Wedding Day (2)

89 13 1
                                    

Aku terbangun karena rasa haus ditenggorokanku. Saat aku membuka mata, aku mendapati Arghi yang sedang tertidur pulas menghadap ke arahku. Berarti sedaritadi kami berdua tidur saling berhadapan. Aku tak langsung bangun, aku masih sama dengan posisiku saat bangun tadi. Memperhatikan wajah tampan Arghi, yang sekarang adalah suamiku.

Aku masih terus memperhatikan wajah tampan Arghi, menghiraukan keringnya tenggorokan ku sejak tadi. Namun, saat aku hendak ingin beranjak dari kasur tiba-tiba saja pergelangan tanganku ditahan Arghi.

"l-lo gak tidur?" tanyaku terbata.

"kamu mau kemana?" tanyanya dengan mata yang masih terpejam.

"mau ambil minum, haus." Jawabku cepat.

"udah puas ngeliatin muka aku nya?" tanyanya yang sekarang sudah membuka matanya lalu menatap manik mataku sayu.

"apasih Arghi, siapa yang ngeliatin lo. Geer." Ketusku malu. Aku merutuki diriku sendiri kenapa harus aku memperhatikan wajahnya dulu, kenapa gak langsung aku bangun dan ambil minum.

Arghi kemudian terkekeh dan mulai melepaskan tanganku dari genggamannya. Aku pun langsung beranjak dan menenggak satu gelas air mineral yang berada diatas meja tidak jauh dari tempat tidur.

o000o

Setelah kejadian akward tadi, akward menurutku sih karena ketahuan memperhatikan wajah tampan Arghi saat sedang tidur. Sekarang aku sedang di makeup lagi oleh sang MUA tadi dan Arghi duduk disampingku.

Tepat pukul 16.00, aku sudah selesai di makeup dan sudah memakai gaun resepsiku. Kini rambutku dibiarkan terurai dengan hiasan-hiasan yang mempercantik penampilanku.

Aku menggunakan gaun yang sudah dipilihkan oleh Bunda Tika dan Bunda Vina. Gaun dengan warna putih brokat. Panjang gaun yang ku pakai pas sampai menutup mata kaki dan bagian bawah gaun yang transparan, memperindah penampilanku pada malam ini.

Sedangkan Arghi menggunakan Black Suit dan didalamnya menggunakan kemeja berwarna putih yang senada dengan gaunku. Rambutnya yang ditata seadanya menambah ketampanannya pada malam ini.

Acara resepsi dimulai pada pukul 17.00, kami pun langsung menuju ke Ballroom tempat ijab Kabul pagi tadi.

Tepat pukul 17.00, acara resepsi dimulai. Aku dan Arghi berjalan sambil berpegangan tangan melewati red carpet dan diiiringi oleh para keluarga yang berada dibelakang kami. Luna, Sena, Rei, Mark, ka Airin dan mas Rion – Suami ka Airin, dan sahabat Arghi yang bernama Farel dan Arnesh sebagai bridesmaid dan groomsmen.

Kami melewati red carpet dengan iringan musik instrumental milik John Legend yang mengiringi jalan kami yang menambahkan kesan romantis dan kebahagiaan.

All Of Me - John Legend🎶

Dekorasi acara resepsi aku dengan Arghi adalah White. Dengan kombinasi elegan dan mewah. Warna putih melambangkan sebuah kesucian dan kebaikan sesuai dengan harapan kami semua kedepannya.

Saat ini aku dan Arghi sudah berdiri didepan pelaminan, dengan didampingi Ayah Adi dan Bunda Tika serta Ayah Reza dan Bunda Vina. Tamu pun mulai berdatangan, mereka mengantri untuk mengucapkan selamat kepada kami. Gedung resepsi pun sudah dipenuhi para tamu undangan.

Sudah sekitar 2 jam aku berdiri dipelaminan. Tamu tidak ada henti-hentinya datang sampai-sampai rasanya kakiku ingin putus. Barulah sekarang aku dan Arghi bisa duduk dengan tenang, karena tamu sudah mulai menikmati jamuan yang disajikan dan beberapa tamu yang sedang mengobrol dengan Ayah Adi dan Ayah Reza.

"pegel banget." Sungutku sambil memegang kakiku.

"nanti aku pijitin selesai acara." Ucap Arghi yang duduk disampingku. Aku pun hanya menggumam.

SWEET 21 || NA JAEMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang