32

454 62 20
                                    

Hello everyone
Ini karya gabuts, yang nggak wajib di baca.
Tapi kalau mau baca juga gpp sih:)
Enjoy, moga terhibur.
Tapi sorry kalau masih banyak yang typo di tulisannya.

-TYPO BERTEBARAN DI PART INI-
-TYPO BERTEBARAN DI PART INI-

Sekarang sudah sampai di rumah. Pak Dimas dan Zella juga sudah pulang ke rumahnya. Ini waktunya untuk Haico menanyakan semua hal kepada Rangga.

"Apa maksudnya tadi. Kok nggak cerita, udah nggak ngagep aku lagi". Ketus Haico mengintrogasi Rangga. Rasanya Rangga susah sekali untuk menelan Saliva. Ia bingung harus menjawabnya seperti apa.

"Kemarin aku mau cerita sama kamu, ee kamu nya keburu marah. Jadi nggak jadi deh". Ucapnya.

"Terus kamu nggak minta persetujuan dari aku dulu gitu?".

"Katanya kalau mau nentuin suatu hal. Harus ngobrol dulu berdua. Terus nentuin nya sama sama". Lanjut Haico kembali'.

"Mau aku juga gitu tapi kemarin pak Dimas ke bur-". Ucapan Rangga terpotong saat mendapat Haico yang berlari menuju kamar mandi karena merasa mual. Rangga pun mengikuti nya, mengekor di belakang Haico. Lalu membatu istrinya itu, dengan cara memijat mijat bagian leher belakang Haico.

"Huek... Huek...".

Setelah selesai memuntahkan semua isi perutnya. Kini Haico kembali, dan tak lagi membahas soal hal tadi kepada Rangga. Seolah lupa dengan masalah nya. Haico malah tertidur di atas pangkuan paha Rangga.

"Aneh,, tadi marah sekarang manja". Cibir Rangga pelan, karena ia tak mau kalau sampai Haico mendengar semuanya.

-o0o-

4 Bulan kemudian.....

Hari demi hari Haico dan Rangga lalui. Alhamdulillah nya kini kedai warung sederhana Rangga yang pak Dimas berikan selalu ramai oleh pengunjung. Bahkan hampir di bilang tak pernah sepi pengunjung. Setiap harinya mereka menghabiskan bisa bisa menghabiskan 500 lebih ekor ayam untuk pembuatan ayam gepreknya.

Perut yang tadinya rata tak terlihat. Kini semakin membesar. Malam ini juga rencananya Rangga akan mengadakan selamatan 4 bulanan atas kehamilan Haico. Tidak terlalu ramai. Ia hanya mengundang beberapa kerabat nya saja. Bara pun yang dulunya tak tau atas masalah yang menimpa Rangga kini ia sudah tau. Bahkan semua nya sudah Rangga ceritakan kepada Bara. Mulai dari rumah yang di sita, hingga kesusahan dalam mencari makanan. Dan Tara, entah kemana ia perginya. Mungkin sudah di telan bumi. Sudah 4 bulan lebih ini Tara tak lagi kelihatan batang hidungnya. Tapi di sisi lain Rangga sangat bersyukur atas kepergian Tara dari hidupnya

Acara malam ini berjalan dengan sangat lancar. Semua tamu pun sudah pulang. Sekarang hanya ada bunda, Haico, Rangga, dan juga Bara. Mereka membatu Rangga untuk membersihkan semua nya. Dari mencuci piring, menggulung karpet hingga membersihkan setiap penjuru kontrakan.

Malam hari nya setelah semua sudah selesai. Bunda dan Bara pun juga sudah pulang. Kini waktunya Rangga dan Haico untuk istirahat. Rangga sudah membelikan kasur yang lebih empuk untuk Haico. Karena memang perut Haico yang mulai membesar. Dan Rangga tak mau terjadi hal buruk kepada istri dan calon anaknya.

"Sayang... Nggak nyangka banget yah, kita sudah lewatin semua nya berdua". Ucap Rangga yang tak henti hentinya mengelus perut Haico. Haico hanya membalasnya dengan senyuman. Memang semua berjalan begitu sangat cepat.

MELANCHOLY (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang