[S2] Chapter 114. Pemotretan

6 0 0
                                    

Belum lama dibicarakan, Rahma sudah sampai di ruangan mereka "morning guys, maaf kalau aku sedikit tekat. jalanan cukup macet tadi"

Farhan terdiam beberapa saat memandang gadis di depannya "cantik"

Kedua orang lainnya tampak terkejut setelah Farhan mengatakan hal seperti tadi.

"Kamu bilang apa tadi Farhan?"

"Oh, bukan apa-apa kok. Okay, semua persiapan sudah selesai. Sebaiknya kita berangkat sekarang"

Mereka berangkat menuju lokasi yang sudah Radit rekomendasikan sebelumnya. Begitu sampai, mereka sudah disuguhi pemandangan pegunungan yang teramat indah "waahh, Radit kamu memang tidak salah memilih lokasi"

"Of course. Sebelumnya aku sering trip ke banyak tempat. So aku cukup tau dimana alam alam yang begitu indah. Bagaimana, kamu suka kan sama tempatnya"

Gadis itu mengangguk sembari menikmati pemandangan disana "aku suka banget sama lokasinya. terlebih lagi ada rest area disini"

"Okay guys, sebelum pemotretan kita makan dulu.... Radit pesan makanan sekarang"

Sementara Radit memesan makanan, Farhan mengajak Rahma untuk duduk di salah satu tempat lesehan. Aneh rasanya, Farhan kesusahan bila berada di situasi seperti ini. Penampilan gadis di depannya saat ini begitu menguras pikirannya "Rahma, kenapa kamu terlihat sangat cantik hari ini. Padahal penampilan sama seperti hari-hari biasanya. Gimana kalau pakai baju produk nanti. Sepertinya aku bisa fokus atau tidak?"

lamunannya buyar ketika Rahma sedari tadi berusaha mengajaknya bicara "oh iya?"

"Kamu kenapa melamun terus sedari tadi?"

"No problem, i'am fine"

"Seriously?"

Farhan hanya mengangguk menanggapi jawaban tersebut. Namun perkataan Radit justru membuatnya sedikit kesal "asal kamu tau Rahma, sebenarnya Farhan itu salah tingkah dekat sama kamu"

"Benarkah? Apa benar yang Radit bilang?"

"Oh nggak, Radit memang suka bicara asal. Baiklah karena makanannya sudah siap, lebih baik kita makan sekarang. lihat apa yang dia pesan, hm sepertinya makanannya sangat enak"

Puas dengan menyantap makanan yang di pesan, mereka mulai melakukan tugas masing-masing. Rahma sendiri sudah memakai produk terbaru "aku penasaran sama yang mendesain baju ini"

"Kamu suka banget sama bajunya?" tanya Radit pada Rahma.

Gadis mengangguk sembari tersenyum ke arah pria yang bertanya pada dirinya "iya, aku suka banget sama baju ini. Aku yakin pasti ini akan laku di pasaran"

"Hm, sepertinya bicaranya cukup. Radit, bisa dimulai pemotretannya selesai"

"Okay bos"

Farhan kembali merasakan jantungnya berdetak lebih kencang. terlebih lagi saat melihat seseorang yang ia cintai "seberapa keras aku berusaha, aku tetap ga bisa melupakan kamu Rahma. Kenapa kamu harus bersikap seperti ini? Aku selalu berharap kalau kita bisa kembali seperti sebelumnya lagi"

Perasaan yang Farhan milikki kian hancur ketika Rahma secara jelas menghindar darinya. Namun disaat peluang untuk bisa dekat lagi, pria itu justru tak tau harus melakukan apa.

Primadona Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang