Maaf ya baru update, harusnya kemaren tapi kemaren ada sedikit kesibukan, jangankan update hape aja gak kepegang🙏🙏
Langit di luar sudah mulai menggelap, tapi dua orang wanita masih saja sibuk dengan pekerjaannya. Anin berkali-kali mengecek berkas yang dia pegang, memastikan agar tidak ada kesalahan."Nin lusa jadi ke Jakarta?" tanya Kinan memecah keheningan.
"Jadi kayaknya, nggak enak juga kan kalau nggak dateng mereka berdua kan temen deket kita. Masak dihari istimewanya nggak dateng," sahut Anin.
"Iya juga sih. Tapi kamu yakin, kalau entar ketemu Dion gimana?"
Anin menutup berkas yang dia pegang. "Kata Kinan sih Dion udah bilang ma dia kalau nggak bisa datang," jelas Anin membuat Mika mengangguk mengerti.Lusa Kinan sama Bagas bertunangan. Ya, Bagas yang dulu sempat dekat dengan Anin, entah bagaimana ceritanya mereka akhirnya bisa menjalin sebuah hubungan Anin tak begitu tahu, tapi Anin bahagia saat pertama kali tahu kalau mereka menjalin hubungan karena mereka orang-orang baik dan layak mendapatkan yang terbaik dan di mata Anin mereka berdua adalah pasangan yang sangat cocok.
"Mau ambil penerbangan pagi apa siang. Biar gue pesenin tiketnya sekalian?" Mika terlihat sedang mengutak-atik ponselnya membuka sebuah aplikasi untuk pemesanan tiket mereka.
"Siang aja deh. Acaranya malam kan?"
"Iya, malam. Sama Langit juga kan ini?"
"Iya, sama mama juga sekalian, tau kan mama sedekat apa sama Kinan. Dari kemaren itu anak udah neror mama mulu," kekeh Anin disertai gelengan kepala.
Memang Kinan sedekat itu sama Ratna. Bahkan bisa dibilang Kinan lebih dekat dengan mama sahabatnya itu daripada sama ibu kandungnya sendiri.
"Seru Nin kalau dibikin drama ikan terbang entar judulnya, aku menghadiri acara pertunangan mantan calon mantuku," ledek Mika diikuti tawa kencang.
Anin melempar pulpen yang sedang dipegangnya tepat mengenai kepala sahabatnya itu. Membuat Mika mengaduh kesakitan. Anin kembali melanjutkan pekerjaannya dari pada meladeni Mika hanya akan buang-buang waktu yang akan membuat dia tidak bisa segera pulang dan bertemu anak kesayangannya.
🦋🦋🦋
Jalanan kota Jakarta masih sama seperti terakhir kali Anin meninggalkan kota ini. Kemacetan masih saja terjadi di saat jam pulang kerja. Seperti saat ini Anin terjebak macet saat akan menuju ke gedung tempat acara Kinan berlangsung.
Anin fokus menyetir dengan Mika disebelahnya. Sedangkan Langit bersama omanya duduk di belakang. Sejak tadi anak itu berceloteh menanyakan apapun yang dia lihat. Dia sangat exited, karena memang ini pertama kali dia datang ke Jakarta.
"Oma, monasnya kelihatan. Besok kita ke sana ya." Langit menunjuk puncak Tugu Monas yang dia lihat.
"Katanya besok mau ke Ancol, jadinya ke Ancol apa ke Monas?" tanya Ratna diiringi kekehan melihat tingkah cucunya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANINDHITA STORY (TAMAT)
ChickLit[Selesai] Gimana sih rasanya sahabat yang sudah menemani lebih dari setengah umurmu dan yang paling kamu percaya, ternyata tanpa sengaja menghancurkan hidupmu? Sedih? Pasti. Sakit? Jelas. Benci? Harusnya begitu, tapi kalau dia juga adalah laki-laki...