[S1] Chapter 63. Bazar

39 6 6
                                    

Bazar di selenggarakan di lapangan upacara SMA Garuda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bazar di selenggarakan di lapangan upacara SMA Garuda. Karena tempatnya yang cukup luas, apalagi bukan hanya siswa-siswi SMA itu saja, namun bazar ini di tujukan untuk umum.

Genk Prima, juga ikut andil dalam projects ini. Karena mereka juga dalang di balik, adanya keputusan tentang acara bazar ini. Nantinya dana hasil bazar ini akan mereka gunakan untuk menyumbang orang-orang yang kurang mampu. Ini bukanlah acara dari sekolah, oleh karena itu di adakan pada hari Ahad. Namun pihak sekolah tetap mengizinkan selagi kegiatan itu positif dan bermanfaat untuk orang lain. Meskipun terbilang acara yang sangat mendadak, tetapi Alhamdulillah, semuanya berjalan lancar. Bahkan banyak yang cepat tau tentang bazar ini. Karena Genk Prima yang begitu populer, menarik banyak perhatian khalayak umum untuk datang ke acara ini.

Rahma terlihat sangat sibuk kala itu. Mengurus segala sesuatu yang di perlukan di acara bazar. Ia berharap acara ini berjalan lancar. Karena ini pertama kalinya acara yang ia pimpin setelah menjadi ketua OSIS di SMA Garuda "sibuk banget kelihatannya" ucap seseorang yang tiba-tiba saja berada disampingnya.

"Eh, Farhan"

"Ada yang bisa di bantu?"

"Gausah, insyaallah acaranya lancar kok. Petugas OSIS lainnya juga melakukan tugas mereka dengan baik"

"Nih" Farhan menyodorkan sebuah jus pada Rahma.

Rahma senang, karena ia juga tengah kelelahan saat itu "Alhamdulillah, Syukron ya, tau aja ini lagi pengin minum" Rahma ambil jus itu lalu meminumnya "oh iya, sekali lagi makasih ya. Aku permisi, ada yang harus aku urus soalnya, bye" Rahma pergi meninggalkan Farhan begitu saja. Karena pada saat itu ia hendak mengecek bagian gudang, tempat mereka menyimpan sisa-sisa barang-barang yang belum terpasang di tempat bazar. Mengetahui semua masih lengkap, Rahma segera menuju ke tempat dimana anggota OSIS lainya berkumpul. Namun saat hendak pergi, tiba-tiba saja ada orang yang menyekap lalu membiusnya. Rahma pingsan, dan orang lain pun tidak ada yang tau akan hal itu.

Acara bazar sudah hampir selesai. Sudah pukul 4 sore, dan pengunjung pun mulai pergi satu persatu. Nayla tak mendapati Rahma disana. Ia berpikir bahwa Rahma sibuk, lalu ia memutuskan untuk bertanya pada anggota OSIS. Namun anggota OSIS justru bertanya balik padanya, mengenai keberadaan Rahma. Mengetahui hal itu, Nayla pun panik. Ia refleks berlari ke arah dimana Genk Prima sedang menongkrong di area koridor "guys, kalian lihat Rahma ga?"

"Rahma kan ketua OSIS. Pasti dia lagi sibuk sama anggota OSIS lainya lah" jawab Fathur.

"Masalahnya, anak-anak OSIS itu nanyain keberadaan Rahma ke gue. Makanya gue datang nyamperin kalian. Mau tanya Rahma dimana, e tau taunya kalian gatau juga"

"Wait, jadi maksud lo, Rahma hilang gitu" Faris kini memperkeruh suasana.

"Eh Ris, lo kalo ngomong jangan ngasal" sahut Fahmi yang tak terima dengan opini Faris.

"Kita belum tau pasti, tapi dari tadi gue telfon Rahma ga diangkat, di chat juga ga di bales" Nayla semakin khawatir ketika tau bahwa Rahma benar-benar tidak ada kabar.

Farhan justru hanya diam, memandangi layar handphonenya, ternyata ada nomor asing yang mengirim sebuah foto lewat WhatsApp. Ia terkejut saat melihat bahwa Rahma lah yang ada di foto itu. Ia dengan sigap langsung pergi tanpa menjawab pertanyaan dari teman-temannya yang ada disana.

Ia segera berlari menuju tempat yang orang itu share. Sementara Fahmi dan yang lainnya diam seketika.

Rahma dengan perlahan sadar, dan mendapati dirinya berada di sebuah ruangan yang isinya hanya ada bangku bekas. Ia amati lagi, rupanya dirinya berada di gedung kosong belakang sekolah. Ia tak tau bagiamana bisa dia sampai disana, apalagi dengan kondisi di ikat seperti ini. Ia juga gak tau siapa yang menculiknya dan apa tujuan dari semua ini. Hingga segerombolan orang muncul yang membuat Rahma terkejut bahwa Nino adakah ketua mereka, dan dalang utama dalam kejadian ini "Nino, aku pikir kamu pindah!"

Nino tertawa "aku emang pindah, tapi aku kembali lagi. Untuk membalas dendam. Kamu lihat, semu orang disini, termasuk kamu juga. Kita semua ini adalah korban. Korban dari keegoisan sebuah Primadona sekolah, yang suka menindas yang kecil.  Mereka senang bahkan merasa hebat akan hal yang sudah mereka lakukan itu. And this day, aku akan mengakhiri semuanya!" Nino kembali tertawa dan kini diikuti oleh yang lainnya.

Rahma sungguh bingung, karena seseorang yang di depan ini bukan seperti Nino yang dulu ia kenal "No, sadar. Kamu kenapa sih. Kamu ga seperti yang aku kenal dulu...."

"Nino yang dulu udah hilang, dan kini ada Nino yang sekarang. Seorang Nino yang sangat ingin membalaskan dendam, akibat pembullyan yang selama ini ia dapatkan di sekolah. Kamu ga perlu kaget melihat aku seperti ini. Justru kamu itu yang berubah Rahma.... Kamu sekarang malah bergabung sama mereka. Aku tau, karena kamu cinta sama Farhan kan. Kamu lupa sama aku sahabat kamu. Kamu lupa sama yang udah mereka lakukan ke banyak orang" Nino berjalan ke arah Rahma. Melihat kartu nama, hang menandakan pangkat Rahma di SMA Garuda "sekarang kamu udah jadi ketua OSIS. Misi kamu satu persatu tercapai Ra, tapi kenapa sampai sekarang Genk Prima masih bebas. Bukannya tujuan kamu mejadi OSIS itu untuk memperbaiki SDM disana...."

"No cukup!" Kini Rahma juga angkat bicara "aku udah jadi OSIS, dan itu semua cukup. Untuk apa aku menggunakan kekuasaan aku untuk menghancurkan yang lain

"asal kamu tau, Genk Prima sudah berubah. Genk itu bukanlah Genk yang dulu lagi. Keadaan di SMA Garuda sudah mulai membaik. Gaada lagi yang mendapatkan kartu merah. Semuanya sama dan gaada perbedaan pangkat sama sekali. Jadi untuk apa aku menggunakan kekuasaan aku untuk menghancurkan orang lain...."

"Stop!" Farhan berteriak "berhenti ngomong. Aku tau kamu bohong. Kamu aslinya ga berpikir seperti itu kan. Aku tau untuk bisa menjadi OSIS, kamu memanfaatkan kepopuleran mereka kan!"

"No, ini fakta. Farhan dan yang lainya sudah berubah menjadi baik, dan itu kenyataannya. Kamu ingat kejadian di pagi hari, waktu kamu di bully karena kelakuan ayah kamu. Semua orang melemparkan sampah ke kita. Bahkan Farhan menolong kamu, dia memberi peringatan pada mereka semua yang udah bully kamu. Farhan juga pernah tanya soal keberadaan kamu ke aku. Mereka mau minta maaf sama kamu. Kamu sendiri ngilang gitu aja...."

Nino tiba-tiba saja melempar salah satu bangku yang ada disana sembari berteriak. Ia lalu mendekat ke arah Rahma lagu. Menjambaknya hingga hijabnya tertarik ke belakang, beruntungnya tidak sampai lepas "jangan bela Genk Prima. Karena mereka sama sekali belum berubah. Mereka bergabung dengan acara Bazar ini, karena mereka hanya mencari simpati saja. Mereka takut kalo mereka akan redup setelah kamu jadi OSIS. Maka dari itu, mereka semua mencoba mengambil hati kamu dan semua orang"

"No, kamu gatau apa-apa soal SMA Garuda yang sekarang. Semuanya sudah tertata, gaada yang namanya pembullyan dan perbedaan kasta. Kalo kamu ingin bukti, Senin kamu bisa datang ke sekolah untuk memastikannya sendiri, dan sekarang lepaskan aku!"

Farhan melepas cengkraman nya "melepaskan kamu? Jangan harap Ra. Sudah susah payah aku mencoba buat culik kamu. Karena hanya ini yang mendorong seseorang untuk datang kesini"

Benar saja, Farhan tiba-tiba datang dan sampai disana. Ia melihat Rahma yang di ikat. Namun ketika hendak menghampiri dan melepas ikatan itu, ia tiba-tiba di tarik ke belakang lalu di pukuli secara gerombolan teman-teman yang di ajak Nino.

Rahma pun berteriak histeris, meminta Nino untuk menghentikan semua ini. Namun Nino sendiri tak mempedulikannya. Bahkan dia sendiri ikut andil memukul Farhan yang sudah penuh luka itu.

Primadona Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang