Jakarta

65 8 0
                                    

Setelah perjalanan panjang kami ber-6 dari kota Malang menuju Jakarta, akhirnya sore ini kami semua sampai juga di Jakarta. Setelah mengantarkan kedua sahabatku dan Rei serta Mark, aku dan Arghi bergegas menuju kerumah Bunda dan Ayah.

Aku dan Arghi sudah berada dipelataran rumah Bunda. Kami langsung turun dari mobil dan segera masuk ke dalam rumah.

"Assalamualaikum.." ucapku dengan Arghi berbarengan saat masuk ke dalam rumah.

"Waalaikumsalam.. Eh mbak Aruna sama mas Arghi udah datang." Jawab ART yang bekerja dirumah Bunda.

Iya, semenjak ka Alza melahirkan anak pertamanya Bunda memang sengaja mencari ART untuk mengurus rumah. Sedangkan Bunda membantu ka Alza mengurus anaknya. Dikarenakan anak pertama, ka Alza belum terlalu bisa jadinya harus dibantu dengan Bunda. Dan ini adalah cucu pertamanya Ayah dan Bunda dan sudah dipastikan mereka berdua sangat senang dan menyayanginya. Begitupun dengan aku dan juga Ara yang sebagai tantenya.

"iya Bi. Ayah sama Bunda ada?" tanyaku langsung.

"Bapak sama Ibu lagi keluar mbak. Mbak Alza sama mas Kai ada diatas." Jawabnya.

"oh yaudah Bi, aku sama Arghi langsung ke atas ya." Ucapku dan langsung menuju ke kamar ka Alza dilantai atas.

"kak.." panggilku sambil mengetuk pintu kamarnya saat sudah berada didepan kamarnya. Tak butuh waktu lama, pintu kamar ka Alza sudah terbuka. Ka Kai yang membukakannya. Aku pun langsung menyalimi tangan ka Kai dan ka Alza setelah berhasil masuk ke dalam kamar yang diikuti Arghi dibelakangku.

"kalian baru sampe?" tanya ka Alza padaku dan juga Arghi.

"iya kak, Aruna langsung ngajak kesini. Katanya kangen sama Ela." Jawab Arghi.

Elara Neoma Davanka. Anak pertama dari ka Alza dan ka Kai. Ela nama panggilannya. Berjenis kelamin perempuan. Usianya baru mau menginjak 6 bulan. Bayi mungil yang sangat menggemaskan.

"yaudah sana kalian istirahat dulu, capek pasti kan dari Malang langsung kesini." Suruh ka Alza pada kami berdua.

"yaudah kita ke kamar dulu ya kak." Kataku pada ka Alza dan langsung meninggalkan ka Alza dengan Ela berdua dikamar. Sedangkan ka Kai saat kami berdua datang, dia sudah keluar dari kamar.

Aku dan Arghi sudah berada didalam kamarku. Aku berniat untuk menginap disini beberapa hari jika Arghi mengizinkan.

"Gi, mau nginep gak?" tanyaku pada Arghi setelah berhasil merebahkan tubuhku diatas kasur.

"kamu mau?" tanya Arghi balik. Aku pun langsung mengangguk bersemangat.

"iya yaudah kita nginep disini." Kata Arghi sambil mengusap pucuk lembut kepalaku dan tidak lupa dengan senyum nya.

"mandi dulu gih, abis itu kamu istirahat." Suruhku pada Arghi. Arghi pun langsung bangun dan masuk ke dalam kamar mandi. Setelah Arghi bangun, aku pun juga ikut bangun untuk menyiapkan baju Arghi dan membongkar koper yang ku bawa kemarin ke Malang. Memisahkan baju yang masih bersih dan meletakkannya kembali ke dalam lemari dan baju kotor akan aku laundry dibawah.

Setelah Arghi keluar dari kamar mandi, gantian aku yang masuk ke dalam kamar mandi. Tidak membutuhkan waktu lama, aku pun sudah selesai dan saat dilihat ternyata Arghi sudah tertidur pulas diatas tempat tidur. Aku menghampirinya, menyelimuti tubuhnya dan mencium keningnya sedikit agak lama. Setelahnya aku bergegas kembali ke kamar ka Alza.

Tok.. Tok.. Tok...

"masuk aja Na." kata ka Alza sedikti teriak dari dalam kamar. Aku pun langsung masuk dan mendapati Ela yang sudah bangun dari tidurnya sedang menyusu.

"loh ka Kai kemana?" tanyaku langsung setelah berhasil ikut duduk disamping Ela.

"lagi keluar sebentar, ada urusan katanya." Jawab ka Alza.

"ante kangenn nii sama Ela." Kataku pada Ela sambil terus menciumi pipinya yang chubby.

"Ela cepet besar yahh, biar bisa temenin antenya jalan-jalan." Kataku lagi.

"Arghi tidur?" tanya ka Alza.

"iya, kasian capek kak."

"Arghi yang nyetir sendiri?"

"engga. Gantian sama Rei sama Mark juga." Jawabku yang langsung dihadiahi anggukan.

"kakkk." Panggilku. Yang dipanggil pun langsung menoleh ke arahku.

"ada apa?" tanya ka Alza.

"kakkk." Panggilku lagi.

"kenapa Una? Kak kak aja dari tadi." Celetuk ka Alza. Aku terdiam cukup lama. Memikirkan apakah aku harus cerita ke ka Alza tentang keresahanku atau aku pendam saja sendiri?

"Una." Gantian, sekarang ka Alza yang memanggilku. Aku hanya menggumam tanpa menoleh sedikitpun ke ka Alza.

"Una coba liat kakak." Katanya lagi. aku pun masih sama, masih terdiam dan fokus dengan Ela.

"Una ada apasih? kakak gak suka yah kamu ada rahasia-rahasiaan gini." Celetuknya. Dan akhirnya aku pun menoleh ke arahnya. Tersenyum kecil yang memang ku paksakan.

"kak. Kok Una- ..."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

Kairav Aezar Davanka, Aleeza Candramaya & Elara Neoma Davanka

Kairav Aezar Davanka, Aleeza Candramaya & Elara Neoma Davanka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SWEET 21 || NA JAEMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang