17

1.3K 151 5
                                    

2 Minggu kemudian.

Hari ini siswa-siswi SMAN 2 Takalar mengadakan ulangan penaikan kelas. Arumi sedang duduk di bangku yang di atas mejanya terdapat kertas ulangan.

Hari ini Arumi ulangan mata pelajaran matematika di mana untuk menentukan hasil akhirnya Arumi harus mencarinya tangan Arumi mulai mengcakar di buku kosong yang tadi dia bawa dari rumah.

Di sampingnya Sindi dan Amaliah kelihatan begitu bosan, kenapa begitu karena mereka berdua tidak minat sama sekali dengan mata pelajaran ini, dan kalau ada tugas pasti keduanya meniru punyanya Arumi, sebenarnya Arumi gak bisa menirukan tugasnya tapi karena Arumi orangnya gak tegaan jadi ya Arumi kasih deh.

30 menit mengerjakan ulangan matematika akhirnya selesai juga, semua murid berdiri dan berjalan ke arah Guru yang menjadi pengawas hari ini untuk mengumpulkan ulangan mereka, setelah itu mereka di suruh keluar.

Arumi dan kedua sahabat berada di belakang sekolah tepatnya di taman sekolah, mereka asik menikmati bakso yang mereka beli.

"Rum, tadi soal matematikanya susah gak?" Tanya Sindi.

"Gak terlalu kok" jawab Arumi.

"Apa gak terlalu, ulangan matematika tadi  buat gue mau meledak tau gak" ucap Amaliah sambil memanyunkan bibirnya.

"Makanya belajar" ucap Sindi.

"Emang lo belajar?" Tanya Amaliah.

"Gak" jawab Sindi santai.

"Ish"

"Sudah sudah gak usah berantem kalian, habiskan cepat baksonya nanti keburu masuk jam terakhir lagi" ucap Arumi.

Keduanya pun mengangguk dan memakan baksonya kembali.

Jam istirahat sudah selesai mereka bertiga berjalan ke arah kelasnya. Sesampainya di kelas mereka duduk di bangkunya masing-masing.

Guru yang mengawas hari ini memasuki kelas Arumi di tangannya terdapat beberapa kertas ulangan yang siap di bagikan. Setelah di bagikan guru tersebut menyuruh muridnya mengerjakan ulangannya terlebih dahulu harus membaca doa supaya berkah.

Arumi mulai fokus mengerjakan ulangannya dengan tenang.

***

Ulangan hari ini sudah selesai Arumi duduk di halte menunggu Arya menjemputnya, hari ini cuacanya gak bagus dan pastinya akan turun hujan.
Dan benar sekali hujan turun begitu deras di Sertai angin.

Arumi pun memeluk tubuhnya sendiri, Arumi sudah kedinginan Arya pun belum datang menjemputnya mungkin macet.

Tiba-tiba ada seseorang pria berlari dari seberang jalan menuju halte dan berdiri di depan Arumi seakan pria itu tidak melihat bahwa ada wanita di belakangnya, baju pria itu basah dan meneteskan ke rok Arumi.

"Maaf boleh geser sedikit" ucap Arumi.

Karena hujan begitu deras perkataan Arumi tidak di dengar oleh pria itu, Arumi pun di buat kesal karena roknya semakin basah.

"Maaf boleh geser sedikit" ucap Arumi berteriak sedikit.

Pria itu pun menoleh ke belakang dan menuduk dan melihat Arumi mengipas roknya yang basah. Pria itupun bergeser sedikit.

"Maaf" ucap pria itu, Arumi yang mendengar pria itu mengucapkan maaf suaranya sudah tidak asing lagi di telinganya Arumi pun mendongak dan benar saja dia adalah pria yang Arumi kagumi dalam diam siapa lagi kalau bukan Raihan Iskandar.

"Arumi"

"Ustadz Reihan"

"Kamu ngapain di sini?"

Pengagum Rahasia (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang