-16-

674 60 16
                                    

Hello everyone
Ini karya gabuts, yang nggak wajib di baca.
Tapi kalau mau baca juga gpp sih:)
Enjoy, moga terhibur.
Tapi sorry kalau masih banyak yang typo di tulisannya.

-TYPO BERTEBARAN DI PART INI-
-TYPO BERTEBARAN DI PART INI-

-TYPO BERTEBARAN DI PART INI-

🌻

Matahari menyinari seisi ruangan yang di dalamnya terdapat dua insan manusia yang kini masih terlelap dalam mimpi indah mereka masing masing. Rangga terbangun saat mendengar suara notifikasi di hp nya berbunyi menandakan ada panggilan yang masuk. 'BARA'. Nama itu yang kini terpampang nyata di layar hpnya.

"Kenapa sepagi ini Bara dah telpon gue". Ujar Rangga kesal. Ia mengangkat telponnya. Di sebrang sana Bara langsung mengomel ngomel nggak jelas. Kenapa Rangga sudah jam segini belum juga datang ke sekolah. Apa dia lupa kalau hari ini ada jadwal para OSIS untuk rapat.

📱: Woi,,, Rangga lo niat sekolah nggak sih?, Ini semua anggota OSIS lainnya udah pada siap buat rapat. Tapi Lo nggak Dateng Dateng.

📱: Sorry bar, gue bangun ke siangan.

Tit... Rangga langsung mematikan telpon nya sepihak, menaruh hpnya di nakas yang ada di sebelahnya. Lalu ia melihat Haico yang nampak sangat nyenyak dalam tidurnya, dengan rambut yang berserakan menutupi sebagian wajahnya.

"Istrinya siapa sih ini??. Kok cantik banget". Ujar Rangga memuji Haico, sembari memainkan hidung mancung miliknya. Haico yang merasa hidungnya di permainkan, ia terbangun melihat Rangga yang kini sudah di hadapannya.

"Rangga, kenapa? Ada yang salah dari wajah aku". Tanya Haico dengan tatapan heran kepada Rangga.

Bukannya menjawab Rangga malah langsung mengangkat tubuh Haico menuju kamar mandi. Haico kaget, ia sempat memberontak dan meminta jawaban dari pertanyaan nya tadi. Namun apa daya Haico yang tenaganya jauh lebih lemah ketimbang Rangga.

Rangga menurunkan tubuh Haico di atas bathtub, ia nyalakan shower yang ada pas di atasnya. Kini keduanya sudah benar benar basah kuyup akibat air shower yang Rangga nyalakan.

"Rangga ada apa ihh?". Ucap Haico membentak karena ia mulai kesal dengan sikap Rangga. Rangga perlahan membuka kancing baju piyama milik Haico. Satu persatu kancing itu berhasil terlepas, selanjutnya Rangga membuka semua baju dan celana pendeknya sendiri. Kini keduanya sudah benar benar bugil. Melakukan ritual mandi bersama. Yah, tapi bukan hanya mandi sih. Melainkan melanjutkan kegiatan semalam mereka. Menurut Rangga 2 ronde saja di malam hari itu sangat kurang baginya. Jadi ia lanjutkan sekarang di pagi harinya. Kapan lagi melakukan hal seperti itu di tempat yang baru juga.

Setelah puas melakukan hal itu bersama Haico. Kini keduanya sudah sama sama siap untuk pergi ke sekolahnya. Namun saat Haico ingin turun untuk menyiapkan sarapan. Rangga berteriak memanggil namanya dengan sebutan 'Sayang', berulang kali.

"Sayanggg,,, sayang,,, haicoo.. sini dulu". Ucap Rangga melambaikan tangannya. Haico menoleh dan kembali menghampiri Rangga, yang duduk di depan kaca meja riasnya.

"Ada apa?". Tanya Haico dengan nada yang sangat lembut, sembari menaikan kedua alisnya. Rangga berdiri memeluk tubuh Haico dengan sangat erat. Lalu ia cium bahu istrinya yang sangat harum akibat minyak wangi yang Haico semprotkan tadi di bajunya.

"Apaan sih manja banget?". Ujar Haico.

"Pakek in dasi nya". Ucap Rangga dengan nada yang benar benar di buat sangat manja. Haico mengambil dasi yang ada di genggaman tangan Rangga, lalu ia memasangkan nya, dan merapikan jas almamater serta kemeja putih milik Rangga.

MELANCHOLY (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang