33

559 55 9
                                    

Hello everyone
Ini karya gabuts, yang nggak wajib di baca.
Tapi kalau mau baca juga gpp sih:)
Enjoy, moga terhibur.
Tapi sorry kalau masih banyak yang typo di tulisannya.

-TYPO BERTEBARAN DI PART INI-
-TYPO BERTEBARAN DI PART INI-

Dengan cepat Rangga mengendarai mobilnya menuju dimana kontrakan nya berada. Sesampainya di sana Rangga dapat melihat istrinya yang terkapar tak berdaya di atas lantai rumahnya dengan ditemani satu warga di sana. Rangga berlari memasuki rumah, lalu mengendong tubuh Haico dimasukkan nya di dalam mobil untuk ia bawa ke rumah sakit.

Sebelum benar benar pergi Rangga menyempatkan untuk mengucapkan terima kasih terlebih dahulu kepada ibu tadi. "Bu makasih yah sebelum nya". Ucap nya sopan.

Sesampainya di rumah sakit. Haico segara di tangani oleh dokter di sana. Rangga nampak panik mondar mandir di depan ruangan. Sembari sesekali berdoa meminta kesehatan istrinya.

15 menit pemeriksaan dokter pun keluar. Dan memberi kabar jika Haico baik baik saja.

"Dok,,, gimana keadaan istri dan anak saya?". Tanya Rangga nampak sangat khawatir.

"Alhamdulillah, istri bapak tidak apa apa. Hanya sedikit kecapean saja". Ujar dokter tersebut dan langsung berlalu pergi meninggalkan Rangga.

Rangga masuk melihat kondisi Haico di dalam. Di sana sudah nampak Haico yang sedang mengrecap kan matanya. Segera Rangga menghampiri dan memeluk tubuh istrinya dengan erat.

"Jangan sakit sakit lagi yah". Ucap Rangga yang tak terasa air matanya turun membasahi pipinya.

Haico yang menyadari, melepaskan pelukannya dan menatap lekat kedua bola mata suaminya. "Jadi menurut kamu aku sakit sakitan". Ucap Haico ketus.

"Enggak gitu konsep nya sayang... Udah lah lupain nggak penting juga kan". Ujar nya.

Sore ini Haico sudah di perbolehkan untuk pulang. Mereka pulang menaiki mobil yang tadi bara pinjamkan kepada Rangga.

"Mobilnya kak Bara?". Tanya Haico sembari berjalan menuju dalam.

"Iya, tadi bara pinjemin ke aku".

25 menit perjalanan akhirnya mereka sampai di depan kontrakan nya. Yang teryata di sana juga sudah ada bara dan bunda Lenni. Mereka menyambut kedatangan Rangga dan Haico dengan mimik wajah panik nya.

"Sayang,,, kamu gpp kan?". Tanya bunda Lenni kepada Haico yang sekarang sedang di papah oleh Rangga. Sontak Haico tersenyum dan mengangguk pelan.

"Haico gpp kok bund". Jawab Rangga.

Mereka memasuki rumah, dan diikuti oleh bara yang mengekor di belakang mereka. Sembari menunggu Rangga yang sedang mengambilkan minum untuk bunda Lenni dan Bara. Haico menyederkan punggung nya di salah satu dinding rumahnya, dengan kaki yang diluruskan ke depan.

"Lain kali kalau Rangga sekolah, kamu sama bunda aja yah". Ucap bunda Lenni sembari mengelus rambut putrinya lembut penuh kasih sayang. "Bener co, mending Lo ke rumah bunda lo. Sementara selagi Rangga sekolah". Lanjut Bara, yang mendukung ucapan baik dari bunda Lenni.

Namun Haico tak langsung menyetujui begitu saja. Sebab bagaimanapun ia juga harus meminta izin kepada Rangga terlebih dahulu.

Rangga berjalan dari arah dapur menghampiri ketiga orang yang sedang berbincang dengan sangat serius. Dengan membawa nampan berisikan air putih dan beberapa camilan sisa semalam.

MELANCHOLY (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang