-28-

417 62 5
                                    

Hello everyone
Ini karya gabuts, yang nggak wajib di baca.
Tapi kalau mau baca juga gpp sih:)
Enjoy, moga terhibur.
Tapi sorry kalau masih banyak yang typo di tulisannya.

-TYPO BERTEBARAN DI PART INI-
-TYPO BERTEBARAN DI PART INI-

-TYPO BERTEBARAN DI PART INI-

-o0o-

Haico dan Rangga mereka sudah siap untuk pulang ke rumahnya. Mereka hanya tinggal menunggu kedatangan pak Dimas dan Zella saja untuk menjemput nya. Mereka juga nampak sibuk membenahi beberapa barang bawaan mereka masing masing.

"Aku nggak mau yah, kamu Deket lagi sama Tara". Ujar Rangga tiba tiba. Yang membuat Haico terpaksa memberhentikan aktivitas nya.

"Kenapa, ada masalah?". Tanyanya bingung.

"Kamu tau nggak Tara tuh benci banget sama aku. Otomatis dia juga bakal ngelakuin banyak hal buat menghancurkan aku. Jalan satu satunya yah, lewat kamu". Ucap Rangga memberi pengertian.

Namun Haico tak kunjung percaya begitu saja. "Oh yah". Ucapnya cuek.

Rangga mengangguk cepat. "Iya, sumpah.. nggak bohong". Ujarnya kembali mencoba membuat Haico percaya.

Haico hanya mengangguk angguk. Namun masih cuek dan di hatinya tak sepenuhnya percaya dengan perkataan Rangga barusan.  Menurutnya Rangga telah membohongi dirinya. Masa seorang Tara yang begitu baik kepadanya, bisa sejahat itu.

"Dulu aku sama dia sahabat dekat banget. Tara, aku, sama Bara dulu tuh. Selalu bersama bertiga nggak pernah terpisahkan. Tapi semenjak ada beberapa masalah persahabatan kita putus. Aku sama Bara masih menjalin hubungan baik, sedangkan Tara ia pergi ikut papanya menetap di negara orang". Ucapnya panjang lebar.

"Masalah apa?". Tanya Haico kepo.

"Banyak,, kalau di ceritain di sini nggak mungkin selesai". Ujar nya yang langsung bangkit dan membantu Haico untuk membersihkan baju bajunya.

"Ets,,, kamu mau ngapain?". Tanya Haico yang takut jika Rangga berbuat yang aneh aneh. Apalagi di kondisi nya yang belum sepenuhnya pulih.

"Bantu kamu lah". Ucapnya singkat, padat dan jelas.

"Nggak usah, aku aja. Kamu belum pulih betul loh". Cegat Haico kepada Rangga.

Namun bukan Rangga namanya yang tak keras kepala. Ia tak memperdulikan bagaimana Haico mengatakan hal apapun kepadanya. Ia tetap kekeh membantu Haico untuk membenahi pakaian dan beberapa barang bawaan nya.

"Biar cepat selesai". Ujar nya.

"Ini juga mau selesai kok".

-o0o-

Setelah aksi perdebatan tentang membenahi baju selesai. Haico dan Rangga sedang duduk berdua di sofa rumah sakit. Dengan posisi Haico yang menyenderkan kepalanya di bahu Rangga. Sedangkan Rangga ia nampak asik mengelus rambut Haico lembut.

Tring... Tring...

Benda persegi panjang pipi yang berada di kantong baju Haico berbunyi. Menandakan ada seseorang di sebrang sana yang sedang menghubungi nya.

MELANCHOLY (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang