memang ada tapi lebih baiknya di selesai kan dengan kepala dingin dan tidak mementingkan ego tersendiri.

Seperti sekarang Arumi sedang memasak sarapan di dapur sedangkan ustadz Reihan di kamar siap-siap berangkat ke pesantren.

"Sayang" Teriak ustadz Reihan.

"Iya Mas kenapa?" Tanya Arumi dengan sedikit berteriak, karena jarak dapur dengan kamar mereka sedikit jauh.

"Kacamata Mas kamu taruh dimana?"

"Di atas di samping tempat tidur mas dekat nakas"

Ustadz Reihan mulai mencari kacamatanya di dekat tempat tidur persih perkataan istrinya, tapi nihil kagak ada.

"Kagak ada sayang*

" Masa sih Mas, ada tuh cari baik baik"

"Kagak ada sayang udah mas cari baik-baik, kamu ke sini dulu bantuin mas cariin"

Di dapur Arumi berjalan ke kamar dengan kesal, masakannya tidak jadi jadi karena sang suami. Sesampainya di kamar Arumi mencari kacamata ustadz Reihan dan akhirnya ketemu pas di samping bantal.

"Nih" Ucap Arumi dengan muka kesal sambil menyerah kacamata tersebut ke ustadz Reihan.

Ustadz Reihan menggaruk tekuk nya yang tidak gatal sambil cengengesan.

"Makanya Mas kalau cari barang tuh cari yang benar" Omelnya.

"Maaf, kamu kan bilang tadi di samping tempat tidur dekat nakas nah Mas carinya di sana deh"

"Iya deh"

"Marah ya? Maaf"

"Hmm" Ucap Arumi dan berlalu ke dapur menyelesaikan masakannya.

"Aduh marah, gara-gara kamu ni" Ucap ustadz reihan melihat ke arah kacamata nya.

Ustadz reihan memakai kacamatanya dan berjalan ke arah dapur. Sampainya di dapur ustadz reihan melihat Arumi mengadukan aduk masakan ustadz reihan tersenyum sambil berjalan ke arah Arumi dan tiba-tiba memeluk Arumi dan membuat sang empuk terkejut.

"Astaghfirullah mas aku kaget"

"Hehe maaf"

"Mas kenapa sih meluk meluk gini, sana duduk"

"Gak mau, mau kek gini"

"La kok manja gini?" Ucap Arumi dalam hati.

Arumi hanya pasrah dan melanjutkan masakannya.

Setelah beberapa menit masakannya matang, Arumi menata makanan nya di meja makan tapi terlebih dahulu Arumi menyuruh ustadz reihan melepaskan pelukannya.

Setelah semuanya tertata rapi di atas meja makan mereka berdua pun segera makan.
Setelah beberapa menit mereka selesai sarapan.

"Mas hari ini ke pondok" Tanyanya.

"Tadinya sih mau, tapi sekarang badan aku tidak enak"

"Lah Mas sakit?" Arumi dengan panik menyentuh kening ustadz reihan dan panas."astaghfirullah mas badan kamu panas, hari ini gak usah ke pesantren dulu harus istirahat "

Ya inilah yang ustadz reihan dari istrinya, Arumi akhir akhir ini sering sekali Mengomeli dirinya entah itu ketika ustadz reihan menyimpan handuk sembarangan, mengambil baju dengan berserakan dan lainnya.

Sesampainya di kamar arumi menidurkan ustadz reihan di tempat tidur king size dengan perlahan setelah itu Arumi berjalan ke arah meja rias mengambil minyak kayu putih.

Setelah itu berjalan mendekati ke arah ustadz reihan.

"Sayang itu apa?" Tanyanya.

"Ini minyak kayu putih mas, tadikan mas bilang kepalanya pusing"

Arumi membuka botol minyak kayu putih, membuat ustadz reihan mual setengah mati dan menghindar dari arumi.

"Mas kok menghindar?"

"Itu apaan sayang, mas mual banget"

"Mual? Ini minyak kayu putih mas masa mas mual" Ucap Arumi sambil mendekati ustadz reihan dan lagi ustadz reihan menghindar dan berlari ke kamar mandi karena perutnya begitu mual.

"Huek, huek"

"Astaghfirullah mas" Arumi dengan paniknya berlari ke arah kamar mandi.

"Mas kenapa? Padahal tadi pagi mas baik baik aja" Ucapnya sambil memijit tenguk ustadz reihan.

"Kagak tau juga sayang, pas mas hirup bau minyak kayu putih itu perut mas mual banget.. Huek"

Ustadz reihan kembali memuntahkan cair dari dalam mulutnya.

"Astaghfirullah mas, kita ke rumah sakit ya"

Ustadz reihan hanya mengangguk patuh, Arumi tidak boleh di bantah kalau di bantah pasti akan memaksa.

Arumi segera menganti pakaiannya dan berjalan Keluar dari rumahnya, sambil membantu suaminya dan menyuruh supir pribadinya menjalankan mobilnya.

-------

Heii apa kabar?

Maaf ya baru up, akhir ini author banyak belajar nya karena mau PAS, oh iya di sekolah kalian udah PAS? Kalau di sekolah aku nanti hari senin tanggal 29. Doain yaa semoga lancarr aamiin.

See youu part selanjutnya

Jangan lupa follow IG author @symsiahhhh
Jangan lupa jadikan Al-Qur'an bacaan pertama kalian:)

Pengagum Rahasia (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang