Ambil baiknya, buang buruknya !!!
Take your time to reading, enjoy it !!! 🍵🧸
❄
Keep VOTING !!!✨
--------------------------------------------------------------
Lisa POV🌸
Tok tok tok tok...
Rose mengetuk pintu kaca mobil ini, sudah jelas pasti kepergianku menimbulkan kecurigaan di antara mereka. Langsung kuturunkan pintu kaca mobil Jennie, dan berbicara pada Rose.
"Ada apa?"
"Kau sedang apa di sini? Aku belum selesai menjelaskan soal pekerjaanmu besok"
"Aku sedang mengambil tasku"
"Sudah 'kan? Kenapa masih duduk di sana? Ayo keluar" titah orang itu, dan ya.. Aku mengikuti titahnya.
Sebenarnya aku kesini bukan untuk mengambil pakaianku, lebih tepatnya aku tidak suka ketika melihat Jennie dekat dengan orang lain. Huhhhffhh.. Bodoh! Cepat sekali kau memiliki rasa yang aneh seperti ini Lisa? Egois sekali kau, memangnya kau siapa? Jennie adalah bosmu, kau tidak boleh bermimpi untuk mendapatkannya, jangankan mendapatkannya, menyukainya saja apa aku sudah pantas?
Diberikan kehidupan saja oleh Jennie sudah merasa lebih dari cukup, jangan bermimpi untuk memilikinya. Lagipula gadis secantik Jennie mana mungkin tidak punya pacar, iya 'kan?
Akhirnya aku keluar, dan Rose merangkulku dengan ajakannya. "Ayo masuk, bawa tasmu"
"Em"
Jennie sama sekali tak peduli dengan kepergianku yang mendadak, dia masih tenang-tenang saja mengobrol dengan Jisoo.
Aish, kenapa aku harus merasa menyukainya seperti ini? Tahan Lisa, kau tidak boleh memiliki rasa pada bosmu, itu mustahil.
"Kau lulusan mana?" tanya Rose, mengacaukan seribu pikirku tentang Jennie.
"Bukannya tadi aku sudah cerita?"
"Bertemu Jennie eonni di mana?" Kenapa sikap Rose malah lebih hangat daripada Jennie?
Kutundukan pandangan, aku tidak suka melihatnya tertawa dengan orang lain. Seegois inikah perasaan itu? Pasalnya baru kali ini aku merasa benar-benar jatuh hati pada seseorang, setelah keluar dari jeratan semesta kejam ini.
Tidak, ini tidak bisa dibiarkan. Aku hanya merasa terselamatkan dan Jennie dewiku, bukan untuk menjadikannya milikku.
"Lisa, kau mulai bekerja besok. Jadi, sekarang kita cari tempat tinggalmu dulu" Aish, tapi tetap saja tak bisa kutampik, mendengar suaranya saja hatiku sudah berdebar.
Bagaimana tidak jatuh hati? dia orang cuek yang begitu peduli ketika melihat kemalangan. Seandainya saja...
"Ahm, nee"
"Eonni, Rose, aku pamit dulu ya? Kalian lanjutkan saja kerjaannya. Aku akan mengantar Lisa untuk mencari tempat tinggalnya. Ayo Lisa" Jennie mengulurkan tangannya padaku. Jujur, aku lemah sekali saat ini, hanya butuh 4 detik bagiku untuk menyukainya. Bagaimana dengan selebihnya? Apa aku akan gila padanya?..
"Em" apa Jennie akan menggenggam tanganku? Tanganku akan menggenggam tangan nya? Ahh..
"Cepatlah, aku tidak punya banyak waktu" sial, baru mau kugenggam tangannya, dia malah berjalan lebih dulu dan meninggalkanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Peace ☆
Teen Fiction[18+] "Aku berusaha untuk taat kepada-Mu Tuhan, tapi kenapa Kau berikan ujian semanis Lisa?" - Jennie. Huhhffhh... Berdamai sajalah.