15

1.4K 166 9
                                    

Happy reading
Selamat membaca
Jangan lupa tinggalkan jejak💙🙏

Beberapa menit dalam perjalanan akhirnya Arumi dan ayahnya sampai di rumah mereka, Arumi keluar dari mobil dan berjalan ke arah mamanya yang sedang berdiri di depan pintu dengan senyum manisnya.

"Assalamu'alaikum Ma"

"Wa'alaikumussalam"

"Abang Arya mana Ma?"

"Belum pulang dari kampus, katanya sih sebentar lagi sama teman-temannya"

"Teman-teman Abang Arya mau datang Ma?"

Nafisah hanya membalas dengan mengangguk sambil tersenyum.

"Masuk gih ganti baju terus itu makan, okee"

"Okee Ma"

Arumi memasuki rumahnya dan berjalan ke arah kamarnya, sampainya di kamar Arumi menyimpan tasnya di tempat biasa, setelah itu Arumi pun masuk ke kamar mandi mandi sekalian mengambil air wudhu.

Setelah selesai mandi Arumi pun keluar dari kamar mandi dan segera menuju ke tempat mukenah nya dan segera melaksanakan sholat dhuhur 4 raka'at dengan khusyuk.

Tidak beberapa menit melaksanakan sholat akhirnya selesai, Arumi pun melipat kembali mukenah nya dan menyimpannya di tempat semula, sesudah itu Arumi keluar dari kamar dan menuju ke meja makan.

Setelah makan Arumi mencuci piringnya sendiri, Arumi mendengar suara motor di depan rumahnya.

"Itu pasti Abang Arya" gumam Arumi sambil melanjutkan ritual cuci piringnya.

"Assalamu'alaikum" Salam Arya dan beberapa temannya di ruang tamu.

"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh" ucap Rahmat dan Nafisah sambil berjalan ke arah mereka.

Arumi yang selesai mencuci piringnya tapi gak mau ke ruang tamu karena dia malu padahal sekarang Arumi begitu cantik memakai gamis hitam dan jilbab segiempat warna army benar-benar cantik.

Nafisah yang sedari tadi tidak melihat Arumi akhirnya di ke dapur dan benar saja anak perempuannya itu sedang berada di meja makan sambil ngemil kacang.

"Awas jangan makan kacang terus nanti jerawat"

Arumi yang mendengar suara mamanya pun kaget.

"Astaghfirullah Mama ih kaget Arumi"

Nafisah hanya cengengesan.

"Oh ya Ma teman abang sudah datang?"

"Sudah tuh di depan, mama lagi mau buatin minuman"

"Arumi bantu yaa"

"Iya"

Arumi dan Nafisah pun membuat minuman buat teman Arya, Arumi yang melihat mamanya gelisah memberanikan diri buat bertanya.

"Mama kenapa?"

"Mama mules Mi, mama mau ke kamar mandi dulu"

"Terus ini minumannya gimana?"

"Kamu bawa aja ke depan ya mama udah gak tahan" ucap Nafisa dan berlari ke kamar mandi.

"Aduhh Mama, masa Arumi yang bawa sih kan Arumi malu" gumamnya sendiri "ahh terserah deh Arumi buang jauh-jauh dulu rasa malumu" gumam Arumi ke dirinya sendiri.

Setelah menolong ke dirinya sendiri akhirnya Arumi membawakan minuman itu kedepan meskipun rasa malu itu meluap.

Arumi berjalan sambil menunduk

"Abang ini minumannya" seru Arumi.

"Iya dek, taruh di meja itu saja"

Arumi hanya mengangguk dan menaruh gelas yang berisi minuman itu di atas meja. Arya yang sudah selesai dengan kegiatannya pun menghampiri Arumi.

Pengagum Rahasia (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang