Meet

123 25 0
                                    

"Aruna! Bangun!!" teriak Bunda membangunkanku.

"hmmm.. iya Bun, 5 menit lagi." jawabku.

"gak ada. daritadi bilang 5 menit melulu. Udah berapa kali kamu bilang 5 menit lagi sama Bunda?" tanya Bunda padaku.

"iya-iya, jangan marah-marah mulu dong Bundaku yang cantik, nanti cepet tua loh." Ucapku sambil memaksakan diri untuk membuka mataku yang sebenarnya masih tertutup rapat.

"cepetan mandi sana. Sekarang udah mau jam 6.30 Aruna." Jawab Bunda yang sontak membuat mataku terbuka sempurna.

Setengah sadar aku melihat jam yang tertera di dinding kamar, begitu melihatnya aku langsung bergegas ke kamar mandi.

Setelah selesai menyelesaikan ritual pagi, aku bergegas ke bawah. Saat aku menginjakkan kaki ditangga terakhir, aku melihat bahwa sudah tidak ada orang di meja makan. Bahkan rumah ini sangat sunyi.

"loh Bun, semuanya pada kemana?" tanyaku pada Bunda sambil langsung mengambil selembar roti lalu mengolesi dengan selai srikaya.

"Ayah berangkat pagian, ada meeting soalnya. Kakakmu pergi sama suaminya." Jawab Bunda.

"Ara?" tanyaku lagi.

"Adek berangkat sama Gista." Jawab Bunda sambil membersihkan meja makan.

"loh, terus aku berangkat sama siapa Bun? Kalau aku telat gimana?" tanyaku pada Bunda.

"siapa suruh kamu daritadi susah dibanguninnya." Kata Bunda.

"Bundaaa, aku naik apa?" rengekku pada Bunda.

"kamu tunggu. Nak Arghi lagi jalan kesini, jemput kamu." Jawab Bunda.

"ih Bunda, aku naik ojek online aja deh." Kataku langsung membuka aplikasi ojek online.

Tin... Tin... Tin...

Tiba-tiba suara klakson mobil mengintrupsi obrolanku dengan Bunda.

"nah itu nak Arghi sampai. Udah sana berangkat daripada nanti telat." Kata Bunda sambil mengantarku sampai pintu depan.

"Bun.." rengekku.

"nak Arghi, Bunda titip Aruna ya. Maaf ngerepotin kamu." Kata Bunda pada Arghi.

"iya Tante, gak ngerepotin kok." Jawab Arghi dengan senyuman.

"yaudah deh Bun, Una berangkat ya. Dadah Bunda. Assalamualaikum." Kataku menyalim tangan Bunda begitu pula dengan Arghi.

o000o

"sorry ngerepotin." Kataku membuka obrolan setelah memakai seatbelt.

"santai aja." Jawabnya singkat.

Setelahnya aku dan Arghi kembali sama-sama terdiam. Sebenarnya dulu aku dan Arghi teman dekat sedari kecil. Kami pun satu sekolah saat SD dan SMP. Arghi adalah kakak kelasku disekolah. Usia kami hanya terpaut 1 tahun. Lebih tepatnya 10 bulan. Dia Agustus 1999 sedangkan aku Juni 2000. Namun saat SMA kami berdua akhirnya berpisah, Arghi melanjutkan pendidikannya di Korea, tinggal bersama Kakek dan Neneknya disana.

Setelah lulus SMP aku dan Arghi tidak pernah bertemu lagi. Dan hari ini, pertama kalinya aku bertemu dia kembali setelah hampir 6 tahun tidak bertemu. Karena itu aku sangat terkejut mendengar kabar perjodohan kami.

Kami berdua masih sama-sama terdiam, hingga tidak sadar, kami sudah sampai dipelataran kampusku.

"thanks ya Gi." Kataku sambil membuka seatbelt.

"nanti mau dijemput?" tanyanya.

"eh, gak usah. Gue nanti bareng sama Ara kok." Alibiku agar Arghi tidak menjemputku.

Arghi mengangguk paham. "yaudah gue langsung berangkat ke kantor ya." Katanya yang langsung ku hadiahi anggukan.

"hati-hati." Kataku sambil melangkahkan kakiku turun dari mobilnya.

setelah melihat mobil Arghi semakin menjauh, aku pun melangkahkan kaki masuk ke dalam gedung fakultasku. Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

 Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SWEET 21 || NA JAEMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang