Hari ini acara pemilihan OSIS, Rahma mendadak banyak pendukung. Ia sendiri pun sampai heran. Karena hal itu membuatnya terpilih menjadi ketua OSIS yang baru. Kini hari-harinya disekolah bahkan di kata lebih sibuk di banding hari hari sebelumnya.
Rahma baru saja keluar dari ruang OSIS, usai menyelesaikan rapat pertamanya "good afternoon my love" Farhan dengan jelas mengatakan hal itu sehingga banyak orang lain yang mendengarnya, lantas mencomblangi mereka "Farhan kamu apa-apaan sih" bisik Rahma yang setelah itu langsung membawa Farhan menuju ke roof top.
Rasa cemburu yang Meira alami kini kian membesar. Bagaimana tidak, seseorang yang sudah resmi bertunangan dengan dirinya, kini justru malah dekat dengan orang lain. Ia memutuskan menemui Renia dan genknya. Karena ia tau, Genk cheers itu juga tak suka pada Rahma "kalian" Meira menemui mereka di kantin dan ikut duduk bersama mereka "ada yang mau gue omongin sama kalian"
"Hm, perasaan lo itu ga suka deh sama kita. Why? Sekarang lo duduk di sini, dan mau ngomongin sesuatu. Kalo boleh tau sesuatu apa? Mau ngancem gue!" Sahut Renia.
"Santai aja kali. Gue kesini ngomong sama kalian, karena gue mau tawarin kerja sama"
"What! Kerjasama apa maksudnya?" Ucap Kirana.
"Gue tau, kalian sama-sama ga suka kan ke Rahma"
"Kita emang ga suka sama Rahma, lo mau apa?" Sahut Renia lagi.
"Gue mau kita semua kerja sama buat nyingkirin Rahma dari sekolah ini. Kalian udah tau sendiri kan, gue tunangannya Farhan. Sedangkan tunangan gue sendiri sekarang deket sama Rahma...."
"Gue juga suka sama Farhan. Meskipun gue udah tau lo termasuk penting bagi keluarganya Farhan, tapi gue akan tetep kekeuh buat dapetin cintanya" rupanya Renia tak mau kalah dengan Meira.
"Okay, lupain aja soal itu. Intinya, sekarang kita semua harus nyingkirin Rahma terlebih dahulu, supaya Farhan aman dari dia. Karena gue rasa, Rahma ini udah ngasih guna guna ke Farhan"
"Iya terus, rencana lo apa. Kita harus apa. Kalo emang mereka saling cinta, kita ga bisa ngapa ngapain lah" kini Fitri pun ikut angkat bicara.
"Fit, lo kalo ga bisa ngasih solusi, seenggaknya diem" Kirana nampaknya makin sebal dengan sikap Fitri yang seolah lebih pro ke Rahma.
"Gue udah ada rencana...." Meira membisikkan sesuatu pada mereka.
________
Rahma dan Farhan kini berada di roof top "Farhan, okay kalo kamu cinta sama aku, aku terima, tapi jangan berlebihan lah...."
"Wait, apa lo bilang, terima? Jadi lo nerima cinta gue!"
"B-bukan, bukan gitu Farhan. Maksudnya, aku itu ga masalah soal perasaan kamu, tapi kamu seharusnya jangan terlalu berlebihan gini lah. Aku takut kalo misalkan tindakan kamu ini menimbulkan masalah. Apalagi berhari-hari ini kamu tinggal di samping rumahku, ninggalin keluarga kamu hanya demi aku. Aku ngerasa aku itu, punya pengaruh besar atas perubahan kamu. Aku takut di benci banyak orang...."
"Siapa, Siapa yang benci sama lo? Hanya keluarga gue, dan orang lain yang ga sepaham sama lo, toh sekarang di sekolah ini juga banyak kok yang memihak lo. Sekarang lo juga udah jadi ketua OSIS, dan lo punya kuasa di sekolah ini"
"Punya kuasa? terus aku gunakan itu supaya bisa deket sama kamu, gitu!" Rahma menatap Farhan, lalu mengalihkan pandangannya lagi "aku udah bilang sama kamu. Kedekatan kita ini salah. Gimana sama Meira, dia itu tunangan kamu, dan aku gamau kalo dia sakit hati karena semua ini"
"Gue ga cinta sama dia. Gue cintanya sama lo. Ngerti ga sih Ra!"
Kemudian terdengar suara kursi jatuh dari arah belakang. Sepertinya ada yang menguping pembicaraan mereka. Namun Rahma bahkan sama sekali tak peduli akan hal itu "aku gamau seperti ini terus Farhan, aku gamau kena masalah" Rahma pergi dari roof top saat itu juga.
Ia hampir saja mencapai kelasnya, namun tiba-tiba seseorang mengguyurnya dengan sebuah juz. Akhirnya seragamnya dirinya pun basah kuyup. Ia menoleh ke belakang, dan sangat terkejut ketika ada Renia dan genknya, yang kini bersama Meira juga "Mei, maksud kamu apa ya, nyiram aku pake air juz itu?" Rahma tau, ini semua pasti karena kedekatannya dengan Farhan, dan itu membuat Meira menjadi cemburu.
"Maksud lo juga apa? Ngedeketin Farhan yang official udah jadi tunangan gue. Ga punya malu banget tau ga. Status lo di sekolah ini udah cukup jadi kasta terendah. Masa iya sih lo mau nambah status sebagai pelakor"
Farhan datang menghampiri mereka, dan menampar Meira pada saat itu juga. Ia sendiri pun terkejut, mengetahui dirinya bisa menampar seseorang di hadapannya. Karena ini baru pertama kalinya ia menampar sahabat kecilnya.
"Farhan! Kamu nampar aku. Hanya karena membela orang ini" jari Meira menunjuk pada Rahma "kenapa? Karena kamu suka sama dia, iya kan!"
"Ini bukan suka atau tidak suka Mei, tapi ini tentang harga diri. Rahma sama dengan kita semua. Gaada yang namanya perbedaan kasta atau apapun itu. Kartu merah juga udah di cabut. Gaada yang punya kartu merah lagi di sekolah ini. Jadi jangan ada lagi yang namanya pembullyan seperti ini. Paham Meira!"
Isak tangis terdengar dari Meira "kamu bicara soal harga diri, lalu harga diri aku gimana Han. Aku serasa di permainkan tau ga. Aku tunangan kamu, tapi kamu malah terang-terangan suka sama Rahma. Sebenernya kalian itu yang ga punya malu" Meira pergi, dan ketika berpapasan dengan Rahma ia berhenti sejenak "inget, semua ini terjadi karena lo, dan gue akan balas dendam akan hal itu" ucapnya secara lirih.
________
Sore itu, OSIS tengah melakukan rapat dengan para petugas camping mengenai acara yang di selenggarakan besok.
Farhan pun memilih untuk menunggu di depan ruang OSIS. Ia tetap seperti itu setelah kejadian tadi siang yang baru saja terjadi.
Sementara Genk Prima yang lainnya tengah duduk di kantin, di tempat pribadi mereka "eh bro, lo ikut ga besok?" Ucap Faris memulai pembicaraan.
"Ikutlah, ini kan jarang jarang di sekolah kita" jawab Fathur.
Fahmi sedari tadi sibuk membaca buku novel yang ia pinjam dari perpustakaan.
"Hei bro, lo bisa gunain camping ini, buat kesempatan lo deketin Nayla" celetuk Faris.
Fahmi rupanya mengetahui perbincangan mereka "thur, lo suka sama Nayla?"
"Apaan sih nggak" Fathur berusaha untuk menyembunyikan perasaannya.
"Udahlah, ngaku aja. Sekarang kan raja bucin udah bener bener jatuh cinta" Faris rupanya masih tetap saja membuat Fathur jadi memerah wajahnya.
"Apapun itu, gue harap lo ga PHP lagi. Kasian yang lo gosting" ucap Fahmi sembari tertawa.
"Ehm" seseorang rupanya menghampiri mereka.
Mereka semua pun menoleh dan melihat ada Nayla disana.
"Mana Rahma?" tanya Nayla pada mereka.
"Kok tanya sama kita, ke Farhan dong, kan dia lagi nunggu di depan ruang OSIS" sahut Faris.
"Nay, lo tenang aja. Rahma ga akan di apa-apain. Farhan itu beda sama yang dulu" jelas Fahmi.
"Gue gamau tau. Pokoknya kalian bilangin tuh ke Farhan. Gausah ngedeketin Rahma lagi kalo gamau ada masalah. Gatel banget jadi orang. Udah punya tunangan masih aja deket sama orang lain. Contohnya tadi, Meira udah ngasih peringatan ke Rahma" setelah itu Nayla benar benar pergi
KAMU SEDANG MEMBACA
Primadona
Teen FictionImpiannya terancam hancur ketika bertemu sekelompok Primadona. S1 : 1 Februari 2022 - 3 Mei 2022 S2 : 6 September 2022 - Sekarang