-27-

446 67 20
                                    

Hello everyone
Ini karya gabuts, yang nggak wajib di baca.
Tapi kalau mau baca juga gpp sih:)
Enjoy, moga terhibur.
Tapi sorry kalau masih banyak yang typo di tulisannya.

-TYPO BERTEBARAN DI PART INI-
-TYPO BERTEBARAN DI PART INI-

-TYPO BERTEBARAN DI PART INI-

-o0o-

Entah kenapa dari beberapa jam yang lalu Haico masih juga belum bisa untuk tidur. Ia terus memikirkan Rangga, apalagi soal kejadian beberapa jam yang lalu. Kenapa ia dengan tega membentak Rangga seperti itu, dan lebih membela Tara. Yang notabene orang yang baru saja ia kenal. Tapi sumpah,,, tadi emosi Haico nggak bisa banget untuk di kontrol.

"Bodoh banget sih". Gumam Haico menghina dirinya sendiri.

Haico menatap Tara yang masih setia menunggu nya di sana. Duduk menyender kan punggung nya pada kepala sofa.

"Pokoknya harus minta maaf sama Rangga". Ujar Haico, menyemangati dirinya. Haico bangun dan turun dari ranjang menghampiri Tara yang asik memainkan ponselnya.

"Tara,,, kamu kalau mau pulang, pulang aja gpp. Aku udah baikan kok". Ujar Haico kepada Tara.

"Yakin?".

"Iya".

"Oke". Tara pulang meninggalkan Haico sendiri. Sedangkan Haico ia berjalan untuk menghampiri Rangga yang kini sedang istirahat di ruangannya.

Sebenarnya Haico belum siap untuk menemui Rangga sekarang. Tapi bagaimana pun ia harus segera meminta maaf atas tindakan kurang ajar nya tadi kepada Rangga, suaminya.

Ceklek...

Pintu terbuka, Haico melihat di sana teryata Rangga belum tidur. Ia nampak melamun, menatap langit langit ruangan rumah sakit nya. Sedangkan Zella dan papanya sudah nampak tertidur pulas di atas sofa dengan posisi terduduk.

"Rangga". Ujar Haico memanggil nama suaminya ragu, sembari memainkan ujung bajunya, menunduk.

Rangga menoleh menatap Haico yang kini ada dihadapannya. Namun masih dengan raut muka yang tak suka. Haico duduk di samping Rangga. Memegang tangan suaminya. Dan terus membujuk Rangga agar mau memaafkan nya.

"Rangga, aku minta maaf yah soal tadi". Ujar Haico yang kini mulai meneteskan air matanya.

Rangga dibuat tak tega dengan kondisi Haico saat ini. Rasa nya ia ingin mengatakan 'iya'. Lalu mengusap air mata istrinya. Tapi tidak,,,, tidak semudah itu untuk Rangga memaafkan Haico karena ulahnya tadi. Menurut Rangga Haico sudah sangat keterlaluan.

"Rangga.... Maaf, tadi aku benar benar nggak bisa tahan emosi aku". Ujar Haico yang terus meminta maaf kepada Rangga. Namun Rangga masih diam, tak mengeluarkan sepatah kata sedikit pun.

Dengan tangan yang masih memegangi tangan suaminya, Haico terus membujuk Rangga agar mau memaafkan nya. "Yah udah,,, oke fine kalau kamu nggak mau maafin aku gpp kok. Tapi kalau nanti udah pulang, dan kamu udah sembuh. Jangan harap buat bisa sentuh aku. Seinchi pun ngerti". Bentak Haico.

Rangga tak percaya atas ucapan Haico barusan. "Apa maksudnya,, nggak boleh sentuh dia. Terus nanti kalau aku mau.... Itu...  Nggak boleh dong". Ujar Rangga dalam hatinya.

MELANCHOLY (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang