21 (Happy wedding day)

2K 195 51
                                    

Hari ini rumah Arumi sedang di dekor, meskipun ini acara keluarga tapi Nafisah tidak mau kalau rumahnya biasa-biasa saja.
Arumi keluar dari kamarnya melihat rumahnya seperti istana yang di dekor sedemikian rupa.

Arumi berjalan ke belakang rumah menikmati angin di pagi hari ini, Arumi nggak nyaka bahwa dia akan segera menikah dan dia juga tidak menyangka calon suaminya adalah orang yang selama ini dia kagumi dalam diam.

Dari jendela kamar Arya melihat adeknya yang sedang duduk di bangku taman belakang rumahnya, lantas Arya pun keluar dari kamar dan segera menghampiri adeknya di belakang rumah.

"Adek"

Arumi berbalik kebelakang dan melihat abangnya berjalan ke arahnya "iya bang ada apa?"

Arya tersenyum dan duduk di sebelah abangnya "Abang nggak nyangka ternyata adek Abang yang duluan nikah"

"Iya Abang Arumi juga nggak nyangka tapi mau gimana lagi Arumi sudah menerima lamaran ustadz Reihan dan besok  sudah hari H-nya"

Arya hanya mengangguk "Pesan abang jadilah istri yang shalihah taat kepada suami, jangan pernah membangkang terhadap suami, dan jangan pernah meninggikan suara Arumi kalau ketika marah ke suami Arumi"

Arumi mengangguk dengan mata yang berkaca-kaca "Iya abang in sya Allah"

"Mau peluk"

"Sini peluk abang" Arya merentangkan tangannya dan Arumi langsung menghambur ke pelukan abangnya.

Dari kejauhan Rahmat dan Nafisah melihat ke arah kedua anaknya yang sedang berpelukan.
Rahmat dan Nafisah juga sebenarnya sedih karena anak perempuan satu-satunya akan segera menikah dia seperti nggak rela melepaskan Arumi tapi dia yakin atas ustadz Reihan mampu membimbing Arumi ke jalan-Nya.

***

Keesokan harinya di waktu 06:35 Arumi baru selesai di make-up oleh Tantenya, Arumi sangat cantik dengan make-up yang sederhana seperti permintaannya Arumi nggak kalau make-up terlalu menor.

Seakan waktu berputar dengan cepat sebentar lagi Arumi akan sah menjadi istri dari Reihan Iskandar dimana pria itu Arumi sangat kagumi akan agama yang dia miliki.

Nafisah berjalan masuk ke kamar Arumi, Nafisah membuka pintu kamar Arumi dan melihat anaknya itu duduk di tepi ranjang dengan balutan baju pengantin berwarna putih dengan jilbab senada dan di atas kepalanya terdapat mahkota kecil itu yang membuat Arumi sangat cantik.

Nafisah pun berjalan ke arahnya "Arumi"

"Mama" ucap Arumi langsung berdiri dan memeluk mamanya.

"Eh nggak boleh nangis, nanti make-up kamu rusak"

Arumi mengangguk dan melepas pelukannya

"Sebentar lagi Arumi akan menjadi seorang istri pesan mama hormati suami kamu, surga kamu sudah di suami kamu jadi mama pesan hormati dia"

Arumi mengangguk "iya ma in syaa Allah"

"Ustadz udah sampai ma?"

"Belum, katanya sudah hampir"

3 menit berlalu suara klakson mobil terdengar di area rumah Arumi, dan itu pasti keluarga ustadz Reihan yang sudah tiba.

"Mama ke luar dulu"

Arumi hanya mengangguk dan duduk kembali di tepi ranjang.
Tiba-tiba suara ketukan pintu kamar terbuka menampilkan Ayu umi ustadz Reihan memasuki kamar Arumi.

"Ma syaa Allah anak umi cantik banget"

Arumi hanya tersenyum sambil bergeser dan menyuruh calon mama mertuanya itu duduk di sampingnya.

Pengagum Rahasia (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang