Ambil baiknya, buang buruknya !!!Take your time to reading, enjoy it !!! 🍵🧸
❄
Keep VOTING !!!✨
--------------------------------------------------------------
❄
"Berhenti tertawa atau kucabut tawaranku tadi?" tanya Jennie sedikit menekan kalimatnya.
"Eitss.. Jangan, haha.. Baiklah-baiklah. Aku akan berhenti menertawakanmu" tapi aku ingin menjadi seseorang yang bisa membuatmu tertawa saat hanya ada kita berdua. - Lisa.
"Belum jadi pegawaiku saja kau sudah berani bersikap menyebalkan, apalagi nanti? Kalau begitu aku tidak jadi saja menawarimu pekerjaan"
"Eh eh, jangan begitu, oke, baiklah, aku akan melamar pekerjaan di tokomu"
"Kau diterima, syaratnya tidak boleh tengil"
"Baiklah bos. Baik, baik.. Terima kasih ya Jennie?"
"Em, kau belum menjawab pertanyaanku"
"Yang mana?"
"Kenapa kau tidak ikut masuk ke dalam sana? Padahal kau bisa berdoa untuk kehidupanmu selanjutnya. Ibarat nyawa, kau sudah dua kali diberi kesempatan untuk hidup"
"Bukannya yang hampir tenggelam itu adalah kau?"
"Yak! Ish! Berdoalah untuk kelancaran segala tujuanmu"
"Aku tidak punya tujuan dan aku tidak punya kepercayaan, Jennie"
"Maksudmu? Kau ateism?"
"Tidak juga, aku percaya Tuhan itu ada, tapi aku tidak mau memilih salah satu dari aturannya. Ibuku Budha, ayahku Protestan. Maka dari itu sejak aku lahir, aku tidak diberkati kepercayaan kata ibuku. Lagipula untuk apa aku masuk ke sana? rasanya tidak pantas seseorang yang penuh dosa sepertiku itu masuk ke dalam tempat ibadah yang suci"
"Tuhan itu maha pengampun. Jika saja kau sadar, keselamatanmu dari maut adalah salah satu bentuk doa yang dipanjatkan oleh orang-orang yang menyayangimu lewat Tuhan. Kau mau berdoa? Tidak apa, tidak usah berdoa pada Tuhanku, tapi berdoa untuk dirimu sendiri dan pada Tuhan yang kau percayai. Kau mau?"
"Aku tidak mau masuk, hidupku terlalu banyak melakukan kesalahan. Aku bukan orang baik sepertimu Jennie"
"Lisa, orang baik bukanlah orang yang tidak pernah melakukan kesalahan. Aku juga bukan orang baik, aku jauh lebih buruk dari kelihatannya, yang kau lihat ini hanya coverku saja"
"Kau baik, cantik, sempurna. Pantas kau rajin ibadah"
"Tidak begitu, Li. Kita tidak harus sempurna untuk bisa bersyukur. Sekarang kita berdoa ya? Tidak usah masuk, di sini saja sudah cukup, sambil duduk juga tidak apa, tapi doa itu harus disertai dengan ketulusan hatimu"
"Aku tidak bisa Jennie, aku belum bisa damai dengan Tuhan. Semakin dipaksa malah semakin remuk"
"Li, aku tidak memaksamu untuk berdamai. Memangnya kau tidak mau melihat ibumu merasa senang saat dikirimi doa oleh anaknya? Ayolah, ini tidak sulit. Kau ucapkan apa yang ada dalam hatimu, segala harapan yang ingin kau tuju dan capai, juga semua impian yang selama ini kau jadikan angan. Berdoalah, aku akan mendampingimu di sini"
KAMU SEDANG MEMBACA
Peace ☆
Teen Fiction[18+] "Aku berusaha untuk taat kepada-Mu Tuhan, tapi kenapa Kau berikan ujian semanis Lisa?" - Jennie. Huhhffhh... Berdamai sajalah.