-13-

538 49 4
                                    

Hello everyone
Ini karya gabuts, yang nggak wajib di baca.
Tapi kalau mau baca juga gpp sih:)
Enjoy, moga terhibur.
Tapi sorry kalau masih banyak yang typo di tulisannya.

-TYPO BERTEBARAN DI PART INI-

🌻

Setelah memikirkan semua hal dengan matang, Rangga, akhirnya memilih keputusan untuk akan menikahi Haico. Karena bagaimanapun Rangga telah merebut kesucian seorang perempuan. Dan ia sebagai laki laki harus berani untuk bertanggung jawab atas semua hal yang ia dan Haico perbuat.

Senin, 13 Agustus 2021.

Hari ini hari dimana Haico dan Rangga akan melaksanakan pernikahannya. Mereka akan mengiklarkan janji suci mereka. Pernikahan yang hanya di datangi oleh Bara sebagai saksi mempelai pria dan satu warga lainnya sebagai saksi mempelai wanita.

Bunda Lenni sendiri tak mau datang ke acara pernikahan anak nya. Sedangkan pak Adi, jangan pernah tanya kan dimana orang itu berada. Karena sudah hampir dua Minggu lebih setelah kejadian pertengkaran bersama Rangga, pak Adi tak lagi pulang ke rumahnya. Jadi selama ini Rangga belum pernah cerita tentang masalahnya kepada sang papa.

Di depan penghulu Rangga nampak rapi dengan setelan jas berwarna hitam serta kopiah yang menutupi sebagian rambutnya. Dan Haico ia nampak sangat cantik dengan balutan kebaya putih bermotif kan bunga di bagian samping kanan dan kirinya serta sedikit polesan make up di wajahnya. Rangga menjabat tangan penghulu itu dengan tangannya yang bergemetar. Rangga masih tak menyangka bahwa ia akan menikah di usia nya yang masih sangat mudah.

"Wahai saudara Rangga Aldevaro Alexi bin Adi Jaya Alexi, saya nikahkan dan kawinkan Haico Aqeela Shaquilla, binti Januar Trinata yang walinya di berikan kepada saya dengan mas kawin seperangkat alat shalat dibayar tunai". Ucap penghulu yang di ketahui namanya adalah pak Herlik.

Rangga membuang nafasnya kasar. Mengusap dadanya dengan tangan kirinya. Lalu ia berkata "Saya terima nikah dan kawinnya Haico Aqeela Shaquilla binti Januar Trinata dengan maskawin tersebut dibayar tunai". Ucap Rangga dengan sekali penyebutan.

"Bagaimana para saksi sah?".

"Sah".

Haico meneteskan air matanya. Dan berlalu mencium punggung tangan sang suami, namun tidak dengan Rangga ia malah nampak acuh tak mau untuk mencium kening istrinya.

Hari ini semua agenda pernikahan berjalan dengan lancar. Haico dan Rangga sudah berada di rumah bunda Lenni untuk meminta izin kepada sang bunda karena Haico ingin tinggal bersama di rumah Rangga.

"Bunda maafin Haico yah, sekarang Haico mau pulang ke rumah baru Haico. Bunda jaga diri baik baik, Haico janji Haico bakal sering sering main ke sini". Ucap Haico sembari terus memegang kedua tangan bundanya.

"Hmm, kamu baik baik di sana insyaallah bunda udah maafin kamu". Ucap bunda yang kini memeluk erat tubuh putri tercintanya.

"Rangga, jaga anak bunda baik baik. Kalau kamu udah bosen tolong kembalikan ke bunda dengan ke adaan utuh". Ujar bunda Lenni yang kini mulai menasehati Rangga.

Se arogan apapun Rangga, ia tetap bersikap sopan terhadap wanita yang umurnya di atasnya. Rangga mengganguk lalu ikut memeluk tubuh bunda Lenni.

Mobil Daihatsu Copen, milik Rangga kini berjalan bebas di jalanan Jakarta yang cukup sepi. Di dalam mobil tak ada perbincangan sama sekali, hanya terdengar suara mesin mobil yang sangat mengema.

Hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit akhirnya mereka sampai di kediaman rumah Rangga. Haico masuk dengan tangan kanan dan kirinya membawa koper berisikan bajunya.

MELANCHOLY (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang