-17-

546 59 13
                                    

Hello everyone
Ini karya gabuts, yang nggak wajib di baca.
Tapi kalau mau baca juga gpp sih:)
Enjoy, moga terhibur.
Tapi sorry kalau masih banyak yang typo di tulisannya.

-TYPO BERTEBARAN DI PART INI-
-TYPO BERTEBARAN DI PART INI-
 

  -TYPO BERTEBARAN DI PART INI-

-TYPO BERTEBARAN DI PART INI-

🌻

Oura terus berlari menuju lab IPA, yang letaknya sendiri di paling ujung bagian gedung sekolah. Atau lebih tepatnya di sebelah parkiran motor para siswa. Saking fokusnya berlari, hingga Oura tak sengaja menabrak Bara yang memang sedang berjalan berlawanan arah dengannya.

Brak!.

Oura jatuh tersungkur mencium lantai sekolah, begitupun dengan Bara.

"Lo kalau jalan pake mata bisa nggak sih Ra". Tegur Bara kepada Oura. Namun Oura tak memperdulikan, ia pergi begitu saja tanpa meminta maaf kepada Bara.

"Gue nggak ada waktu buat debat sama lo, dasar banci". Hina Oura kepada Bara, yang mungkin tak di dengar oleh nya. Karena jarak keduanya memang sudah sangat jauh.

Sesampainya di lab IPA, Oura langsung membuka pintu lab tersebut. Di sana terlihat Haico yang sedang duduk menangis memeluk ke dua lututnya di sisi paling belakang pojok ruangan. Oura menghampiri, membawa tubuh sahabatnya dalam dekapannya, dan mencoba menenangkan Haico yang tak berhenti untuk menangis.

Merasa sudah mulai tenang, dengan perlahan Oura bertanya kepada Haico kenapa, dan siapa yang berani melakukan hal seperti ini kepadanya.

"Co, siapa yang lakuin ini semua?". Tanya Oura yang juga sangat emosi melihat sahabatnya di perlakukan seperti ini.

"Sel-ll-ly Selly". Ucap Haico.

Seketika amarah Oura menggebu. Ia mengebrak meja yang ada di sampingnya.

Brak!.

"Brengsek,,, tuh sih caper. Gue harus labrak dia. Gue nggak mau sahabat gue di kayak giniin". Ucap Oura yang berjalan keluar untuk mencari di mana keberadaan Selly berada. Namun Haico melarang dengan alasan dia nggak mau memperbesar masalah ini.

"Ra, udah nggak usah. Nanti malah nggak selesai selesai". Cegah Haico kepada Oura. Namun Oura tak memperdulikan dia terus berjalan untuk mencari dimana Selly berada. Haico terus berteriak memanggil nama Oura tapi percuma Oura tetap kekeh untuk melabrak Selly dan kedua sahabatnya. Haico berjalan mengikuti Oura, mengekor di belakangnya dan terus memanggil nama Oura dengan sangat keras. Hingga semua pasang mata di sekolah itu melihat keduanya.

Tak terkecuali dengan Rangga. Rangga yang heran melihat tingkah laku dua sahabat itu yang biasanya akur dan selalu bersama. Kenapa sekarang nampak sedang kejar kejaran seperti ada masalah. Rangga berlari menghampiri Haico, guna menanyakan apa yang terjadi pada ke dua nya.

Tangan Oura berhasil dicegat oleh Haico. "Please Ra, lo jangan lakuin hal-". Ucapan Haico terhenti saat Rangga berhasil menghampiri nya.

"Loh, baju lo kenapa? Kok basah". Tanya Rangga dengan mengganti kata 'aku' 'kamu' menjadi 'lo' 'gue'.

"Dia di bully sama Selly, manusia caper yang nggak tau malu". Ujar Oura tudepoint kepada Rangga.

MELANCHOLY (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang